Sandy soils have high macropores and low nutrient availability. This condition is caused by the soil matrix which has no negative charge, so that nutrients are easily lost due to washing. Nitrogen loss has been reported to reduce rice production by 6.10%. The research aims to examine the application of humic acid and silica to increase the availability of nitrogen nutrients. Humic acid from compost and silica from rice husk is expected to increase the negative charge of the soil so that can adsorbnutrient ions such as nitrogen. The research was carried out from March to September 2021 in the greenhouse and laboratory of the Faculty of Agriculture, National Development University "Veteran" East Java. The research was structured using a factorial Completely Randomized Design (CRD). The first factor is silica dose with a level of 0 ton/ha, 0.5 ton/ha, 1 ton/ha, and 1.5 ton/ha. The second factor is the dose of humic acid with a level of 0 kg/ha, 20 kg/ha, 40 kg/ha, and 60 kg/ha. Observation parameters include the availability of N in the soil, the growth of rice plants which include plant length and the number of tillers. The results showed that the combination of humic acid and silica didn't significantly affect plant length and number of tillers, but had a significant effect on nitrogen availability. The best dose of the combination of silica with humic acid on nitrogen availability in sandy soils is S2H3 (Silica 1 ton/ha with humic acid 60 kg/ha).
The land is a non-renewable resource if seen from the potential improvements caused by environmental damage. Damage to the land is caused by the degradation of soil organic matter. Formulation of organic fertiliser in planting media is an alternative in agricultural cultivation on marginal land. The study aims to obtain organic fertiliser formulations used in agricultural cultivation. The study was arranged using a completely randomized design with treatment: M1
Sumber daya lahan tidak dapat dipisahkan dengan tanah yang ada pada lahan tersebut di samping faktor-faktor luar yang akan mempengaruhinya. Lahan secara kualitas mengalami penurunan atau degradasi, namun lahan juga mengalami degradasi secara kuantitas, dengan berkurangnya ukuran lahan dengan bertambahnya kepemilikan lahan seiring berjalannya waktu. Wilayah penelitian yang dilakukan pada wilayah bekas tambang sirtu menunjukkan bahwa pada lokasi penelitian dengan tekstur Lempung sampai dengan Lempung Berdebu.Berdasarkan penilaian kekritisan lahan dengan menggunakan acuan Peraturan Nomor. P.32/Menhut-II/2009, didapatkan untuk wilayah W1 dan W2 masuk kedalam kelas kekritisan lahan Potensial Kritis, dan untuk W3 berada pada kelas kekritisan lahan Tidak Kritis. Berdasarkan acuan kerusakan tanah untuk produksi biomassa yang mengacu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.7 Tahun 2006, kerusakkan tanah pada wilayah penelitian berada RI (Rusak Ringan) untuk ketiga wilayah sampling (W1, W2, dan W3) dengan faktor pembatas, kebatuan permukaan, fraksi pasir, berat isi, permeablitias dan redoks. Rekomendasi dan arahan perbaikan untuk mendukung pemanfaatan lahan sebagai lahan pertanian produktif adalah dengan melakukan penggabungan konservasi tanah, yaitu dengan penggunaan teras bangku dengan bahan batu serta melakukan penanaman tanaman tegakkan dengan pola agroforestry
Tanah berpasir umumnya memiliki pori makro tinggi dan kemampuan menyediakan hara tanaman rendah. Kondisi ini diakibatkan oleh matrik tanah yang hampir tidak mempunyai muatan negative, sehingga tidak ada daya jerap kuat terhadap ion. Dampak selanjutnya hara menjadi mudah hilang karena tercuci atau menguap. Kehilangan nitrogen telah dilaporkan menurunkan produksi padi 6,10%. Tujuan penelitian untuk mengkaji efektifitas pemberian asam humat dan silika terhadap perbaikan ketersediaan hara nitrogen pada tanah berpasir. Asam humat dari kompos dan silika dari arang sekam diharapkan mampu meningkatkan muatan negatif tanah (kapasitas tukar kation), sehingga bisa menjerap, memfiksasi (khelat) ion hara seperti nitrogen. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2021 sampai dengan September 2021 di greenhouse dan laboratorium sumber daya lahan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama yaitu dosis silika dengan level 0 ton ha -1 , 0.5 ton ha -1 , 1 ton ha -1 , dan 1.5 ton ha -1 . Faktor kedua yaitu dosis asam humat dengan level 0 kg ha -1 , 20 kg ha -1 , 40 kg ha -1 , dan 60 kg ha -1 . Parameter pengamatan meliputi ketersediaan N dalam tanah, pertumbuhan tanaman padi yang meliputi panjang tanaman dan jumlah anakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi asam humat dan silika tidak berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman, ketersediaan nitrogen pada tanah dan jumlah anakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.