Ikan bandeng merupakan komoditas andalan pengembangan budidaya tambak air payau dan tawar. Ikan Bandeng memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan spesies lainnya, antara lain adalah teknik pembenihannya mudah dikuasai, tahan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim, tanggap terhadap pakan buatan yang telah tersedia secara komersial, dapat dipelihara dengan kepadatan tinggi dan tidak bersifat kanibalisme. Peluang usaha ikan Bandeng otak-otak ikan Bandeng ini sangat terbuka luas mulai dari penawaran kepada konsumen yang menyukai otak-otak Ikan Bandeng. Peluang usaha Ikan Bandeng sangat menjanjikan untuk sukses dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama dan tentu saja akan mendapatkan profit yang tidak sedikit bagi kami untuk mengembangkan usaha otak-otak Ikan Bandeng. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang diterima dari pengolahan ikan bandeng menjadi otak-otak ikan bandeng, untuk menganalisis seberapa besar nilai tambah pengolaha ikan bandeng menjadi otak-otak ikan bandeng. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2019 pada usaha otak-otak Ikan Bandeng yang bertempat di Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan sengaja (purposive sample) adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian. Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan pengolah Ikan Bandeng menjadi otak-otak Ikan Bandeng di Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 31.347.877 per delapan belas kali produksi selama satu bulan, pengolah Ikan Bandeng menjadi otak-otak Ikan Bandeng di Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 10.900/kg bahan baku.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan, merumuskan alternatif strategi untuk meningkatkan daya saing pasar serta mengetahui strategi pemasaran menggunakan analisis BCG (Boston Consulting Group) dan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Metode analisis yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan matrik BCG dan matrik SWOT. Hasil dari penelitian diperoleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan, dari hasil matriks BCG posisi CV. Jioen Fishery berada pada posisi Bintang/STAR sehingga strategi yang cocok untuk posisi tersebut adalah pengembangan produk, memperluas pasar dan kerja sama patungan (joint venture), sedangkan berdasarkan analisis SWOT atau kuadran SWOT, tabel IFAS dan EFAS strategi pemasaran usaha pembekuan ikan laut di CV. Jioen Fishery Desa Wedung Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan menggunakan strategi agresif, karena berada pada posisi kuadran I. Artinya perusahaan memiliki kekuatan dan peluang yang besar.Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Analisis SWOT, Matriks BCG, IFAS, EFAS
The fish cultivation system in several villages in Kalitengah District uses an overtime system, namely a fish cultivation system that is carried out within 1 year (12 months) without passing rice planting. The research objective was to determine the abundance of plankton and the status of water quality fish cultivation “sawah tambak” with overtime system in Kalitengah District Lamongan. This is a quantitative research using descriptive methods. Based on the plankton abundance value at Station 1,2 and 3, the waters in the overtime system of ponds are in the Eutrooph category, with the abundance value > 12,000 Ind / L. Meanwhile station 4,5, and 6 are included in the Oligotrooph category since its abundance <10,000 Ind / L. The diversity value is within the range of 0.714267-1.823 which include in the category of small diversity and low community stability because the value of 0 <H '<1.5. All stations are in a moderate level of pollution which the diversity index value is within the range of 1 <H '<3. The Dominance Index (D) is in the range 0.212-1.224, Station 1 has a high dominance value because of the dominant species, namely Batrachospermum. Water quality parameters at all stations such asthe temperature ranges between 28.8-34.2 0C; the pH 8.5-9.2; Dissolved oxygen 4-10.44 mg / l; ammonia 0.009-0.17 mg / l; phosphate ranges from 0.025-2.3 mg / l. From the measurement results, water quality parameters show a good value for the growth of aquatic organisms.
Udang vannamei merupakan salah satu komoditas utama dalam usaha budidaya tambak, namun masih banyak berbagai permasalahan yang dihadapi petambak dalam usaha pengembangan budidaya udang vannamei. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegetahui upaya dan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan usaha udang vannamei di Desa Sidokumpul, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang utama dalam mengembangkan usaha udang vanname adalah lingkungan yang aman dan terkendali. Sedangkan ancaman yang paling besar yaitu harga udang vanname dari daerah lain yang lebih murah. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam upaya mengembangkan usaha budidaya udang vanname di Kabupaten Lamongan yaitu mempertahankan kualitas, promosi perikanan, jaringan distribusi udang vanname, kemitraan, dan penanaman modal swasta untuk menembus pasar ekspor; optimalisasi pemberdayaan, peningkatan jumlah unit-unit pembenihan (Unit pembenihan Rakyat) dan perbaikan sarana dan prasarana lokasi budidaya serta meningkatkan kualitas sumber daya petani secara teknis, moral dan spiritual melalui kegiatan pembinaan untuk memaksimalkan produksi dan daya saing udang vanname.
The fisheries potential in Gresik Regency is in danger from industrial lead (Pb) pollution. One possible solution is using Sargassum crassifolium, which acts as an absorbent to eliminate Pb in waters. S. crassifolium is characterized by its great affinity for metal cations to bind heavy metal content. This study aimed at finding the effect of S. crassifolium in different forms (wet, dry, and alginate) to absorb Pb content in water. This research was conducted from July to September 2020. The water sample was taken from Gresik Regency and S. crassifolium was obtained from farmers in Talango Island, Sumenep District, Madura. The effectiveness test of the three treatments was conducted based on contact time and biomass factor. Based on the contact time, each treatment was compared with the contact time (1, 7, and 14 days) with 10 g mass per treatment. Meanwhile, for the biomass factor, each treatment was compared by weight (10, 20, and 30 g) for 7 days. The contact time showed that in 14 days, the alginate form of S. crassifolium had the highest absorbent power with 1.370±0.0034 mg.L-1 of lead absorbed and 100% absorbed value. Based on the absorbent mass treatment, 10 g alginate gave the best result with the absorbed lead of 1.364±0.0028 mg.L-1 and an absorption value of 99.71%. The water quality showed that parameters of Dissolved Oxygen (DO), salinity, and nitrates from Gresik Regency were not above standard due to heavy metal pollution. S. crassifolium treatment could decrease the nitrite and nitrate values while increasing DO although still below the standard. This study indicated that 10 g alginate of S. crassifolium in 14 days was effective as a bio-absorbent for Pb heavy metal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.