This study aimed to analyse the contribution of the Sufi order in stemming religion-based violence as a form of the Sufis’ response to rampant violence, extremism and religious radicalism. This study used a qualitative method in which the data were obtained through interviews, observation and documentation. Then they were analysed by using an interactive model. This study was carried out in three Sufi communities of the Sufi order Qadariyah wan Naqshabandiyah (TQN) in Indonesia, namely in Suryalaya Islamic Boarding School, Futuhiyyah Islamic Boarding School Mranggen and Darul Ulum Islamic Boarding School Jombang. The results of the study show that the three TQN orders have the concepts of dhikr and love, which are internalised in the act of Sufism. The Sufi order has the doctrines of love of God, mutual love, discourse of moderation and tolerance towards religion and other groups as the main instruments in the fight against religious radicalism. The resistance of the Sufis to religious radicalism shows that the Sufi order is cornered from attacks by formalist groups in religion. This fact reopens the historical archive of contradictions between the two major currents of Islamic thought and movement, Salafi versus Sufi. The counter-radicalism narrated by the Sufis of the three TQN communities represents their defensive attitude towards the aggressiveness of the textual and radical Salafis.Contribution: This article contributes to prevent and reduce the rise of religious radicalism in Indonesia. The doctrines of tanbih, mahabbah, tolerance and moderatism developed by the Sufis in the three TQN communities became a source of reference and inspiration for resistance to violence and religious radicalism.
Radikalisme merupakan salah satu kajian yang populer. Kondisi ini sebagai wujud respon atas maraknya perilaku kekerasan yang dilakukan atas nama agama. Penelitian ini menjelaskan mengenai model pemberdayaan anak muda. Pemberdayaan dilakukan dengan pendidikan moderat kritis yang mengambil locus komunitas Santri Batang. Metode etnografi digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah komunitas Santri Batang muncul sebagai sebuah gerakan pemberdayaan baru di Kabupaten Batang. Santri Batang menjadi komunitas anak muda yang bergerak di dunia maya dan dunia nyata. Content visual di media yang diproduksi dan melalui perjumpaan langsung (kopdar/kopi darat), ajaran Islam disampaikan dengan gaya anak muda mampu menyebarkan semangat belajar kajian Islam Rahmatan Lil’alamin.
Anak muda berkumpul dan membentuk komunitas untuk melakukan gerakan guna menyelesaikan masalah sosial, salah satunya komunitas ketjilbergerak. Tujuan riset ini untuk melihat dinamika strategi gerakan anak muda pada komunitas ketjilbergerak. Riset ini menggunakan metode etnografi (offline) dan etnografi digital sebagai metode pengumpulan datanya. Peneliti menjadi bagian dari anggota komunitas ketijlbergerak, mengikuti kegiatan komunitas ketjilbergerak sejak tahun 2015 hingga 2018 secara offline dan 2019-2021 terus mengamati perkembangan komunitas ini melalui media online. Penulis melakukan observasi, wawancara serta mencatat dalam bentuk fieldnote (catatan lapangan) dalam setiap kegiatan yang diamati penulis. Hasil penelitian ini menunjukkan media yang digunakan komunitas ketjilbergerak beragam dan selalu dinamis mulai zine, diskusi tatap muka, pameran, pertunjukkan, riset, mural, musik, hingga diskusi online. Media yang digunakan mereka disesuaikan dengan kondisi masyarakat sasaran dan zaman. Dinamika strategi juga telah dilakukan sejak awal berdirnya komunitas ini, yang semula membuat zine, dan diskusi tatap muka bergeser menjadi pameran hingga mural. Sekolah Desa dan Sekolah Pemuda Desa salah satunya, yang biasa dilaksanakan secara offline namun di masa pandemi dilaksanakan secara online. Rekomendasi penelitian diberikan kepada aktor gerakan anak muda untuk selalu update dan menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Adanya pandemi Covid-19 bukan menjadi sebuah hambatan, melainkan peluang melakukan sebuah gerakan.
This community service program is a form of community service activity. This service focuses on community empowerment in the creative economy through TPS Bestari. The purpose of this service is to provide related knowledge the amount of potential that can be developed from the Bestari TPS which can increase welfare community and at the same time as an effort to overcome the waste problem in Api-api Village. Service activities are located in Api – Api Village, Wonokerto District, Pekalongan Regency with the people of Dusun Pegedangan Desa Api – Api RT 01/ RW 01 as the target object. The result of this research is TPS Bestari with the organization changed to Bank waste becomes a place for local communities to develop collective awareness in protect the environment and develop the creative economy and create an independent economy. Abstrak Program pengabdian kepada masyarakat ini sebagai bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan sebagai solusi dalam menyelesaikan masalah yang sedang dialami. Pengabdian ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat dibidang ekonomi kreatif melalui TPS Bestari. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan terkait besarnya potensi yang dapat dikembangkan dari TPS Bestari yang dapat meningkatan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan sampah di Desa Api-api. Kegiatan pengabdian berlokasi di Desa Api – Api Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan dengan masyarakat Dusun Pegedangan Desa Api – Api RT 01/ RW 01 sebagai objek sasarannya. Hasil dari penelitian ini adalah TPS Bestari dengan pengorganisasian yang diubah menjadi Bank sampah menjadi wadah bagi masyarakat setempat dalam mengembangkan kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan hidup serta mengembangkan ekonomi kreatif dan menciptakan ekonomi mandiri.
Dunia sekarang lagi dilanda Pandemi Covid-19. Ada 34 provinsi di Indonesia yang tergolong zona merah terdampak Covid-19, termasuk Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Penyebaran virus ini sangat cepat dan berdampak terhadap berbagai lapisan masyarakat, terutama ekonomi para karyawan dan masyarakat miskin di Provinsi Kalbar. Untuk menanggulangi dampak tersebut, perlu adanya peran dan partisipasi dari suluruh kalangan, termasuk Baznas Provinsi Kalbar sebagaimana amanat dari Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Tulisan ini fokus pada inovasi dalam fundraising filantropi Islam, pemanfaatannya dan kendala-kendala yang dialami Baznas dalam menanggulangi masyarakat miskin terdampak Covid-19 di Provinsi Kalimantan Barat. Dengan menggunakan jenis penelitian lapangan dan didukung dengan hasil wawancara dan dokumentasi, tulisan ini menemukan dua strategi yang digunakan oleh Baznas Provinsi Kalbar dalam fundraising ZIS yang mengalami kenaikan sebesar 2,92 kali dibandingkan tahun 2019, yaitu sosialisasi Fatwa MUI terkait pemanfaatan ZIS dan optimalisasi peran UPZ. Dalam hal pemanfaatannya pada masa pandemi Covid-19, Baznas Provinsi Kalbar mendistribusikan 91% dana ZIS pada bidang darurat kesehatan berupa program kesehatan dan kuratif, sedangkan sisanya (9%) dimanfaatkan untuk bidang darurat sosial-ekonomi berupa paket logistik keluarga, zakat fitrah dan fidyah, serta BTM. Terbatasnya waktu dan ruang gerak pada masa pandemi merupakan kendala yang dirasakan Baznas Provinsi Kalbar. Kata kunci: Filantropi Islam, Covid-19, Masyarakat Miskin, Baznas Provinsi Kalimantan Bara
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.