This study aims to determine the yarn spinning time, spinning equipment manufacturing costs, and haspel shaft spinning. Basic design is done by data collection, direct visits to the silk farmers' groups, tool design, tool manufacturing, performance testing tools, analysis, calculating costs and tool manufacturing. In accordance with the testing of the spinning machine, the total working time is 8 hours / day for 3.36 kg of silk yarn, the spinning equipment manufacturing cost is Rp. 5,102,534.71. Whereas BEP is achieved when the sale of spinning machines is at least 1 unit / month or when income is Rp. 5,621,064.
 Las gesek merupakan penyambungan logam yang terjadi karena adanyapanas yang ditimbulkan oleh tekanan/gaya gesek akibat perputaran logam satuterhadap logam lain yang sesumbu. Sangat baik digunakan untuk penyambunganporos bila dibandingkan dengan las listrik atau las gas, karena las gesek mampumempertahankan kesatusumbuan,tidak memerlukan logam pengisi seperti pada laslistrik dan las gas, dan hasil sambungan yang homogen.Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh variasi putaran dan waktu tempa terhadap sifat mekanik (kuattarik dan kekerasan) baja tahan karat (Stainlees Steel AISI 301).Penelitian dilakukandengan tahapan pelaksanaan proses pengelasan gesek pada mesin bubut tipe Pindaddengan memvariasikan putaran (550 rpm, 1020 rpm dan 1800 rpm) dan waktu tempa(25 detik, 35 detik, 45 detik) dengan menggunakan stopwatch. Tekanan/gaya aksialdiperoleh melalui mekanisme power screw pada tail-stock dengan tekanan tempasebesar (Pu = 123,8 MPa). Temperatur pengelasan 1050oC ± 10o.Hasil pengelasangesek tersebut kemudian dibentuk menjadi spesimen-spesimen untuk dilakukanpengujian mekanis yaitu spesimen uji tarik standar ISO 82-1974 (E), ukuran DP8 danuji kekerasan menggunakan metode Rockwell. Adapun hasil pengujian menunjukkanbahwa kekuatan tarik dari hasil las gesek dengan nilai σ maks.tertinggi pada spesimen1800 rpm/ 45 detik yaitu 706,61 N/mm2 mengalami penurunan jika dibandingkandengan raw material yaitu 780,25 N/mm2. Nilai kekerasan paling tinggi terletak dibagian sambungan las spesimen dengan variasi putaran 550 rpm dan waktu tempa 25detik sebesar 61,5 HRC-A sedangkan nilai kekerasan logam induk yaitu 69,45 HRCA.Variasi putaran mempengaruhi nilai kekerasan, semakin tinggi putaran mesin nilaikekerasan semakin meningkat.Tetapi berbeda halnya dengan variasi waktu tempa,semakin lama waktu tempa nilai kekerasan semakin rendah.
Friction welding is a metal connection that occurs due to heat caused by pressure/friction force due to rotation of metal one to other metal axis. In addition, spindle shaft with this process can minimize the shift axis of the welded material. The purpose of this research is to know the effect of variation of rotation speed and wrought time on mechanical properties (tensile strength, flexural and hardness) and microstructure of AISI 304L Stainless Steel pipe of friction welding. The experiment was carried out by stages of friction welding process on Pindad type lathes by varying the rotation (550 rpm, 1020 rpm and 1800 rpm) and wrought time (25 seconds, 35 seconds, 45 seconds) using stopwatch. The axial force is obtained through a power screw mechanism on the tail-stock with a forging pressure of (Pu = 28.02 MPa). Welding temperature is 1050˚C. The friction welding results are then formed into specimens for mechanical testing of tensile test specimens and standard ISO 82-1974 (E) test, DP8 size and hardness test using the Rockwell method. The test result showed that the tensile strength of the friction welding result with the highest σ max value in 1800 rpm/45 second specimen was 446,22 N/mm2 decreased when compared with raw material that is 788,62 N/mm2. the bending strength of the friction welding result with the highest σ max value in the 1800 rpm / 45 second specimen is 1470 N / mm2 decreased when compared with the raw material ie 1950 N/mm2. The highest hardness value is located in the part of the welded joint of specimen with variation of 1800 rpm / 45 second rotation of 77,5 HRA decrease from hard raw material value is 81,0 HRA. Rotation variations affect the mechanical properties of the material, the higher the engine rotation the value of its strength increases. Similarly, if the wrought time longer then the value of strength will also increase. Observations on microstructure with the variation of rotation speed and time of wrought there is a noticeable change is in the weld metal there are many austenite so that the strength and hardness value almost closer to Raw material hardness value. As for the HAZ area that there are many ferrit so that the strength and hardness value close to hardness value Raw material.
Analisis Kekuatan Geser Sambungan Mesin Las Titik Menggunakan Mesin LasTitik Inverter. Analisis kekuatan geser sambungan mesin las titik menggunakan mesin lastitik inverter bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus terhadap tegangan geser las titikinverter, pengaruh variasi sambungan terhadap tegangan geser las titik sistem inverter,pengaruh bahan Stainless AISI 304 dan St-42 terhadap tegangangeser las titik inverter. Ujimekanik bahan, pembuatan specimen pengujian (arus 80 A, 100 A), analisis data regresilinier berganda, hasil dan pembahasan, kesimpulan. Hasil menunjukkan bahan StainlessSteel AISI 304 ketebalan 0,8 mm mempunyai hubungan negatif terhadap kenaikantegangan geser, ketebalan 1 mm mempunyai hubungan posotif terhadap kenaikan tegangangeser, sedangkan bahan ST-42 ketebalan 0,8 mm dan 1 mm mempunyai hubungannegative terhadap kenaikan tegangan geser. Bahan Stainless Steel AISI 304 memiliki titiklebur yang rendah sehingga mampu menahan panas sedangkan bahan St-42 memiliki titiklebur yang tinggi sehingga pada ketebalan pelat tipis dan arusnya dinaikkan akanmengalami penurunan tegangan geser namun pada saat ketebalan bertambah dan arusnyadinaikkan bahan memiliki penetrasi yang lebih baik.
Bakso adalah bahan daging yang berbentuk lingkaran yang umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka.Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia, akan tetapi kebanyakan pengusaha bakso masih menggunakan cara tradisional yang masih diragukan kehegienisannya dan hanya dan hanya dapat memproduksi 25-30 biji tiap menitn. Sedangkan untuk menggunakan mesin pencetak bakso yang telah ada, membutuhkan biaya yang sangat besar, sehingga dibutuhkan sebuah mesin yang dapat terjangkau oleh pengusah bakso berskala rumah tangga. Proses pembuatan mesin pencetak bakso berskala industri rumah tangga di produksi dengan mempertimbangkan efesiensi pencetakan bakso, tingkat kehegienisan serta pengoptimalan biayanya, dikarenakan mesin ini ditujukan kepada pengusaha bakso berskala rumah.Metode yang digunakan dimulai dari merancang mesin, membuat mesin dan merakit mesin. hasil merancang dan membuat mesin ini diperoleh kapasitas produksi yang mencapai 71 biji/menitnya, dimensi mesin dengan panjang 600 mm, lebar 345 mm dan tinggi 1250 mm dengan penggerak motor listrik ¼ HP. Pengaturan pisau sebelum menggunakan mesin sebaiknya diperbaiki agar menghasilkan pemotongan yang bagus pada saat proses produksi. Pemakaian sebaiknya dipilih stainles steel (baja tahan karat) untuk memberikan higienis bagi makanan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.