Excitation system is one of the most important parts of synchronous generators, where the system functions to provide dc power to the field generator coil. Iin this study, a static excitation system consisting of transformers and connected thyristors in bridge configuration has been implemented in synchronous machines that operate as 206,1 mva capacity generators, 16,5 kv using the help of matlab simulink r2017b software. By adjusting the load given to the generator, variations in excitation currents can affect the amount of output voltage generated by the generator so that it can increase and decrease the induced voltage. In full load conditions, namely p = 175 mw, q = 100 mvar, the results of the study show that when the simulation is run at alpha 0 °, it is known that the average value of dc voltage is 496,4 v, excitation current is 1057 a and voltage generator output has increased beyond its nominal voltage of 16,72 kv. in this case, to maintain the terminal voltage, the excitation current must be reduced by increasing the angle of shooting of the thyristor to an alpha angle of 45 °, so that the average dc voltage can be reduced to 479,3 v, as well as the excitation current to 985,9 a. the generator output voltage at the alpha 45 ° angle is obtained according to its nominal value of 1,.5 kv.
Kompor merupakan kebutuhan sehari-hari yang digunakan masyarakat sebagai alat untuk menyediakan berbagai makanan guna memenuhi kebutuhan pokok. Penggunaan kompor gas sangat umum digunakan oleh berbagai kalangan karena mudah didapat dan ekonomis (Pemerintah di Indonesia masih mensubsidi tabung gas 3 kg sehingga harganya sangat terjangkau). Namun saat ini pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan kompor induksi sebagai pengganti dari kompor gas untuk mengurangi impor gas yang selama ini jumlahnya terus meningkat. Pada penelitian sebelumnya dilakukan perbandingan antara penggunaan kompor gas, listrik, dan induksi dengan mengujinya dalam mendidihkan 1 liter air. Pada penelitian ini dilakukan pengujian performa kompor gas dan kompor induksi dalam penggunaannya sehari-hari dengan membandingkan pemakaian energi dan aspek ekonomisnya selama 4 minggu. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa pemakaian energi pada kompor induksi dalam 4 miinggu lebih hemat energi dengan pemakaian sebesar 9900,571 kJ dibandingkan dengan kompor gas yaitu 225389,75 kJ di periode waktu yang sama. Namun dari keekonomian, kompor induksi menghabiskan biaya lebih besar yaitu Rp. 4048,45,- dibandingkan dengan kompor gas yang menggunakan gas subsidi yaitu sebesar Rp. 2400,-. Sedangkan untuk biaya pemakaian kompor gas dengan gas nonsubsidi besarnya biaya adalah Rp. 5625,-.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.