Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain non equivalent control group designs yang dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa antara siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan media visual tiga dimensi dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan media dua dimensi. Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru dengan siswa kelas IVA sebagai kelas kontrol dan kelas IVB sebagai kelas eksperimen. Tahapan awal pada penelitian ini adalah memberikan tes awal terhadap kelas kontrol dan eksperimen, selanjutnya menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media visual tiga dimensi pada kelas eksperimen dan media visual dua dimensi pada kelas kontrol. Langkah terakhir yaitu memberikan tes akhir pada kelas kontrol dan eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan dengan taraf signifikan 0,05 yang ditunjukkan dari rata-rata tes awal (pretest) kelas eksperimen 54,96 menjadi 79,13 pada tes akhir (postest) dengan rata-rata peningkatan (gain) 0,54 (termasuk kategori sedang). Sedangkan kelas kontrol memiliki peningkatan rata-rata tes awal (pretest) dari 55,67 menjadi 64,33 pada tes akhir (postest) dengan rata-rata peningkatan (gain) 0,05 (termasuk kategori rendah).
Profesi sebagai guru memiliki peran yang sangat strategis dalam proses pencerdasan, pembudayaan, dan pembangunan karakter bangsa. Pencanangan guru sebagai jabatan profesi dan menjadi modal dasar dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional secara komprehensif. Dengan tugas-tugas seperti yang tertera dalam UU Nomor 14 Tahun 2005, guru menjadi faktor kunci dan “the front liner” dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Sebagai konsekuensinya, guru harus memiliki kemampuan yang memadai dan terstandar untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan serta mempunyai keinginan dalam mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas.Semua yang dipelajari di sekolah tidak dilakukan dalam kerangka mengembangkan pribadi dan menghayati kehidupan yang bersih lahir dan batin, tetapi hanya sekedar untuk memenuhi tuntutan ritual formal. Disinilah letak pentingnya para guru untuk mengajarkan materi yang lebih “bermakna” dengan penekanan pendidikan yang seimbang, tidak hanya didominasi kecerdasan intelektual semata, melainkan juga melibatkan emosi. Konsep pembelajaran aktif tersebut tentu saja berbeda dengan konsep pembelajaran yang selama ini terjadi. Karena dengan Active Learning, proses pembelajaran berpindah dari situasi “teacher dominated learning” ke situasi “student dominated learning”. Siswa disini lebih dipandang sebagai manusia dengan segala potensi yang dimilikinya. Guru hanya sebagai fasilitator sekaligus teman dalam mencari ilmu pengetahuan. Karena posisi siswa sebagai subyek dan aktor dalam proses belajar mengajar, maka kemungkinan siswa lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran
This study aims to examine the influence of visual thinking learning to problemsolving skill. Quasi experiments with the design of this non-equivalent controlgroup involved Grade V students in one of the Elementary Schools. The design ofthis study was quasi experimental nonequivalent control group, the researchbullet used the existing class. The results of research are: 1) improvement ofproblem soving skill. The learning did not differ significantly between studentswho received conventional learning. 2) there is no interaction between learning(visual thinking and traditional) with students' mathematical skill (upper, middleand lower) on the improvement of skill. 3) there is a difference in the skill oflanguage learning that is being constructed with visual learning of thought interms of student skill (top, middle and bottom).
Penelitian ini dilatarbelakangi dari pentingnya pembelajaran matematika untuk melatih berpikir matematis terhadap perkembangan psikososial berbasis Taksonomi Bloom bagi siswa sekolah dasar. Hal ini terlihat dari asumsi guru di lapangan, yakni bahwa siswa dikatakan telah mengusai materi yang diberikan bila telah memperoleh nilai yang baik dari suatu tes. Ditambah dari beberapa survei Internasional seperti WEF, TIMSS, dan PISA yang menyebutkan bahwa capaian pembelajaran matematika anak-anak Indonesia masih jauh dari kata yang menggembirakan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan memilah-milah sumber referensi yang terkait untuk dapat dikaji dan dianalisis secara komprehensif. Hasil dari penelitian ini adalah guru harus memperhatikan tingkatan Taksonomi Bloom yang tepat, termasuk dalam membuat dan menyusun soal yang berguna untuk melatih berpikir matematis dalam kehidupan sehari-hari yang juga harus ditunjang dari lingkungan sosial siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran pembelajaran matematika sekolah dasar.
The purpose of this study is to examine the influence of visual thinking approach to the mathematical connections ability. The method is quasi experiments with the design of this non-equivalent control group involved 66 students of fifth grade in one of the Elementary Schools in Pekanbaru. The instrument used is a matter of pretest and post test. The statistical analysis was a two-track ANOVA test and non-parametric Kruskal-Wallis test. The result of the research are: 1) improving students’ mathematical connection ability who get learning with visual thinking approach was not significantly different than students who get conventional learning; 2) there is no interaction between learning (visual thinking and conventional) with students' mathematical abilities (upper, middle and lower) on the improving students’ mathematical connection ability; and 3) there are differences in students’ mathematical connection ability who gain learning with visual thinking approach in terms of mathematical ability of students (top, middle and bottom).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.