ABSTRAK Penjadwalan asisten praktikum merupakan proses untuk merancang jadwal mengajar praktikum yang setiap semester dilakukan oleh beberapa asisten. Adanya aturan-aturan yang harus dipatuhi dalam penyusunan jadwal menyebabkan proses penjadwalan ini menjadi cukup sulit. Pada penelitian ini, algoritma genetika digunakan untuk melakukan optimasi penyusunan jadwal asisten praktikum. Data yang digunakan terdiri dari data jadwal praktikum di laboratorium dan jadwal kuliah asisten. Berdasarkan hasil pengujian parameter yang telah dilakukan, parameter optimal algoritma genetika terdiri dari ukuran populasi sebesar 10, banyaknya generasi sebesar 50, nilai crossover rate sebesar 0.7 dan nilai mutation rate sebesar 0.3. Dengan menggunakan parameter optimal tersebut, algoritma genetika mampu menyusun jadwal asisten praktikum tanpa melanggar aturan-aturan yang telah ditentukan, yaitu dengan menghasilkan solusi yang mempunyai nilai fitness sama dengan 1 (satu).
<p>Stroke merupakan penyakit yang tinggi di Indonesia. Stroke menjadi peringkat kedua sebagai penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian didunia. Pada zaman modern, stroke tidak hanya menyerang orang yang sudah lanjut usia namun juga bisa menyerang orang usia muda. Data dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, sepanjang tahun 2016 penderita penyakit stroke 30% nya masih diusia muda, yaitu antara usia 18 – 40 tahun. Salah satu solusi untuk mencegah penyakit stroke adalah dengan mendeteksi gejala-gejala dini yang bisa mengakibatkan penyakit tersebut terjadi. Salah satu metode yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan metode kecerdasan buatan. Metode ini akan lebih mudah diimplementasikan dalam bentuk program atau aplikasi. Aplikasi membuat pengguna dapat lebih mudah membaca dan menerima pelaporan melalui fitur-fitur yang disediakan. SEED (<em>Stroke Disease Early Detection Application</em>) adalah sebuah aplikasi berbasis android untuk mendiagnosis gejala dini penyakit stroke menggunakan algoritma klasifikasi k-NN. Algoritma k-NN dipilih lantaran pada penelitian sebelumnya menghasilkan tingkat akurasi yang relatif tinggi. SEED dibangun menggunakan metode <em>prototyping</em>. Metode <em>prototyping</em> merupakan salah satu jenis <em>software development lifecycle</em> (SDLC) dalam pengembangan perangkat lunak. Terdapat empat fitur utama pada SEED, yaitu 1) klasifikasi dan rekomendasi, 2) riwayat, 3) informasi kesehatan, serta 4) masuk dan daftar. Proses klasifikasi dibagi kedalam tiga tingkatan, yaitu risiko rendah, sedang, dan tinggi. Fitur-fitur yang digunakan untuk proses klasifikasi diantaranya adalah : 1) tinggi badan, berat badan, indeks masa tubuh, tekanan darah, riwayat fibrilasi atrium, riwayat keluarga, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, tingkat kolesterol, serta diabetes. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan tingkat validasi kebutuhan sebesar 100%, tingkat akurasi pengklasifikasian sebesar 88%. dan tingkat penerimaan pengguna sebesar 78%.</p><p><em><strong>Abstract</strong></em></p><p><em>Stroke is one of the highest disease in Indonesia. Stroke become the second most common cause of deadly disease in the world In modern era, young people can get this disease. Data from Syaiful Anwar Hospital (RSSA) Malang City shows that 30% of stroke patient's age is among 18-30 years old. Preventif action needs to be done for reducing the risk level of stroke. One of them is using artificial intelegence technique. These method can be implemented by creating a programme or an application. </em><em>Application also make a user more convenient to access through its features. </em><em>SEED (Stroke Disease Early Detection Application) is an android based application that can measure the risk level of stroke disease.</em><em> This algorith choosen because of its previous accuracy. prototyping model used to develop this application.</em><em> </em><em>There are four main features of seed : 1) classification and recommendation, 2) history, 3) health information, and 4) login and register. </em><em>Risk level of prediction is consists of low, middle, and high risk. Feature</em><em>s used in SEED</em><em> are height, weight, blood pressure, history of atrial fibrillation, history of family, smoking habbit, phisical exercise habbit, cholesterol, and blood sugarit makes</em><em>. </em><em>Based on testing phase, The application gain validation test is up to 100%, </em><em>Its accuracy of </em><em>classification</em><em> is up to 88%, and its acceptance test is up to 78%.</em></p><p><em><strong><br /></strong></em></p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.