Indonesia is the second greatest fish producer in the world after China with a total production of almost seven million tonnes in 2018. Meanwhile, Bengkulu is one of the provinces that are rich in fish resources. However, about 30-60% of fish produced is considered fish waste. Ikan rucah is small fish that has low or no economical value, thus it is regarded as a waste. Ikan rucah should be managed to avoid its negative effects on the environment. One of the options is by transforming it into organic fertilizer. Nevertheless, producing organic fertilizer by using fish waste is complicated since it will be easily rotten in futile fermentation. Thus, the objective of the research was aimed to evaluate the maturity of fish waste bokashi by using three parameters including physical, chemical, and biological aspects. The study had been carried out in the
Provinsi Bengkulu menghasilkan 250.000 ton ikan setiap tahunnya. Namun, hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa hampir separuh dari total tangkapan ikan akan berakhir menjadi limbah. Limbah ikan tersebut harus dimanfaatkan agar dapat menghindari polusi lingkungan. Penelitian ini bermaksud untuk memanfaatkan limbah ikan rucah menjadi pupuk organik serta melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Masalah utama dalam pembuatan pupuk organik dari limbah ikan rucah adalah mudah membusuk, sehingga beresiko menyebabkan kegagalan. Solusi yang ditawarkan adalah mengurangi kadar air dalam ikan rucah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kadar air ikan rucah serta dosis pupuk organik ikan rucah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap dalam 3 ulangan. Faktor yang diuji adalah dua tingkat kadar air yaitu J1: 75% dan J2: 30%. Sebagai pembanding digunakan pupuk kandang: J3. Sedangkan dosis pupuk organik ikan rucah yang diuji adalah dosis 5, 10, 15, dan 20 ton per hektar. Data dianalisa dengan Anova dan dilanjutkan dengan BNT 5%. Hasil utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, penggunaan limbah ikan rucah sebagai pupuk organik telah meningkatkan produktivitas jagung manis hingga 4,20 ton/ha lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pupuk kandang. Kedua, kandungan kadar air ikan rucah yang tinggi memberikan pengaruh yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Ketiga, Dosis pupuk organik ikan rucah dosis 5 ton/ha memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata dengan dosis tertinggi yaitu 20 ton/ha terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.