Indonesia’s energy demand has increased in recent years in line with the increase in economic growth and population in Indonesia. Most of this energy is derived from non-renewable sources such as oil, natural gas, and coal. These trends will have a significant impact on energy depletion. One solution to overcome this problem is developing alternative energy resources to replace petroleum, such as bio-alcohol. The objective of this study was to analyze the potential of bio-alcohol production from organic waste, that is, banana peel. This research is experimental. Bio-alcohol was obtained through a fermentation process of 3 types of banana peels waste, including Raja banana (Musa acuminata×M. balbisiana) peel, Agung banana (Musa paradisiaca) peel, and Nangka banana (Musa acuminata×M. balbisiana) peel. Fermentation was conducted using variations of Saccharomyces cerevisiae of 1%, 3%, and 5% with a fermentation time of 5 days. All experiments were performed in duplicate. The results showed that the highest value of bio-alcohol was produced from the waste of Raja Nangka peel at a concentration of 5% Saccharomyces cerevisiae, which was 1.70% (p-value <0.05). This study suggests the potential of banana peel waste in producing bio-alcohol as alternative energy in the future.
Bahan bakar fosil hingga saat ini masih digunakan dan semakin menigkat kebutuannya. Hal ini mendorong minat untuk memprduksi bahan bakar alternatif dengan menggunakan bahan baku samping seperti palm stearin. Produksi bahan bakar alternatif yang terbaharukan salah satunya yaitu green diesel. Green diesel merupakan campuran hidrokarbon seperti diesel yang ihasilkan melalui reaksi katalitik yang melibatkan hidrogenasi, dekarboksilasi atau dekarbonilasi. Pada penelitian ini digunakan proses dekarboksilasi yaitu reaksi perenkahan kimia yang menyebabkan gugus karboksil (COOH) terlepas dari molekul semula menjadi karbon dioksida (CO2). Palm stearin digunakan sebagai bahan baku proses saponifikasi dengan bantuan katalis MgZn. Dekarboksilasi sabun Mg-Zn dioperasikan pada suhu 350 ˚C dan tekanan atmosferik menggunakan reaktor batch. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan green diesel dengan kualitas terbaik. Liquid produk hasil dekarboksilasi dianalisis menggunakan gas chromatography mass spectometry (GC-MS). Hasil analisis green diesel menunjukkan adanya komposisi hidrokarbon cair terbanyak yaitu n-undecane (C11).
Saat ini peningkatan permintaan bahan bakar fosil dan kesadaran lingkungan mendorong masyarakat untuk memperoleh bahan bakar alternative dari sumber-sumber biologi. Minyak dan lemak adalah kandidat bahan baku yang memiliki potensi tinggi dalam memproduksi bahan bakar terbarukan. Produksi bahan bakar terbarukan adalah pilihan yang muncul untuk meningkatkan ketersediaan bahan bakar cair. Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah palm stearin yang disaponifikasi dengan katalis KOH dan ditambah Mg-Zn sebagai katalis untuk reaksi dekarboksilasi. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini, yaitu waktu proses dekarboksilasi dari 0,5 jam-2 jam. Hasil penelitian menunjukkan semakin lama waktu proses semakin besar komposisi produk yang terbentuk
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.