Abstract. Developing the mathematical thinking be authorized in the contextAbstrak. Pengembangan kemampuan berpikir matematis menjadi modal dasar dalam konteks pembelajaran yang bermaknasaat ini. Pembelajaran abad 21 menggeser paradigma yang secara umum memberikan ruang gerak lebih luas pada aspek perkembangan dan tugas belajar siswa sebagai subjek pembelajaran. Konteks tersebut muncul sebagai implikasi dari pengembangan high order thinking skill yang perlu dioptimalkan dalam proses pembelajaran sebagaimana prinsip-prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013. Tujuan penulisan ini untuk memaparkan konsep dan prinsip yang dapat dikembangkan terkait kemampuan berpikir matematis. Prinsipprinsip pembelajaran abad 21 juga menjadi dasar pijakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam proses benchmarking perubahan dan pengembangan kurikulum yang akan diterapkan. Kemampuan berpikir matematis diidentifikasi dalam 5 komponen, antara lain: (1) pemahaman matematika; (2) pemecahan masalah matematik; (3) penalaran matematik; (4) koneksi matematik; (5) komunikasi matematik. Berafiliasi pada kelima komponen yang saling berhubungan tersebut, proses pembelajaran yang bermuara pada pembelajaran abad 21 dapat seiring sejalan dalam mewujudkannya. Pengembangan materi dan proses pembelajaran yang berafiliasi pada aspek dan perkembangan siswa menjadi landasan dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan yang bermuara pada proses pembelajaran di kelas. Hasil analisis konten berdasarkan kajian teoretik menunjukkan adanya keselarasan antara pengembangan kemampuan berpikir matematis dengan konteks pembelajaran abad 21 yang menuntut adanya pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi bagi siswa khususnya di SD.
Data from the Ministry of Religion show that many well-known universities and religious colleges are exposed to radicalism. This is closely related to student organizations as a forum for students to gather and gain understanding outside of the lecture room. This paper aimed to examine the basic concepts and views of student organizations in filtering radicalism and liberalism with a religious moderation approach. This study used qualitative research methods with a phenomenological approach to consider the scope of student organizations, both internal and external, at UIN Alauddin Makassar. The level of students’ understanding of radicalism was explored along with the integration of the basic views of religious moderation in a campus organization. Moderation has become a filter tool for radicalism in the campus environment. Keywords: significance, organization, religious moderation
The purpose of this paper is to investigate the impact of functional, social, emotional, religious, and knowledge values on customers’ intentions to purchase green sukuk (Islamic bonds) products. This study employs the Theory of Consumption Value (TCV) and analyzes data from a sample of 300 respondents using the Partial Least Squares Structural Equation Model (PLS-SEM). The results suggest that these values significantly influence the choice to purchase the products. The study is limited to the western area of Indonesia, one of the most populated and dominated economic powers in the country, and focuses specifically on green sukuk using TCV. Nevertheless, it provides valuable insights for understanding the determinants that stimulate potential investors in purchasing green financial products in Islamic finance industry, which has emerged as an important element in the country’s economic engines.
<p>This paper describes the development of the study of the Quran in Indonesia. Through historical-analytical approach, it shows that since the arrival of Islam in Indonesia, the study of the Quran has always been developing. They were starting from oral translation until the birth of interpretive products with various dynamics in them. The research question is, what are the forms of the dynamics of the study of the Quran in Indonesia. This study shows that the study of the Quran in Indonesia is moving dynamically, especially in terms of language characters and paradigms. The languages and characters used vary, ranging from Arabic and Arabic script to local-national languages and scripts (Indonesian and Latin characters), such as <em>jawi, lontara</em>, and <em>pegon</em>. Furthermore, the paradigm is also dynamic, such as textual and contextual approaches. The textual approach has characteristics dealing with the linguistic area and historical context of the Quran, not touching the context in which the Quranic verse is studied. Then the contextual approach, which is not only a linguistic aspect but also pays attention to the context both when the Quran was revealed and the context in which the Quran lives, to see the universal meaning of the Quran. In Indonesia, contextual approaches have started in the reformative or modern-contemporary era, at the end of the 20th century AD, and have developed until now<em>.</em></p><p><em>Tulisan ini menjelaskan tentang perkembangan kajian </em><em>a</em><em>l</em><em> </em><em>Quran di Indonesia. Melalui pendekatan historis-analitis</em><em> </em><em>dapat diketahui bahwa s</em><em>ejak masuknya Islam ke Indonesia, kajian al Quran selalu mengalami perkembangan. Berawal dari terjemahan secara lisan, hingga lahirnya produk-produk tafsir dengan berbagai dinamika di dalamnya. Pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah terkait apa saja bentuk dinamika kajian al Quran yang terjadi di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kajian al Quran di Indonesia bergerak dinamis, terutama dalam aspek bahasa-aksara dan paradigma. Bahasa dan aksara yang dipakai beragam, mulai dari bahasa dan aksara Arab sampai pada bahasa dan aksara lokal-nasional (bahasa Indonesia dan aksara latin), seperti aksara jawi, lontara, dan pegon. Sedangkan paradigmapun juga dinamis, yaitu pendekatan tekstual dan kontekstual. Pendekatan tekstual memiliki karaktersitik berkutat pada wilayah linguistik dan konteks sejarah al Quran, tidak menyinggung konteks di mana ayat al Quran itu dikaji. Kemudian pendekatan kontekstual yang tidak hanya aspek linguistiknya saja, tetapi juga memerhatikan konteks saat al Quran itu diturunkan maupun konteks dimana al Quran itu hidup untuk melihat makna universal al Quran. </em><em>Di I</em><em>ndonesia, Pendekataan kontekstual sudah mulai terjadi di era reformatif atau modern-kontemporer</em><em>, </em><em>akhir abad ke-20 M</em><em> dan berkembang sampai sekarang.</em></p>
Sistem informasi pendaftaran santri baru ini dibuat untuk menyampaikan informasi seputar Pesantren Ribhatul Mujtaba kepada masyarakat luas melalui internet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem informasi pendaftaran santri baru di Pondok Pesantren Ribhatul Mujtaba secara mudah dan efisien dalam pengelolaan dan penyeleksian calon santri. Metode penyelesaian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, studi pustaka, dan wawancara. Program ini dikembangkan dengan menggunakan PHP dan MySQL. Desainnya di bangun menggunakan Bootstrap. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, studi pustaka, dan wawancara. Program ini di kembangkan dengan menggunakan PHP dan MySQL. Desainnya dibangun menggunakan Bootstrap. Kesimpulan dari prospek ini adalah Rancang Bangun Sistem Informasi Pendaftaran Siswa Santri Baru (Studi Kasus di Pondok Pesantren Ribhatul Mujtaba Rawa Geni Depok) telah selesai dengan menggunakan PHP dan MySQL
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.