Dalam melaksanakan pelayanannya, perawat yang ada di IGD harus menjalani beban pekerjaan yang membutuhkan kecekatan, ketrampilan, keahlian, kesiagaan, kekuatan fisik dalam menghadapi pasien dengan berbagai masalah kegawatdaruratannya. Penanganan perawatan yang berbeda pada setiap pasien dapat menjadi sebuah stresor bagi perawat. Kejadian tersebut dapat berakibat buruk terhadap pelayanan perawatan yang akan mempengaruhi sikap Caring perawat, namun sejauh mana peranan beban kerja dan stres kerja tersebut terhadap sikap Caring belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dan stres kerja terhadap perilaku caring perawat di IGD . Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada perawat pelaksana di IGD RSUD Dr.Soedarsono Pasuruan. Data tentang stres kerja didapatkan melalui pengisian kuesioner oleh responden sedangkan data beban kerja dan perilaku caring didapatkan dari hasil observasi. Hubungan beban kerja dan stres kerja terhadap perilaku caring dianalisa menggunakan analisis multivariate regresi logistic Hasil penelitian didapatkan responden sebanyak 20 orang, dengan gambaran beban kerja berat sebanyak 11 orang dan beban kerja ringan sebanyak 9 orang; mengalami stres ringan 17 orang, normal 2 orang dan stres sedang 1 orang; perilaku caring yaitu sebanyak 13 orang dan 7 orang yang tidak berperilaku caring. Hasil analisis bivariate beban kerja dengan stres kerja nilai korelasinya yaitu sebesar 1,00 dan nilai p sebesar 0.041 yang berarti korelasinya sangat kuat; beban kerja dengan perilaku caring didapatkan nilai korelasinya yaitu sebesar 0.692 dan nilai p sebesar 0.00 yang berarti korelasi kuat, stres kerja dengan perilaku caring didapatkan nilai korelasinya yaitu sebesar 0.275 dan nilai p sebesar 0.060. Hasil analisis multivariate regresi logistik didapatkan hasil variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku caring adalah beban kerja dengan OR (Exp(B)) sebesar 2,827 dengan konstanta -0.560. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan yang paling berpengaruh terhadap perilaku caring perawat adalah Beban Kerja.
Disaster is insident incredible that causes big loss for human and where does that thing can present outdoor human ability to can restrain it. Insides management disaster found several aspects that is aspect mitigation disaster (prevention), emergency moment the happening of disaster, and rehabilitation aspect. Management disaster when does the target disaster rescuing so that risk eliminated. Hodgetts&jones (2002), say that factor that support success in management disaster. One of the successful condition in management disaster is health care. Lack or weakness of health care cause a destruction, loss, and disaster. But exactly this matter is usually is disaster handling weak points in indonesia, belong handling case quakes and tsunami at NAD especially in moment beginning disaster insident, where for the role of health careis very need.
Human immunodeficiency virus/Acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) Is one of the worst pandemic, besides impact to the physical cause psikososial anciety.Until now it has not been found the drug therapy / the healer HIV / AIDS so as to cause odha feel down even apathetic, in addition condition self stigma (perceived stigma) in ODHA so can be lowered compliance drink ARV. The purpose of research carried out in peer support groups jombang care center ( kds jcc ) district jombang in general to drink in compliance ARV ODHA .In this research using analytic methods the cross sectional. Observasional respondents were 55 ODHA taken purposive approach based on techniques of sampling of 550 ODHA joined at KDS JCC and meet the criteria for inclusion and ekslusi. The self stigma measured with selected berger stigma scale and drink ARV measured by of the questionnaire was compliance drink a drug ( MMAS ). Data analyse using Somer’s test. the results of the study obtained as follows 61,8% Male ODHA respondent, 78,2% in age 26 year until 45 year, 43,6% Senior High Shool, 67,3% work, 45,5% had income levels under 1 million per month, 47,3%, married and 72,5% had diagnose HIV/AIDS in 1 until 5 years. Perceived stigma from the perception of living most enough as much as 74,5%. Compliance drink were any ARVS in ODHA 56,4% categorized as high compliance .There is a significant relation exists between / meaningful stigma to compliance drink were any ARVS (p=0,024 dan r= 0,276). Advice the strategy koping who focuses on the problem ( problem-focused coping strategies ) used odha is joining social support groups , open hiv status , counseling and improving the optimization of adherence to art is the joint responsibility of of the program , patients , health care providers , and family and community projects
