Rengat, a capital of Kabupaten Indragiri Hulu, is a developing city in Riau. Development of the city was followed by increasing of population and growth of housing and residential area. Growth of housings and residential area in Rengat City are along Sungai Indragiri. Along this river, housings and residential area have degradation quality and disordered pattern. The purpose of this research was to identify the characteristic of slums area along Indragiri’s river. There are 6 Desa (villages) which are been taken to this study, namely Desa Kuantan Baru (industry area), Desa Kuantan Baru, Desa Kampung Dagang, Desa Kampung Besar Kota, Desa Pasar Kota and Desa Sekip Hulu. This research used criteria parameter assessment for slums area. The criteria consist of: non-economic vitality criteria, economy area vitality criteria, land ownership, infrastructures and facilities, and government commitment. This research finding that from 6 villages, Desa Kampung Besar Kota is a slums area, based on parameter assessment. Property Development approach was conducted to handling slums area of Desa Kampung Besar.
ABSTRAK. Kabupaten Bengkalis diperkirakan memiliki 40.916 Ha hutan magrove dan setiap tahun selalu mengalami penurunan dan kerusakan. Akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat khususnya didaerah pesisir dan eksploitasi hutan Mangrove secara berlebihan serta keadaan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Bengkalis yang tersebar dipesisir pantai mengandalkan sumber daya alam kelautan dan pesisir pantai sebagai mata pencaharian masyarakat setempat. Masyarakat melakukan intrusi terhadap ekosistem hutan magrove dengan mengalih fungsikan lahan (magrove) menjadi tambak, pemukiman nelayan, industri dan penebangan untuk berbagai keperluan seperti bahan industri panglung kayu arang, dan sebagai cerocok bangunan. Akibatnya wilayah kabupaten Bengkalis mengalami kerusakan yang cukup parah tepatnya daerah yang berahadapan langsung dengan Selat Malaka yang memiliki gelombang laut yang cukup kuat. Untuk itu agar menyadarkan masyarakat akan pentingnya Mangrove diperlukan Pusat Rehabilitasi konservasi Mangrove yang mana Pusat Rehabilitasi ini berfungsi sebagai pusat pengembangan, penelitian, serta edukasi masyarakat didalamnya terdapat pusat riset, development, laboratorium indoor dan outdoor serta cultivation area. Mangrove Rehabilitation Center ini menggunakan pendekatan simbiosis Kisho Kurokawa yang pada dasarnya memiliki prinsip simbiosis antara alam dan manusia yang dapat memperbaiki pola pikir dan interaksi dalam rancangan yang mengacu pada fungsi pengembangan, penelitian, edukasi, serta rekreasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.