Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi aspek-aspek matematika pada sumur purbakala, sejarahnya, proses berpikir matematis dalam pembuatan sumur, dan proses pembelajaran matematika di sekolah. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk kualitatif untuk mendeskripsikan tentang sejarah sumur purbakala. Bentuk bangunan sumur menggambarkan sebuah bangun datar seperti segitiga, segilima, persegi panjang, jajar genjang, trapesium, lingkaran, dan bangun ruang seperti balok dan tabung, yang merupakan aspek-aspek matematika pada materi geometri. Proses pembuatan sumur yang berbentuk lingkaran dapat dilakukan dengan segi-n yang didekati oleh limit n menuju tak hingga yang dilihat dari banyaknya batu bata pada susunan pertama dan banyaknya susunan pada pembuatan sumur. Hasil penelitian ini juga berkaitan dengan proses pembelajaran matematika di sekolah, seperti materi segitiga dan segiempat di SMP serta aturan sinus dan cosinus di SMA. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan ajar pada jenjang sekolah menengah ataupun referensi untuk penelitian lain di bidang budaya dan matematika. Ethnomathematics at the sumur purbakala Kaliwadas Village of Cirebon and relationship with mathematics learning in school AbstractThe purpose of this research is to know the mathematical aspects of sumur purbakala, its history, the process of mathematical thinking in the making of well, and the process of learning mathematics in school. The results of this research are presented in qualitative form to describe the history of the sumur purbakala. The shape of the building is constructed like a triangle, a pentagon, a rectangle, a parallelogram, a trapezoid, a circle, and a space-building like beams and tubes, which are the mathematical aspects of the material geometry. The process of making a well in the form of a circle can be done with the n-segments approximated by the boundary n to the not until seen from the number of bricks in the first order and the number of arrangements on the well-making. The results of this study are also related to the process of learning mathematics in schools, such as triangle and quadrilateral materials in junior high and the rules of sinus and cosine in high school. It is expected that the results of this study can be used as teaching materials at the level of the school and references to other research in the field of culture and mathematics.
Abstrak. Motivasi belajar mempunyai peran penting terhadap pembelajaran dan matematika mempunyai peran penting terhadap pendidikan serta literasi merupakan prasyarat kecakapan di abad ke-21. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran motivasi belajar terhadap literasi matematika. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif. dengan subjek penelitian sebanyak 30 peserta didik kelas VII. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes literasi matematika dan angket motivasi belajar. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson, regresi dan ANOVA. Berdasarkan hasil pengolahan data, hubungan antara motivasi belajar dan literasi matematika sangat kuat sebesar 72,9%, motivasi belajar juga cukup kuat mempengaruhi literasi matematika sebesar 53,1%. Pada kelompok motivasi belajar rendah memiliki rata-rata literasi matematika 47,50, untuk kelompok motivasi belajar sedang memiliki rata-rata literasi matematika 71,39, dan kelompok motivasi belajar tinggi memiliki rata-rata literasi matematika 90,00. Hasil analisis uji anova juga membuktikan bahwa terdapat perbedaan literasi matematika peserta didik antara kelompok motivasi belajar rendah, sedang, dan tinggi. Dengan demikian dalam meningkatkan literasi matematika peserta didik, peran motivasi belajar sangatlah diperlukan.Kata Kunci: literasi matematika, literasi, motivasi belajar, motivasi
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan learning obstacles siswa terkait materi bangun ruang sisi datar khususnya kubus dan balok, mendesain bahan ajar berbasis kemampuan pemahaman matematis pada materi bangun ruang sisi datar yang valid, dan untuk membuat rencana implementasi bahan ajar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan pemahaman matematis siswa pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII SMP. Kurangnya kemampuan pemahaman matematis siswa dilihat dari kesulitan yang dialami siswa saat mempelajari materi bangun ruang sisi datar yang disebut juga dengan hambatan belajar. Adapun salah satu cara mengatasi hambatan belajar tersebut adalah dengan menggunakan desain bahan ajar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 39 siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Jamblang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan tes dan non tes. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 5 macam hambatan beajar siswa terkait kemampuan pemahaman matematis pada materi bangun ruang sisi datar. Validasi terhadap bahan ajar modul matematika dilakukan oleh lima ahli. Berdasarkan hasil validasi yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa bahan ajar modul dan rencana implementasi bahan ajar yang dibuat untuk memudahkan guru dalam mengimplementasikan bahan ajar yang didesain layak digunakan dalam proses pembelajaran.
The purpose of this study was to evaluate, identify and categorize the level of mathematical literacy of class VII students at MTs Husnul Khotimah 2 Kuningan before and after the implementation of the Team Assisted Individualization (TAI) learning model assisted by e-modules. This research method is quantitative with One Group Pretest-Posttest design. The data collection technique used a mathematical literacy test for pretest and posttest with number content. While the data analysis technique used the average difference test (Paired Sample T-Test) and the Gain test. The results showed that based on the results of the average difference test, there were differences in scores before and after the application of the Team Assisted Individualization (TAI) model with the help of e-modules and the application of the TAI model could also improve mathematical literacy with an average score of each before and after the application of the model is 47.07 and 70.33 with categorization of improvement based on the Gain test after the application of the TAI model assisted by e-modules, namely 7 students of low improvement, 18 students of moderate improvement, and 5 students of high improvement and the average increase of students after the application of the model TAI assisted by e-module is 0.481 and is included in the moderate criteria. Thus, one way to improve students' mathematical literacy is to use the TAI learning model.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.