Salah satu tugas guru adalah melakukan evaluasi terhadap perangkat tes yang telah dibuatnya, diantaranya adalah analisis butir soal, namun pada kenyataannya tidak banyak yang melaksanakan hal tersebut. Aplikasi anates yang dikembangkan oleh Drs. Karno , M.Pd dan Yusuf Wibisono, ST mencoba membantu mahasiswa dan guru dalam menghitung analisis butir soal dengan tampilan berbahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa pendidikan informatika semester 3 yang menempuh mata kuliah evaluasi pendidikan. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah melaui quisoner dengan menggunakan skala likert dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa aplikasi anates sangat efektif untuk menghitung analisis butir soal ditinjau dari kemudahan dalam mengoperasikan software sangat efektif , waktu yang dibutuhkan untuk menghitung sangat efektif , efektif pada keakuratan hasil perhitungan analisis butir soal dan sangat efektif dalam memahami output yang dihasilkan.
IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X TKJ AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasikan kemampuan berpikir kritis siswa ditinjau dari kemampuan awal dan jenis kelamin siswa. Berpikir kritis yang digunakan ialah indikator berpikir kritis menurut Facione. Dalam penelitian ini, kemampuan awal dikategorikan menjadi 2 yaitu a) Kemampuan Awal tinggi; dan b) Kemampuan Awal Rendah. Untuk mendapatkan kelompok kemampuan awal tersebut dilakukan tes Kemampuan Awal, kemudian pada masing – masing kategori dikelompokkan lagi berdasarkan jenis kelamin dan didapatkan 4 siswa. Dari keempat subjek tersebut diberikan soal materi subnetting dengan tujuan mengidentifikasikan kemampuan berpikir kritis dari masing–masing kemampuan awal yang dimiliki siswa. Hasil yang diperoleh adalah (1) Siswa dengan kemampuan awal tinggi dan berjenis kelamin laki-laki dapat melalui tahap interpretasi dengan baik, melakukan analisis, evaluasi, inference dan eksplanasi serta self-regulation dengan baik; (2) Siswa dengan kemampuan awal tinggi dan berjenis kelamin perempuan dapat melalui tahap interpretasi dengan baik, melakukan analisis, evaluasi, inference dan eksplanasi serta self-regulation dengan baik; (3) Siswa dengan kemampuan awal rendah dan berjenis kelamin laki-laki tidak dapat melalui tahap interpretasi dengan baik, tidak dapat melakukan analisis, evaluasi, inference, eksplanasi, dan self regulation; (4) Siswa dengan kemampuan awal rendah dan berjenis kelamin perempuan tidak dapat melalui tahap interpretasi dengan baik, tidak dapat melakukan analisis, evaluasi, inference, eksplanasi, dan self regulation Kata-kata Kunci : kemampuan awal, kemampuan berpikir kritis, berpikir kritis Facione, subnetting AbstractThe purpose of this research is to identified the ability think critically of student evaluated from early ability and student gender. Think critical that used was indicator think critical according to Facione. In this research, early ability categorized to become 2 that is a) The high early ability ; and b) The low early ability. To get a group of the early ability conducted early ability test, then each - category grouped again appropriate to gender and got 4 students.From is fourth of the subject given by items problem of subnetting with a purpose to identify ability of critical think from each early ability which has by student. The results were obtained ( 1) Male student with high early ability can pass interpretation stage well, doing the analysis, evaluation, inference, explanation and self-regulation well; (2) Female student with high early ability can pass interpretation stage well, doing the analysis, evaluation, inference, explanation and self-regulation well; (3) Male student with low early ability can not pass the interpretation stage. Can not doing the analysis, evaluation, inference, explanation, and self-regulation; (4) Female student with low early ability can not pass the interpretation stage. Can not doing the analysis, evaluation, inference, explanation, and self-regulation. Key words : early ability, ability think critically, critical thinking of Facione, subnetting
The purpose of the study was to describe the implementation of Javanese cultural education in elementary schools in Yogyakarta. The research method is a qualitative descriptive approach. Data collection techniques used field observation techniques, in-depth interviews, and documentation studies. Analysis of the data that has been collected is reduced and presented. Conclusions on the implementation of Javanese education and culture are as follows: (1). Implementation of the school's vision, mission and goals (2). Curriculum development in Javanese cultural education (3). Javanese cultural education learning (4). Habituation in Javanese cultural educators. Supporting factors are (a) good school background (b). Local government regulations support (c). Complete facilities and infrastructure (d) support from all school components (e). Good school management 6). Students come from Javanese society. Inhibiting factor (a). There are no expert instructors (b). There are no standard guidelines (c). Student interest is changing, (d). Lack of teachers in developing Javanese cultural education (e). Not maximal in utilizing learning media.
Small and Medium Enterprises (SME) has important role in economic growth. Along with the advance development of information technology emerging new tools for promoting product which can be used by SME. Through Public Service, the Department of Informatics Education Universitas Trunojoyo Madura sees potential economic development for SME for using tools such as e-commerce and Marketplace which is could guide to the enhancement of social quality of women and women labor, especially in Madura. Through the Public Service, it could be concluded further development of the attendees to use and promote their SME’s product.
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metakognisi siswa dalam pemecahan masalah pada materi relasi logik dan fungsi gerbang logika berdasarkan tipe kepribadian Hippocrates Galenus yaitu tipe sanguinis, koleris, melankolis, dan plegmatis. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah X C SMK Al Azhar Menganti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kepribadian siswa, soal tes esai pemecahan masalah terhadap metakognisi siswa tentang materi relasi logik dan fungsi gerbang logika, kemudian dilanjutkan dengan wawancara hasil soal tes esai yang telah diberikan peneliti kepada sampel penelitian. Sampel penelitian tersebut dipilih melalui teknik purposive sampling. Data yang telah terkumpul kemudian direduksi, disajikan, dan disimpulkan. Kemudian di triangulasi menggunakan teknik, dan waktu. Selanjutnya dianalisis secara mendalam oleh peneliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan tipe kepribadian sanguinis dan koleris berada pada tingkat metakognisi aware use. Siswa dengan tipe kepribadian melankolis berada pada tingkat metakognisi reflective use. Sedangkan siswa dengan tipe kepribadian plegmatis berada pada tingkat metakognisi strategic use.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.