Asam askorbat adalah senyawa kimia yang disebut juga vitamin C dengan rumus molekul C6H8O6 larut dalam air dan memiliki sifat antioksidan. Karena sifatnya yang menguntungkan bagi kesehatan, maka kebutuhan manusia akan vitamin C semakin meningkat. Semakin berkembangnya produk-produk makanan, minuman, obat- obatan dsb, yang mengandung vitamin C maka diperlukan pengawasan terhadap kadar vitamin C dalam produk obat jadi tersebut. Dalam penelitian ini dilakukannya validasi metode analisis vitamin C dengan spektrofotometri UV-Visibel yang selanjutnya digunakan untuk analisis vitamin C pada obat jadi. Parameter metode validasi dalam penelitian ini meliputi uji presisi, uji linearitas, uji selektifitas, batas deteksi, batas kuantifikasi, dan uji akurasi. Akurasi dari metode ini ditentukan berdasarkan hasil perolehan kembali menggunakan metode spike standar, sedangkan presisi diukur dengan menghitung simpangan baku relative. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa metode analisis dalam penetapan kadar asam askorbat dengan spektrofotometri UV-Visible merupakan metode yang baik digunakan, relative murah dan mudah yang dapat menghasilkan ketelitian dan ketepatan yang tinggi.
Vitamin E (Tocopherol acetate) is used in both oral and topical dosage. The aim of the research was to study different concentration of Carrageenan a polymer that derived from seaweed particularly Eucheuma cottonii, as a gelling agent in Tocopherol acetate Emulgels.This experimental study was initiated by emulgel formulation using different concentration of carrageenan as gelling agent, as much as 0.5% (F1), 0.75% (F2), 0.85% (F3), 0.95 % (F4), 1% (F5), 1.125% (F6), 1.25% (F7), 1.5% (F8) and 2% (F9). For each formulation Tween 20 and Span 20 were used as emulsifiers (1 and 1.5 %), Liquid paraffin as oily phase (7.5%), Propylene glycol as humectant (10%), propyl and methyl paraben as antimicrobial preservative (0.01% and 0.03%). The physical investigation of emulgels observed were pH, spreading test, viscosity and freeze thaw test, that initiated with basis evaluation and then stability testing conducted for 90 days. The results showed that F5 formulation give the best physical parameters of emulgels in accordance with the requirement for topical dosage form. AbstrakVitamin E (tokoferol asetat) dimanfaatkan baik dalam dosis oral maupun topikal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari konsentrasi yang berbeda dari Karagenan, suatu polimer yang berasal dari rumput laut khususnya Eucheuma cottonii, sebagai Bahan Pembentuk Gel pada emulgel tokoferol asetat. Studi eksperimental ini diprakarsai oleh formulasi emulgel menggunakan konsentrasi karagenan yang berbeda sebagai bahan pembentuk gel, sebanyak 0,5% (F1), 0,75% (F2), 0,85% (F3), 0,95% (F4), 1% (F5), 1,125% (F6), 1,25% (F7), 1,5% (F8) dan 2% (F9). Untuk setiap formulasi, Tween 20 dan Span 20 digunakan sebagai pengemulsi (1 dan 1,5%), Parafin cair sebagai fase minyak (7,5%), propilen glikol sebagai humektan (10%), propil dan metil paraben sebagai pengawet antimikroba (0,01% dan 0,03%). Sifat fisik emulgel yang diamati adalah pH, tes penyebaran, viskositas, dan freeze thaw-test, yang dimulai dengan evaluasi dasar dan kemudian pengujian stabilitas yang dilakukan selama 90 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi F5 memberikan parameter fisik emulgel terbaik sesuai dengan persyaratan bentuk sediaan topikal. . Kata kunci: Emulgel, karagenan, tokoferol asetat, vitamin E
Asam askorbat adalah senyawa kimia yang disebut juga vitamin C dengan rumus molekul C6H8O6 larut dalam air dan memiliki sifat antioksidan. Karena sifatnya yang menguntungkan bagi kesehatan, maka kebutuhan manusia akan vitamin C semakin meningkat. Semakin berkembangnya produk-produk makanan, minuman, obat- obatan dsb, yang mengandung vitamin C maka diperlukan pengawasan terhadap kadar vitamin C dalam produk obat jadi tersebut. Dalam penelitian ini dilakukannya validasi metode analisis vitamin C dengan spektrofotometri UV-Visibel yang selanjutnya digunakan untuk analisis vitamin C pada obat jadi. Parameter metode validasi dalam penelitian ini meliputi uji presisi, uji linearitas, uji selektifitas, batas deteksi, batas kuantifikasi, dan uji akurasi. Akurasi dari metode ini ditentukan berdasarkan hasil perolehan kembali menggunakan metode spike standar, sedangkan presisi diukur dengan menghitung simpangan baku relative. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa metode analisis dalam penetapan kadar asam askorbat dengan spektrofotometri UV-Visible merupakan metode yang baik digunakan, relative murah dan mudah yang dapat menghasilkan ketelitian dan ketepatan yang tinggi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.