<p>Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak pendidikan pada anak yang<br />tereksploitasi sebagai penjual asongan di kota Palembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisa deskriptif. subjek penelitian menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan nilai raport, penguasaan pengetahuan dasar yang kurang dan lemahnya pengetahuan umum. Selain itu, anak tidak mendapatkan pendidikan non formal pendidikan kesetaraan dan lainnya, serta terabaikannya pendidikan agama dalam hal ibadah, moral dan sopan santun dalam keluarga serta pendidikan sosialisasi dalam bermasyarakat.</p>

Eksploitasi anak sebagai penjual asongan pada umumnya terjadi pada anak usia sekolah. Eksploitasi pada anak usia sekolah dapat menggangu berbagai aspek pendidikan anak baik dari aspek kognitif, afektif hingga psikomotorik. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk meneliti dampak pendidikan pada anak yang tereksploitasi sebagai penjual asongan di kota palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah metode kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan subjek menggunakan purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer. Teknik observasi dan wawancara digunakan dalam mengumpulkan data dari subjek penelitian. Hasil penelitian Eksploitasi anak sebagai penjual asongan memiliki dampak pada pendidikan anak. Tingkat pendidikan anak yang tereksploitasi cenderung rendah atau bahkan anak memiliki peluang putus sekolah, Tingkat keaksaraan pada anak yang tereksploitasi cenderung rendah, Aspek Kognitif dalam pendidikan anak menurun dan anak kesulitan berkompetisi dalam mendapatkan prestasi, Aspek afektif menunjukkan bahwa anak yang tereksploitasi menjadi tempemental dan labil dalam menghadapi lingkungan sekolah dan social, dan aspek psikomotorik menunjukkan kecenderungan anak sulit berkembang dan beradaptasi dalam suatu lingkungan dikarenakan ruang anak untuk mengembangkan diri ditekan demi memenuhi kepentingan eksploitasi terhadap anak itu sendiri.