CV. SKR Tour & Travel merupakan bentuk usaha bisnis yang bergerak dibidang penyedia jasa layanan pariwisata. Sejak munculnya pandemi virus covid-19 di Indonesia pada awal tahun 2020 membawa dampak terhadap menurunnya omset yang diperoleh oleh CV SKR Tour & Travel. Hal ini disebabkan karena adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan oleh Pemerintah untuk menekan penyebaran virus di beberapa daerah khususnya Pulau Jawa. Kebijakan pembatasan sosial berskala besar ini mengakibatkan tempat wisata ditutup sehingga CV. SKR Tour & Travel menjadi tidak beroperasi dan kehilangan pemasukan. Pemerintah mulai mencabut aturan pembatasan sosial berskala besar sehingga tempat wisata yang awalnya tidak beroperasi, akhirnya kembali beroperasi dengan syarat menerapkan protokol kesehatan. Dengan beroperasinya kembali tempat wisata maka CV SKR Tour & Travel dapat memberikan jasa pelayanannya di bidang pariwisata. Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu direncanakan strategi pemasaran guna menaikkan omset CV SKR Tour & Travel. Salah satu cara untuk merencanakan strategi pemasaran dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan kemudian dianalisis dengan merumuskan beberapa strategi alternatif melalui analisis matriks SWOT dan dievaluasi melalui metode QSPM, CPM dan SPACE untuk mendapatkan prioritas strategi pemasaran. Prioritas strategi pemasaran dengan skor tertinggi 5.35 adalah memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi paket wisata yang beragam dari CV SKR Tour & Travel.
Setiap proyek konstruksi sering dihadapkan pada berbagai macam potensi risiko yang bisa berdampak pada kesuksesan proyek. Semakin tinggi tingkat kompleksitas suatu proyek, semakin besar pula tingkat risiko yang terjadi (Priscillia, 2014). Karakteristik unik dari proyek menyebabkan tingginya probabilitas risiko dan klaim, yang mungkin terjadi selama proses pembangunan. Oleh karena itu proyek konstruksi memerlukan penanganan khusus. Untuk melindungi keberlangsungan proyek secara memadai maka perlu dikembangkan prosedur atau program asuransi yang terencana dengan baik, yang mencakup semua hal-hal yang dinilai vital. Guna meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin muncul, maka pihak-pihak yang terkait dengan proyek konstruksi harus memandang manajemen risiko sebagai bagian integral dari manajemen proyek secara keseluruhan (Wena, 2015). Berdasarkan pasal penggantian kerugian ditegaskan bahwa kontraktor harus bertanggungjawab dan mengganti kerugaian kepada pihak lainnya terhadap kehilangan, pengeluaran-pengeluaran, dan klaim untuk kehilangan atau kerusakan atas hak milik tidak bergerak, orang yang luka, dan kematian yang disebabkan oleh tindakan-tindakan atau kelalaiannya sendiri. Hal-hal yang dijamin dalam asuransi tertuang dalam polis atau sertifikat asuransi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan Contractor Statisfaction Concept untuk mengukur tingkat kepuasan kontraktraktor (sebagai konsumen) dalam penggunaan asuransi konstruksi Contractor All Risk. Dilakukan identifikasi jenis risiko yang dapat di pertanggungkan pada asuransi konstruksi Contractor All Risk sehingga dapat diketahui sejauh mana efektivitas asuransi konstruksi pada proyek konstruksi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.