Fenomena tentang keberhasilan publikasi ilmiah yang dilakukan oleh Komunitas Peneliti Muda di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Humaniora, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional sangat mengagumkan. Oleh karenanya, proses di balik keberhasilan publikasi ilmiah ini perlu diungkap dan dipahami bersama agar segala proses menembus publikasi ilmiah dapat dipelajari dan ditiru. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) proses Komunitas Peneliti Muda dalam menembus publikasi ilmiah di tingkat nasional dan tingkat internasional terdiri dari: (a) tahap pra menulis; (b) tahap ketika menulis; (c) tahap pasca menulis; dan (d) tahap publikasi karya ilmiah; (2) Faktor – faktor yang Dapat Berdampak pada Keberhasilan Publikasi Ilmiah Komunitas Peneliti Muda terdiri dari dua faktor, yaitu: (a) faktor yang mendukung publikasi ilmiah adalah faktor internal dan faktor eksternal; (b) faktor yang menghambat publikasi ilmiah adalah faktor internal dan faktor eksternal; dan (3) rumusan strategi dalam Menembus Publikasi Ilmiah di Tingkat Nasional dan Tingkat Internasional, yaitu: (a) menetapkan target; (b) membuat jadwal untuk merealisasikan target dan tujuan dalam bentuk teknis; (c) komitmen dengan jadwal yang dibuat; (d) mempelajari gaya selingkung tempat publikasi dan sering memantaunya; dan (e) menabung atau mencari sponsor sebagai sumber pendanaan.
Film, short movie, and animation are one of the sub-sectors in creative industry which are importantly considered for development of Indonesia’s creative economy. Pesantren (Islamic boarding school) have opportunity to get involve it. Kopi Ireng (Komunitas Photography Tebuireng, Tebuireng Photography Community) inspired Tebuireng santri to establish production house, namely Maksi (Rumah Produksi Tebuireng, Tebuireng Production House). Kopi Ireng has won many competitions while Maksi has produced two movies both Binar and Sakinah. Both Kopi Ireng and Maksi are an effort to regenerate the progress of film industry in Indonesia, especially in pesantren. Film in pesantren is something new which is sometimes considered unusually. Some of pesantren claimed that film activity will break the old tradition of santri and pesantren in studying Islamic studies. Both Kopi Ireng and Maksi believe that film is the way to spread dakwah and origin culture of Indonesia in the era of 4.0 industrial revolution. Keyword: 4.0 era, creative industry, film, Pesantren Tebuireng
Multicultural sufistical education not only discusses the positive character, but also the negative one and how to handle it. This can provide a new perspective of the character education in Indonesia. A student needs to be aware of what he must avoid and how to avoid it in addition to staying away from it as early as possible. What is important to note is that, first, like worship, knowledge must also be with sincerity when studying it. Sincerity is a motive that makes knowledge meaningful. Second, knowledge is such an affiliation of worship. Third, learning dualism. Learning - in Sufistical education - is not only a process of finding knowledge. Character is only an attribute, and is not embedded in the soul. This kind of character education is unfilled with the spirit and goodness in the heart. So sufistical education - through the concept of psychology - provides a bridge to it. Character education should be littered with the process of penance in order to liven up the soul with awarenessKeywords: Multicultural sufistical education, character education in Indonesia
Sejarah umat manusia di manapun selalu melahirkan sosok sentral di kalangan masyarakat yang dikenal karena ketokohannya. Syekh Hasan Besari adalah salah satu sosok sentral masyarakat Ponorogo. Dari beliau muncul banyak tokoh. Suatu ketika Gus Dur pernah bertutur bahwa pada Syekh Hasan Besari terdapat kombinasi atau titik temu antara Islam dan Jawa. Penelitian ini bermaksud mendalami harmonisasi antara agama, budya dan nasionalisme pada Syekh Hasan Besari Ponorogo dan signifikansinya sebagai salah satu alternatif untuk membangun narasi dan toleransi keragaman dalam rangka menangkal radikalisme yang sampai saat ini masih menjadi masalah dan isu nasional.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) merancang pengajaran keterampilan berbicara melalui kecerdasan komunikatif, kecerdasan linguistik, dan kecerdasan motorik dalam program yang diungkapkan dalam pengajaran bahasa Arab di Universitas Maulana Malik Ibrahim Negara Islam Malang, (2) pengetahuan tentang efektivitas pengajaran keterampilan bicara melalui kecerdasan komunikasi, Kecerdasan linguistik, dan kecerdasan motorik dalam program tersebut terungkap dalam pengajaran bahasa Arab di Universitas Maulana Malik Ibrahim Negara Islam Malang. Para peneliti menggunakan pendekatan R&D. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, resolusi dan pengujian. Peneliti menggunakan dua cara untuk menganalisis data, yaitu analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) keterampilan mengajar berbicara melalui kecerdasan komunikasi, kecerdasan linguistik, dan kecerdasan motorik dalam program yang diungkapkan dalam pengajaran bahasa Arab di Universitas Maulana Malik Ibrahim Negara Islam Malang. Perancang terdiri dari tujuan pendidikan, karakteristik siswa, Pembelajaran, dan evaluasi, dan (2) penggunaan pendidikan keterampilan berbicara melalui kecerdasan komunikatif, kecerdasan linguistik, dan kecerdasan motorik dalam program yang diungkapkan dalam pengajaran bahasa Arab di Universitas Maulana Malik Ibrahim perancang pemerintahan Islam Malang memperoleh gelar efektif setelah tes (t-test) Dalam T. Hasil program SPSS tampaknya sangat nyata (sig <0,05). Selain itu, hasil t-akun adalah 6.709 lebih besar dari T-tabel 0,05,36 = 1,688.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.