Abstrak : Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan menggunakan raket tenis lapangan terhadap hasil pukulan overhead lob bulutangkis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi Eksperimen dengan menggunakan rancangan pre-test – post-test randomized control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra SMP Negeri 36 Palembang yang berjumlah 282 siswa, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling atau teknik acak dan sampel yang digunakan berjumlah 60 siswa atau 21,28 % dari 282 siswa. Instrumen yang digunakan adalah hasil pukulan overhead lob bulutangkis dengan bentuk latihan meggunakan raket tenis lapangan dan hasil dari pre-test dirankingkan dari data terkecil hingga data terbesar. Setelah itu sampel dibagi kedalam 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan cara ordinal pairing. Teknik analisis data menggunakan uji “ t ”. Berdasarkan analisis data hasil penelitian didapatkan t hitung sebesar (6,83), sementara t table sebesar (1.671), maka t hitung (6,83) > t table (1,671). Hasil penelitian berpengaruh jika t hitung > t table. Dengan demikian hipotesis diterima, dan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh latihan menggunakan raket tenis lapangan terhadap hasil pukulan overhead lob bulutangkis pada siswa SMP Negeri 36 Palembang. Kata-kata kunci: Raket tenis lapangan, overhead lob, bulutangkis
Decrease in physical fitness occurs after the age of 30 years and factors that affect physical fitness include age, gender, BMI, waist circumference, hypertension, and diabetes mellitus. This study aims to determine the physical fitness of middle-aged to elderly people between 45-74 years based on BMI and age. This research is a descriptive study with quantitative methods. The sample of this research is men who are active in badminton activities in Rejang Lebong Regency, which are classified as middle age to elderly people who are taken by purposive sampling. The data collection technique used the BMI test and fitness test. The results show that 1) The average BMI value in middle age to the elderly is 25.47 kg / m2, in the category of light fat. The average value of physical fitness in middle age to the elderly is 33.39, with a very poor category. 2) 26.3% of people have normal nutritional status, 50% of people have mild nutritional status and 23.7% of people have severe nutritional status. 3) 84.2% of people have very poor fitness category, 10.5% of people have poor physical fitness category and 5.3% of people have moderate physical fitness category. So it can be concluded that middle-aged to elderly people with high BMI have less physical fitness and the more middle-aged to elderly people have less physical fitness.
Penggunaan VAR dalam dunia olahraga sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aksiologi penggunaan VAR dalam industri olahraga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi literatur. VAR di gunakan sebagai pembantu dari kerja seoang wasit dalam memimpin pertandingan. Ketika terjadi sebuah keputusan wasit yang di anggap kontroversial para pengawas VAR akan memberitahukan informasi langsung kepada wasit melalui radio speaker dan jika wasit belum mendapatkan informasi yang jelas, wasit pun akan memeriksa melalui monitor pengawas yang ada di sisi lapangan. Dengan hadirnya VAR jelas akan mengurangi angka keputusan kontroversial dari seorang wasit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.