This research aims to analyze the influence of money supply, export, and import on inflation rate in Indonesia. It employs multiple regression method to analyze a time series data between 1985 and 2016. The findings showed that money supply positively and significantly influences inflation rate; export positively and significantly influences inflation rate; and import positively influences inflation yet not significantly. These findings illustrate that Indonesia inflation is also caused by both internal (money supply) and external factors (export and import). Therefore, a policy to stabilize inflation rate shall be formulated by considering both internal and external influences.

The purpose of this study is to assess the readiness of 44 OIC member countries to form a currency union and to test whether the Optimum Currency Area (OCA) criteria remain relevant to a large region like the OIC. Large geographic size is subject to socio-economic and geographic disparities. This study employs the OCA-index to estimate the degree of readiness of the OIC to form a currency union. Five selected criteria –business cycle synchronization, trade openness, inflation similarity, the size of the economy, and distance – were employed to determine the OCA using Ordinary Least Squares regression. The findings of this study estimate that 63 percent of pairs of countries in the OIC are ready to form a currency union.  The selected OCA’s criteria present the best-fit variable in explaining the OCA for the OIC. This paper verifies that economic and geographic heterogeneities are not the main obstacle to forming a currency union.  This study provides an important contribution to the theory of OCA primarily in clarifying the application of the OCA conditions in a large observation like the OIC, which comprises many countries and many blocs.

Kenen (1969) hypothesizes that countries that are largely dependent on one export commodity could experience weaker monetary integration and synchronize the business cycle among them. This paper aims to retest Kenen's hypothesis, which is applied to the seven largest oil-producing countries in the Islamic world. This study employs the optimum currency area index and the Pearson correlation matrix to determine the degree of integration and synchronization of the business cycle. This study empirically proves that most oil-producing countries are tightly integrated. Kenen's hypothesis is less applicable to oil-exporting countries, especially oil countries that have a strong economic structure and higher welfare. This study successfully explains the new empirical finding that homogeneity in the export structure is not bad for monetary integration.

Sebagai institusi keuangan, bank Islam tidak bebas kritis. Resistensinya diuji berdasarkan kadar kemurnian syariahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mereview berbagai kritik yang ditujukan kepada bank syariah. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan mereview tema kritik,  subtansi,  dan respon  terhadap kritik.  Penelitian ini mendapatkan bahwa tema dan substansi telah bergeser dari kritik bungkusan hingga ke substansi akad transaksi. Kritik-kritik tersebut dinilai bukan melemahkan eksestensi bank syariah, tetapi lebih merupakan upaya untuk makin memperkuat implementasi prinsip syariah pada perbankan syariah.

ABSTRAKMusyarakah Mutanaqishah (MMQ) adalah salah satu bentuk baru dalam pembiayaan perumahan. MMQ berdasarkan pada akad syirkah yang disandingkan dengan akad jual beli (bai’), dan akad sewa (ijarah) Tulisan ini mengupas tentang apa itu MMQ, apa masalah utama yang muncul dalam aplikasinya. Penelitian ini mendapatkan bahwa MMQ adalah wujud yang dinamis dalam pembelian perumahan di mana kedua belah pihak diberlakukan sebagai pemodal. Kerjasama para pemitra akan berakhir dengan kemitraan yang berkurang secara bertahap (diminishing partnership) dan membuat satu pihak menjadi pemilik penuh atas asset yang dimiliki mereka. Ada berbagai  masalah muncul dalam MMQ terutama dikaitkan dengan ta’alluq (multi akad) dan juga masalah dalam status kepemilikan asset. DSN-MUI terus saja memberikan kebijakan terbaik untuk menyelesaikan kompleksitas dalam pembiayaan Syariah di mana aspek legal, operasional dan syariah yang sering tidak singkron satu sama lainnya.