Desa Rindu Hati terletak di Kecamatan Taba Penanjung, kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Provinsi Bengkulu, terus menggali potensi wisata alam yang ada di sekitar desa. Pekarangan rumah warga dapat dijadikan objek wisata edukasi bagi pengunjung wisata desa Rindu Hati. Tanaman obat tradisional dapat menjadi pilihan yang tepat untuk ditanam di pekarangan rumah. Tanaman obat dapat membantu kebutuhan ekonomi masyarakat, terutama di desa Rindu Hati. Tidak hanya untuk tanaman obat, tapi juga untuk tanaman hias, bunga atau buah-buahan. Tanaman ini nantinya dapat diolah menjadi jamu. Mulai jamu dalam bentuk cairan dan langsung minum atau dikemas dalam bentuk bubuk. Inilah yang dimaksud mempunyai manfaat ganda, karena hasilnya dapat memberikan banyak manfaat. Tanaman obat tradisional yang terdapat di pekarangan rumah dapat disusun sedemikian rupa dan diberi label identitas untuk memudahkan pengunjung mengetahui nama, jenis, serta khasiat tanaman obat tradisional tersebut. Informasi yang tersampaikan melalui label identitas pada tanaman obat tradisional dapat membantu pengunjung mengetahui jenis dan khasiat dari tanaman obat tradisional. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan terhadap warga sekitar wisata alam desa Rindu Hati Bengkulu Tengah dengan menggunakan metode penyuluhan serta pelatihan menanam tanaman obat tradisional. Tujuannya yaitu untuk menambah nilai desa wisata dan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap obat tradisional. Hasil dari kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran keluarga di Desa Rindu Hati untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan melakukan penanaman tanaman obat tradisional yang bernilai wisata edukasi.
Kadar glukosa darah adalah jumlah kandungan glukosa yang ada pada plasma darah. Pengukuran kadar glukosa darah puasa merupakan salah satu metode untuk mengidentifikasi penyakit diabetes melitus pada seseorang. Bengkuang memiliki serat larut air yang dapat memperlambat absorpsi glukosa sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Lobak putih memiliki kesamaan jenis dengan bengkuang yaitu merupakan jenis tanaman umbi yang diharapkan memiliki efek yang sama dalam menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian perasan lobak putih dan bengkuang terhadap kadar glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan sebagai model diabetes. Mencit dibagi menjadi 8 kelompok dengan pembagian secara random dan dipuasakan selama 8 jam, pada hari ke–0 diukur kadar glukosa darahnya sebagai kadar glukosa darah awal. Kelompok I sebagai kontrol normal yang tidak diberi induksi aloksan dan diberi aquades. Pada kelompok II-VI, mencit diinduksi aloksan dengan dosis 200 mg/kg BB secara intraperitoneal. Setelah aloksan diinduksikan, diukur kadar glukosa darah mencit pada hari ke-3. Setelah didapati kadar glukosa darah mencit yang tinggi, kelompok mencit II diberi aquades, kelompok III diberi glibenklamid 0,013 mg/20 gBB mencit, kelompok IV diberi perasan lobak putih 0,1 ml/20 gBB, kelompok V diberi perasan lobak putih dan bengkuang 2:1, kelompok VI diberi perasan lobak putih dan bengkuang 1:1, kelompok VII diberi perasan lobak putih dan bengkuang 1:2, kelompok VIII diberi perasan bengkuang 0,1 ml/20 gBB. Pemberian perasan lobak putih dan bengkuang dapat menurunkan kadar glukosa darah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.