Abstract Education clean and healthy behaviors ( phbs ) to kindergarden is very important because children in kindergarden is age group that is vulnerable to health problems, so phbs should also be applied in schools. Moore says ( 2012 ) teachers have a role in preserving the health of behavior of a .Teachers can serve as counselor , the instruction , motivator , manager , and models in indicate something good like clean and healthy living behavior. The design of this study is analytic observation , with the approach cross sectional .Data analysis that will be used using test t in pairs / wilcoxon where such tests done to determine there were differences in meaningful weighted between 2 groups, namely phbs before guidance and after development in the kindergarten teachers about the importance of phbs to their students , behavior phbs kindergarten students before and after training teachers, while to analyze is there the influence of role model ( knowledge and a role ) of the teacher class size on raising awareness hygienic life behavior healthy kindergarten students witness use wilcoxon test. Research results obtained the significance of knowledge and role of teachers as rolemodel is 0.189 which means there is no significant difference between knowledge and teachers before and after guidance on the importance of phbs on the kids.The analysis of behavior phbs students before and after development in the class teachers, obtained the significance is 0.00 which would mean there are significant influence of behavior phbs students before and after coaching given for the teacher the class.The analysis of the influence of rolemodel ( knowledge and the role of ) teachers the class size on raising awareness behaviors students get healthy the significance of 0.898 which means no influence rolemodel teachers the class size on raising awareness behaviors fresh healthy kindergarten students from.This also means that when knowledge and role of teachers good the attitude phbs students also good will, and when knowledge and role of teachers ugly the attitude PHBS on student is also ugly Keywords: Teacher, PHBS Attitude Abstrak Pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terhadap anak taman kanak-kanak sangat perlu dilakukan mengingat anak usia taman kanak-kanak merupakan kelompok umur yang rawan terhadap masalah kesehatan, sehingga PHBS juga perlu diterapkan di sekolah. Menurut Moore (2012) guru mempunyai peran terhadap perilaku anak dalam memelihara kesehatannya. Guru dapat berperan sebagai konselor, pemberi instruksi, motivator, manajer, dan model dalam menunjukkan sesuatu yang baik misalnya dalam perilaku hidup bersih dan sehat. Desain penelitian ini adalah analitik observasi, dengan pendekatan cross sectional. Analisis data yang akan digunakan menggunakan uji T berpasangan/Wilcoxon dimana uji tersebut dilakukan untuk menentukan terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara 2 kelompok yaitu PHBS sebelum pembinaan dan Sesudah pembinaan pada guru TK Syuhada tentang pentingnya PHBS pada siswa, perilaku PHBS siswa TK Syuhada sebelum dan sesudah pembinaan guru, sedangkan untuk menganalisa adakah pengaruh Role Model (pengetahuan dan peran) guru wali kelas Terhadap Peningkatan Kesadaran Perilaku Hidup Bersih Sehat Siswa TK Syuhada menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan hasil signifikansi pengetahun dan peran guru sebagai rolemodel adalah 0.189 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Pengetahuan dan guru Guru sebelum dan sesudah pembinaan tentang pentingnya PHBS pada siswa. Hasil analisis antara perilaku PHBS siswa sebelum dan sesudah pembinaan pada guru wali kelas, didapatkan hasil signifikansi adalah 0.00 yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara perilaku PHBS siswa sebelum dan sesudah pembinaan yang diberikan pada guru wali kelas. Hasil analisis tentang pengaruh Rolemodel(pengetahuan dan peran) guru wali kelas terhadap peningkatan kesadaran perilaku hidup sehat siswa didapatkan hasil signifikansi sebesar 0.898 yang berarti tidak ada pengaruh Rolemodel Guru wali kelas terhadap peningkatan kesadaran Perilaku Hidup Bersih Sehat Siswa TK Syuhada. Hal ini juga berarti bahwa apabila pengetahuan dan peran guru baik maka sikap PHBS siswa juga akan baik, dan apabila pengetahuan dan peran guru jelek maka sikap PHBS siswa juga akan jelek.
Kondisi pandemi COVID-19 saat ini mempengaruhi kesehatan khususnya bagi penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di wilayah pedesaan khususnya dalam melakukan manajemen perawatan diri. Salah satu kondisi yang berdampak adalah masalah kesehatan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat stres penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di wilayah pedesaan selama pandemi COVID-19 dalam melakukan menejemen perawatan diri. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Sampel penelitian ini adalah pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di wilayah pedesaan dengan jumlah 149 responden dan teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Tempat penelitian dilaksanakan di tiga wilayah puskesmas Kabupaten Malang. Alat ukur yang digunakan adalah Diabetes Distres Scale (DDS). Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat stres penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dalam kategori sedang (77,9%), tingkat stres berdasarkan indikator akibat beban emosi adalah sedang (71,1%), akibat tenaga kesehatan adalah sedang (59,7%), akibat perawatan adalah sedang (51%) dan akibat hubungan interpersonal adalah sedang (59,1%). Disimpulkan bahwa kategori tingkat stres penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di wilayah pedesaan pada masa pandemi dalam melakukan manejemen perawatan diri adalah kategori sedang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.