Untuk mendukung Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK), maka diperlukan kebijakan “peningkatan efisiensi energi usaha penangkapan tuna cakalang tongkol di Indonesia Timur” yang didominasi oleh armada pole and line dan hand line. Tujuan dari kajian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi energi dalam rangka menurunkan carbon footprint yang dihasilkan oleh usaha penangkapan tuna cakalang tongkol di Indonesia Timur serta analisis kebijakannya. Isu dan permasalahan dikaji berdasarkan hasil penelitian, yang dilakukan dengan metode wawancara dan pengukuran insitu konsumsi BBM serta melakukan Focus Group Discussion dengan stakeholders terkait. Penelitian mendapatkan rerata jejak karbon usaha penangkapan armada pole and line dan handline didaerah tersebut adalah 0,6813 dan 0,9425 ton CO2 eq /ton hasil tangkapan Kajian menghasilkan rekomendasi kebijakan yang terdiri dari: penyusunan baseline emisi GRK usaha perikanan Nasional, meningkatkan efisiensi energi melalui pembuatan energy efficiency index kapal ikan Nasional, pelatihan manajemen operasional kapal, penggunaan sistem penyimpanan es balok yang lebih baik, pembentukan kelompok nelayan umpan hidup dan pengembangan teknik penangkapan handline yang lebih efisien.In order to support National action plan for the reduction of green house gas (GHG) emissions, a policy on “the improvement of energy efficiency for tuna, skipjack and kawa-kawa fisheries of eastern Indonesia dominated by pole and line and hand line fleets, is required. The purpose of this study is to improve energy efficiency in order to reduce carbon footprint generated by the above fisheries as well as its policy analysis. Issues and problems are reviewed based on the research results conducted by interview, in-situ measurement of fuel consumption, and conducting focus group discussions with relevant stakeholders. The research shows, carbon footprint of pole and line and hand line fleets in eastern Indonesia are 0.6813 and 0.9425 tons CO2 eq / ton of catches respectively. The study resulted in a policy recommendations that consist of the development of GHG emission baseline for National fisheries, training of fishing vessel operational management, the use of better storage system of ice blocks, the development of live bait aquaculture groups and the development of more efficient hand line fishing techniques.
ABSTRAKPerikanan skala kecil terutama perikanan payang merupakan salah satu tulang punggung mata pencaharian masyarakat pesisir di perairan Karawang, Jawa Barat. Peran nyata aktivitas perikanan pada keanekaragaman sumberdaya hayati laut adalah memanfaatkan sumberdaya hayati perairan laut di kawasan pesisir dengan kondisi kelimpahan sumberdaya ikan yang cenderung berfluktuasi pada tingkat yang relatif rendah. Penelitian dilakukan melalui survey lapang pada kurun waktu Agustus -Nopember 2018 dengan basis data hasil tangkapan dan upaya penangkapan pada rentang waktu 2016-2018. Beberapa data lingkungan terkait ragam keadaan cuaca yang digambarkan oleh data curah hujan, arah dan kecepatan angin digunakan untuk menggambarkan siklus adaptasi nelayan untuk mempertahankan mata pencariannya. Aktivitas penangkapan menggunakan perahu dengan tonase <10 GT dan rerata kekuatan mesin sekitar 20 PK, beroperasi dalam skala harian dengan alat penangkapan ikan utama adalah jaring payang. Perkembangan tahunan indeks kelimpahan sumberdaya ikan dengan alat tangkap payang pada kurun waktu 2004-2008 dan 2015-2018 cenderung menurun. Tahun 2004 nilai indeks kelimpahan sumberdaya ikan sebesar 268 kg/trip menjadi 199 kg/trip pada 2008 dan terus menipis menjadi sebesar 115 kg/trip tahun 2018. Hal ini mengindikasikan usaha perikanan cenderung berada pada kondisi tidak berkelanjutan bila tidak dilakukan pengelolaan. Keberlanjutan usaha perikanan masih dapat diharapkan jika dilakukan perubahan terhadap sistem usaha yang lebih bersifat menjadi gabungan individu perahu yang berukuran kecil menjadi usaha kelompok dengan perahu yang berukuran lebih besar diatas 10 GT dengan daerah penangkapan yang lebih jauh. ABSTRACTOne day pelagic seine (payang) fisheries, is one of the backbones of coastal community livelihoods in North Karawang waters, West Java. The significant role of fisheries activities to harvest small pelagic fish resource in coastal areas indicated that the monthly CPUE tend fluctuated and stabil at low level. The study was conducted through a field survey in the period August -November 2018 with a database of catches and efforts from 2016-2018. Some environmental data related to various weather conditions illustrated by rainfall data, wind direction and speed are used to describe the adaptation cycle of fishermen to maintain their livelihoods. Fishing activities using boat with tonnage <10 GT and average engine strength of around 20 PK, operating on a daily scale with the main fishing gear is payang net. The average annual catch per trip (CPUE) of payang fisheries within period of 2004-2008 to 2015 tend to decrease. In 2004 the CPUE was 268 kg/trip then 2008 to lower index in 2018 of 115 kg / trip. This indicates that the fishery business is suspected to be in an unsustainable condition if no sustainable management is carried out. Sustainability of the fisheries business can still be expected if changes are made to
Layur telah menjadi target utama penangkapan dan dieksploitasi secara intensif di perairan Palabuhanratu menyusul permintaan ekspor yang meningkat. Kajian dilakukan untuk mengetahui kelimpahan dan faktor lingkungan yang berperan terhadap fluktuasi hasil tangkapan ikan layur. Serial data hasil tangkapan dan upaya penangkapan bulanan 2004-2015 dan serial data iklim, yaitu SST, precipitasi, Dipole Mode Index (DMI), dan Southern Oscillation Index (SOI) dalam periode waktu yang sama digunakan untuk analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan signifikan upaya penangkapan yang dilakukan sampai 2007 mengakibatkan hasil tangkapan per satuan upaya (CPUE) menurun secara konstan pada tahun-tahun berikutnya. Penurunan upaya penangkapan mencapai 28,5% pada tahun 2007 tidak dapat meningkatkan CPUE secara signifikan. Berdasarkan analisis forward seletion dalam model multiregresi, diketahui bahwa faktor iklim yang berperan dalam fluktuasi hasil tangkapan adalah presipitasi serta interaksi antara DMI dan SOI.Dalam kaitan tersebut perlu dilakukan pengaturan upaya penangkapan dan memperhitungkan variabilitas iklim dalam pengelolaan sumberdaya ikan layur di Palabuhanratu.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.