Pineapple is the fruit that ranks the fourth largest production in Indonesia. Pineapple fruit is a non-climacteric fruit that is easily damaged, so the effort to extend the shelf life of the fruit can be done by storing it in cold temperatures. This study aims to analyze the pineapple kinetics with crowns during storage with temperature variations. The research sample was in the form of pineapple Smooth Cayenne varieties stored at low temperatures (7 and 15°C), and the control treatment was stored at room temperature (25°C). Changes in the physical quality of pineapple during storage were observed with shell color parameters, weight loss, and texture. Observations were carried out at intervals ranging from 2-3 days to 16-20 days of storage depending on storage temperature. Fruit damage rates based on measured parameters were analyzed using the Arrhenius and kinetic model approaches. The results showed changes in low temperature storage are: shell color 0,00-10,67%, weight loss 0,00-3,70%, hardness 3,955-3,062 kg.cm−2. Control treatment: shell color 0,00-100%, weight loss 0,00-13,89%, hardness 3,898-1,982kg.cm−2. Constant (k) kinetics at low temperature are: shell color 0,4921-5,6901%.day−1, weight loss 0,1939-0,2683%.day−1, hardness (-0,0679)-(-0,1013)kg.cm−2.day-1. Control treatment: shell color 7,7994 %.day−1, weight loss 0,7837 %.day−1, hardness -0,1276 kg.cm−2.day−1. The values of A and Ea (in J.mol−1.K−1) Arrhenius are: shell color 1,997x1019 and -1,0427x105, weight loss 2,554x109 and -5,454x104, hardness 2,213x103 and -2,411x104.
Abstrak-MasyarakatBerpenghasilan Rendah (MBR) Kota Surabaya adalah kelompok masyarakat yang masih membutuhkan dukungan/bantuan sosial ekonomi. Bantuan yang diberikan kepada MBR diantaranya BPNT dan PKH. Permasalahan yang terjadi adalah tidak meratanya bantuan yang diterima oleh MBR. Mengatasi permasalahan yang terjadi dilakukannya penelitian ini, untuk melihat hubungan antara masyarakat status MBR yang menerima bantuan sosial BPNT atau PKH dengan variabel yang diduga mempengaruhinya. Hasil analisis diketahui variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan bantuan sosial adalah variabel desil, usia, dan pekerjaan. Karakteristik data MBR Surabaya yang berstatus desil 1 menerima BPNT dan PKH terbanyak, dengan pekerjaan lainnya seperti pelaut, ibu rumah tangga, dll, sedangkan untuk MBR penerima BPNT dan PKH terendah adalah desil 3 dan desil 4, dengan tidak memiliki pekerjaan. Kategori usia tertinggi penerima BPNT dan PKH adalah yang berusia 31-59 tahun, sedangkan MBR penerima BPNT dan PKH terendah pada usia usia ≤ 20 tahun. Peluang jika seorang MBR yang berstatus desil 1, berusia 21-30 tahun dengan pekerjaan karyawan/pegawai/ buruh besarnya peluang seorang MBR tersebut menerima BPNT dan PKH sebesar 0,023 dan 0,138. Peluang lainnya jika seorang MBR yang berstatus desil 1, berusia 31-45 tahun, tidak bekerja besarnya peluang seorang MBR tersebut menerima BPNT dan PKH sebesar 0,046 dan 0,248. Hasil ketetapan klasifikasi model yang didapatkan antara hasil observasi dan prediksi sebesar 67,7%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.