Pendahuluan: Mengingat besarnya jumlah kelahiran per tahun maka diperlukan upaya untuk mengendalikan kelahiran melalui perencanaan keluarga dengan menggunakan kontrasepsi terutama setelah melahirkan dengan menggunakan konseling ABPK. Penggunaan media yang tepat dapat membantu pengambilan keputusan menggunakan KB pasca salin salah satunya melalui booklet. Tujuan: mengetahui pengaruh konseling alat bantu pengambilan keputusan (APBK) terhadap penggunaan KB pascasalin. Metode: Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan rancangan Post-test Design with Control Group. Populasi seluruh seluruh ibu Nifas yang melahirkan di PMB Ruliyah Emi Sari Dewi, S.ST dengan teknik sampel consecutive sampling sebanyak 36 orang dimana 18 orang kelompok eksperimen dan 18 orang kelompok kontrol. Alat ukur SOP dan wawancara. Analisa datauji Chi Square.Hasil: Penggunaan KB pasca salin pada kelompok yang diberikan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) dengan Booklet sebagian besar menggunakan kontrasepsi pasca salin sebanyak 15 orang (83,3%). Penggunaan KB pasca salin pada kelompok yang diberikan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) tanpa Booklet sebagian besar tidak menggunakan kontrasepsi pasca salin sebanyak 11 orang (61,1%). Ada pengaruh konseling dengan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) dengan Booklet terhadap penggunaan KB pasca salin pada ibu nifas di PMB Ruliyah Emi Sari Dewi, S.ST Pasir Belengkong Tahun 2022 dengan nilai p value 0,017. Kesimpulan: konseling APBK menggunakan booklet dapat membantu ibu nifas mengambil keputusan menggunakan KB pasca salin.
Setiap tahunnya didunia diperkirakan 16 juta wanita berusia 15-19 tahun melahirkan. UPTD Puskesmas Mendik tahun 2021 terdapat 150 ibu hamil dan sebanyak 53 orang (35%) adalah ibu hamil dengan usia remaja. Kehamilan usia remaja secara psikologi dan fisik seorang wanita belum siap untuk menerima tanggungan seorang bayi pada tubuhnya sehingga beresiko terjadinya anemia dan berdampak pada resiko kelahiran BBLR. Mengetahui hubungan status gizi dan kunjungan ANC terhadap anemia pada kehamilan usia dini remaja di UPTD Puskesmas Mendik. Jenis penelitian adalah deskriftif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi seluruh ibu yang seluruh ibu hamil usia remaja TM I-III sebnayak 30 orang. Jumlah sampel menggunakan total sampling sebanyak 30 orang. Alat ukur observasi, cek laboratorium dan kuesioner. Analisa data uji chi square. Anemia pada kehamilan usia dini remaja sebagian besar mengalami anemia sebanyak 60%. Status gizi pada kehamilan usia dini remaja sebagian besar tidak baik sebanyak 56,7%. Kunjungan ANC pada kehamilan usia dini remaja sebagian besar memiliki status gizi tidak baik sebanyak 53,3%. Ada hubungan status gizi terhadap anemia pada kehamilan usia dini remaja nilai p value 0,001. Ada hubungan kunjungan ANC terhadap anemia pada kehamilan usia dini remaja nilai p value 0,000. Anemia pada ibu hamil usia remaja disebabkan karena gizi dan kunjungan ANC yang tidak baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.