Abstract. Samudra SR, Fitriadi R, Baedowi M, Sari LK. 2022. Pollution level of Banjaran River, Banyumas District, Indonesia: A study based on the Saprobic Index of periphytic microalgae. Biodiversitas 23: 1527-1534. The saprobic index of periphytic microalgae can be used to determine the level of water pollution based on the number and composition of species. Banjaran River is one of the rivers in the Banyumas District, Central Java, Indonesia, which is widely used by the local people for daily activities. The increase of domestic and agricultural activities in the river triggers an increase in the pollutants input into the river. This study aims to determine the status of the waters in the midstream of Banjaran River by using the periphytic microalgae saprobic index as a bioindicator of water quality. Purposive sampling method was used in this study by establishing four stations and five replications at each station. The result showed that the abundance of periphytic microalgae ranged from 7,547-8,733 cells/cm2; the diversity index ranged from 1.64-2.07 (moderately polluted waters); the dominance index ranged from 0.21-0.26 (no particular species of periphytic microalgae dominating the four stations); and saprobic index value of Banjaran River ranged from 1.00 to 1.03 which indicates that Banjaran River belongs to ?-meso/oligo saprobic water. In other words, it was water with a light pollution level. An action to reduce organic pollution is necessary, one of which is by reducing the people's activities such as washing and disposing of household waste into the river so that the condition of Banjaran River can be maintained properly and reduce pollution in its subsequent river flows.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui manajemen pembelajaran boarding school ditinjau dari: perencanaan, pelaksanaandan evaluasi . Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang mengambil latar di MI An-Nur Sidoagung yang dibawah yayasan An-Nur Sidoagung Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber dan teknik. Analisis data menggunakan teori Miles dan Hubberman dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) implementasi manajemen pembelajaran boarding school di MI An-Nur Sidoagung; (2) Pelaksanaan Manajemen Pembelajaran boarding school di MI An-Nur Sidoagung; (3) evaluasi manajemen pembelajaran boarding school di MI An-Nur Sidoagung.

Sungai Pelus merupakan salah satu sungai yang terletak di Kabupaten Banyumas, sungai yang memiliki panjang ±28 km dan melalui 8 wilayah ini mengalir dari lereng Gunung Slamet sampai Sungai Serayu. Penelitian ini mengkaji konsentrasi dan tingkat pencemaran logam berat Cd dan Cr pada Sungai Pelus Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Logam berat yang dihaslikan oleh industry ataupun limbah rumah tangga memiliki dampak yang berbahaya bagi Kesehatan manusia dan lingkungan.  Kandungan Cr dan Cr secara alami terdapat dalam batuan, tanah, dan air kemudian terdistribusi pada media air dan terakumulasi dalam sedimen dan biota. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan teknik pengambilan data yaitu Purposive Random Sampling, penelitian ini terdiri dari 7 stasiun mulai dari hulu hingga hilir sungai serayu. Data dibandingkan dengan baku mutu kemudian dianalisis dan dihitung menggunakan Nemerrow Index. Kandungan Logam Berat Cd pada matriks air tertinggi bernilai 25,59 mg/l pada stasiun 4 yang berada di tengah sungai pelus dengan aktivitas warga yang cukup padat, sedangkan kandungan Cr pada matriks air tertinggi bernilai 11,05 mg/l pada stasiun 6. Tingkat pencemaran pada sungai pelus melebihi status baku mutu logam berat pada matriks air dengan nilai rerata 16,119 mg/l dan sungai ini dapat dikategorikan sebagai sungai yang sangat tercemar.