All educational institutions during COVID-19 pandemic move to online learning to prevent the spread of this virus. All students and lecturers of the institutions have no other option. They must use some of online platforms to continue the learning process. The aim of this research was to know the students’ perspective of online learning on speaking class during COVID-19 pandemic. This research was categorized as mixed method research. There were 20 items of the questioner that have been distributed. The result showed that 14 items disagree and 6 items agree.
Kelurahan Manggar Baru berdasarkan Surat Keputusan Walikota Balikpapan Nomor 188.45-667 Tahun 2014 termasuk kedalam salah satu dari 12 Kelurahan yang ditetapkan sebagai permukiman kumuh di Kota Balikpapan dengan luas kawasan kumuh sebesar 50,64 hektar. Terjadi penurunan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh minimnya ketersediaan infrastruktur, seperti pada jaringan drainase yang minim memadai sehingga tidak mampu mengendalikan limpasan air hujan dan menimbulkan genangan. Adapun permasalahan lainnya yaitu belum terdapat upaya dalam pengelolaan sampah meliputi pewadahan, pemilahan dan pengolahan skala lingkungan. Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Balikpapan dalam mengatasi permasalahan adalah dengan mengimplementasikan program bantuan air bersih khusus MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), namun belum terlayani secara keseluruhan dikarenakan prasarana yang kurang memadai. Implementasi program pembangunan septictank juga mengalami kendala yaitu belum meratanya program untuk seluruh masyarakat, sehingga terdapat masyarakat yang melakukan pembangunan dengan swadaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor prioritas yang mempengaruhi peningkatan kualitas lingkungan permukiman nelayan di Kelurahan Manggar Baru dengan menggunakan metode analisis AHP (Analitycal Hierarchy Process). Hasil analisis AHP menunjukkan faktor prioritas yang mempengaruhi peningkatan kualitas lingkungan permukiman nelayan di Kelurahan Manggar Baru yaitu pada aspek lingkungan dengan nilai bobot sebesar 0,37 sedangkan untuk sub kriteria didapatkan faktor prioritas yaitu kondisi penyediaan air bersih dengan nilai bobot sebesar 0,28. Kata kunci: Kualitas Lingkungan; Peningkatan Kualitas Lingkungan; Permukiman Nelayan
Pemanfaatan sumberdaya alam secara optimal menjadi indikator keberhasilan pengembangan ekonomi salah satunya melalui komoditas subsektor perkebunan. Kecamatan Penajammemiliki potensi terbesar pada sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan sebagai arahan pemanfaatan lahan perkebunan seluas 39,707 ha dibandingkan kecamatan lainnya. Dengan potensi lahan yang besar membuat Kecamatan Penajam memiliki peluang untuk meningkatkan pengembangan ekonomi melalui pemanfaatan komoditas subsektor perkebunan. Disisi lain potensi fungsi lahan perkebunan yang tinggi, terdapat pemanfaatan yang belum optimal pada subsektor perkebunan. Sehingga diperlukan upaya pengembangan ekonomi sebagai identifikasi pengembangan wilayah berbasis ekonomi yang dapat dilakukan dengan penentuan komoditas unggulan subsektor perkebunan di Kecamatan Penajam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikomoditas unggulan subsektor perkebunan sebagai upaya pengembangan ekonomi di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara dengan menggunakan metode analisis kuantitatif terhadap data sekunder yaitu hasil produksi komoditas perkebunan tahun 2014 – 2019. Adapuntahapan analisis terdiri dari: 1) Menentukan komoditas basis/non basis subsektor perkebunan menggunakan teknik analisa Location Quotioent (LQ), 2) Menentukan nilai pertumbuhan dan daya saing menggunakan teknik Shift Share Analysis (SSA), 3) Menentukan komoditas unggulan dengan teknik analisa komulatif hasil LQ dan SSA. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa komoditas unggulan subsektor di Kecamatan Penajam yaitu komoditas kelapa dan komoditas kelapa sawit.
Taman Kota merupakan salah satu perwujudan dari ruang terbuka kota yang sangat penting sebagai salah satu fasilitas publik yang juga adalah bagian dari ruang terbuka hijau. Selain sebagai ruang terbuka hijau, taman kota memiliki fungsi yang banyak berkaitan dengan fungsi hidrologis, kesehatan, estetika, ekologi, sosial dan rekreasi. Kota Surabaya merupakan kota terbesar di Provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia. Jumlah penduduk 2.97 juta jiwa yang mendiami wilayah seluas 326.81 km2, membuat kota Surabaya memiliki kepadatan 9.090 jiwa/km2 yang tersebar 31 Kecamatan dan 154 Kelurahan (BPS Kota Surabaya 2021). Jumlah penduduk yang besar dengan kepadatan penduduk dan penggunaan kendaraan bermotor yang tinggi membuat kejenuhan dan pencemaran di Kota Surabaya sangat tinggi. Pertambahan penduduk, pencemaran, dan urbanisasi, serta dinamika kehidupan kotanya juga menimbulkan konsekuensi spasial, yaitu bertambahnya kebutuhan akan ruang terbuka hijau publik. Untuk mencapai kebutuhan akan RTH ini tidak lepas dari pemerintah kota Surabaya yang melakukan usaha pengadaan taman kota.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.