This community service is carried out as a form of the Tri Dharma of Higher Education, community service by raising the theme of the importance of maintaining and maintaining dental and oral health in children, pregnant women and the elderly. Dental and oral disease is one of the public health problems in Indonesia. This is based on reports of the high prevalence of sufferers of the disease, and is one of the top ten sequences of diseases that are most often complained of by the public. Dental and oral health is closely related to body health. The condition of the mouth and teeth that are not maintained will cause many problems and discomfort. In an effort to get good oral and dental health, awareness is needed to implement a healthy lifestyle by diligently brushing teeth properly and correctly. The purpose of this service is to provide understanding to the community, pregnant women and the elderly about the importance of maintaining and maintaining dental and oral health. The method of implementing community service with direct counseling techniques to the community. The results of the service, in general the counseling participants have an increased understanding of maintaining and maintaining dental and oral health. The conclusion of this service is the importance of continuous education and counseling to the community regarding the importance of maintaining and maintaining dental and oral health in children, pregnant women and the elderly.
The aim of this study is to analyze the relationship and differences in salivary Tgfβ1 levels in patients with type 2 diabetes mellitus (T2DM) and primary hypertension (PH) with dental caries patients. Salivary TGFβ1 levels of patients with T2DM & Caries, PH with dental caries were 577.85 pg/ml (0.042) and 386.3894 pg/ml (0.024). Then continued with testing the effect of TGFβ1 on T2DM and PH patients with dental caries, namely T2DM patients (p. 0.042) and PH patients (p. 0.024). This shows that there is a significant effect between salivary TGFβ1 levels of T2DM and PH patients on dental caries. Likewise, it was found that there was a significant difference between T2DM and PH in dental caries by looking at the average value of salivary TGFβ1 on PH was 386,3894pg/mL while salivary TGFβ1 on T2D was 577,8546pg/mL. It can also be seen from the standard deviation value of T2DM deviation is 173.04621, while HTP is 95.93092. There is associated and difference of Salivary TGFβ1 levels of patients with T2DM and PH at the age of 18-40 years with dental caries. The higher the salivary TGFβ1 level, the higher the risk of dental caries.
Pendahuluan: Perawatan ortodonti berupaya meningkatkan kualitas hidup dengan memperhatikan aspek pengunyahan, fonetik, dan mastikasi. Perawatan ortodonti tidak diperbolehkan dalam Islam jika dilakukan hanya karena alasan estetika; namun, jika dilakukan untuk meningkatkanpengunyahan atau berbicara, hal itu diperbolehkan berdasarkan hukum Syariah. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawatan ortodonti menurut Islam dengan persepsi perawatan ortodonti pada mahasiswa angkatan 2021 Fakultas Kedokteran Gigi UMI. Bahan dan Metode: Desain penelitian ini menggunakan obsevasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi rank spearman. Hasil: Berdasarkan hasil uji korelasi rank spearman didapatkan Nilai p-value sebesar 0.000 yang lebih kecildaripada 0.05 (p-value <0.05) menunjukkan terdapat hubungan korelasi yang signifikan antara pengetahuan dengan persepsi. Kesimpulan: Padahasil penelitian ini menunjukkan terdapatnya hubungan mengenai tingkat pengetahuan perawatan Ortodonti menurut Islam dan persepsi perawatan ortodonti pada mahasiswa angkatan 2021 Fakultas Kedokteran Gigi UMI.
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara jasmani dan rohani, tidak terkecuali ibu hamil. Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal pada balita dan ibu hamil maka, harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dengan memperhatikan konsumsi makanan, pembersihan plak dan sisa makanan dengan menyikat gigi secara teratur dan benar, pembersihan karang gigi, penambalan gigi berlubang dan pencabutan gigi yang sudah tidak dapat dipertahankan lagi. Kesehatan rongga mulut ibu hamil mempengaruhi kondisi bayi yang dikandungnya. Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pra experiment. Dalam rancangan ini menggunakan rancangan One Group Pretest Posttest tanpa adanya pembanding atau control. Hasil : Nilai rata-rata pengetahuan ibu sebelum diberikan perlakuan sebesar 70.167 dengan standar deviasi sebesar 14.999, sedangkan setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata pengetahuan ibu sebesar 72.667 dengan standar deviasi sebesar 11.943. Ini menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata pengetahuan ibu setelah diberikan pengetahuan. Peningkatan Perilaku Sadar Periodontal Sehat Pada Ibu Hamil Melalui Penyuluhan. Pembahasan : Salah satu strategi untuk memperoleh perubahan pengetahuan adalah dengan pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan sehingga menimbulkan kesadaran yang pada akhirnya orang itu akan memiliki sikap yang sesuai dengan pengetahuannya. Kesimpulan : ada perubahan pengetahuan wanita dan ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut khusunya periodontal.
Pendahuluan: Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) memiliki kandungan alkaloid, triterpenes, glikosida, flavonoid, steroid dan lipid yang memiliki aktivitas sebagai penyembuh luka. Faktor Penyembuhan luka salah satunya adalah sel fibroblas yang akan menghubungkan luka dan mempengaruhi proses repitalisasi. Proses penyembuhan luka kompleks dan dinamis dalam pemulihan struktur jaringan yang rusak untuk kembali normal. Tujuan: Mengetahui efektivitas ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) terhadap peningkatan jumlah sel fibroblas soket paska pencabutan gigi pada tikus wistar. Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat Experimental Laboratorium, sampel yang digunakan sebanyak 24 tikus wistar yang telah dilakukan pencabutan gigi insisivus mandibula dan diberikan ekstrak daun cocor bebek dan aquades, kemudian dilakukan pembuatan sedian histologi dan diamati sel fibroblas. Hasil : Berdasarkan nilai rata-rata pertumbuhan sel fibroblas konsentrasi 25% hari ke 3 27,33 ± 4,726 dan hari ke 7 sebanyak 37,67 ± 1,528. konsentrasi 50% hari ke 3 sebanyak 60,67 ± 4,933 dan pada hari ke 7 sebanyak 84,00 ± 6,245. konsentrasi 100% hari ke 3 sebanyak 00,00 ± 0,000 dan pada hari ke 7 sebanyak 00,00 ± 0,000. Kesimpulan : Ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) berpengaruh terhadap jumlah fibroblas soket paska pencabutan gigi tikus wistar dengan konsentrasi terbaik adalah 50% pada hari ke 7.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.