ABSTRACT Indonesia has abundant stock of Tamarindus indica seeds, but it is not yet utilized maximally, especially in medical field. Tamarindus indica seeds have high content of polyphenols compound. No reseacrh is supported by in silico data on polyphenol compound in Tamarindus indica seeds extract. Polyphenols compound can be utilized as a neuroprotective agent. This research aims to measure polyphenols concentration in methanol Tamarindus indica seeds extract and determine the anti inflammation and antioxidant potential of each polyphenol compound in methanol Tamarindus indica seeds extract by in silico method. The extraction of Tamarindus seeds used maceration method and methanol as solvent. Identification and measurement of polyphenols compound applied HLPC-MS. PyMol and Pyrx tools were used for in silico analysis. Extract recidu was obtained from methanol Tamarindus indica seeds as much as 12%w/v. HPLC-MS anaysis mentioned that levels of procyanidin B2, myricentin and caffeic acid were respectively 38.850 mg/kg, 5.845 mg/kg and 260 mg/kg. The highest anti inflammatory potential was owned by myricentin than caffeic acid, while the lowest potential in procyanidin B2. Furthermore, the highest antioxidant potential was sequentially in myricentin, procyanidin B2 and caffeic acid. It is very possible to utilize methanol Tamarindus indica seeds extract for preventing neurodegenerative diseases since its pathogenesis involves inflammatory and stress oxidative process. Keywords : Tamarindus indica, myricetin, procyanidin B2, caffeic acid, anti inflammatory, antioxidant
Pandemi COVID-19 mengakibatkan terjadinya perubahan gaya hidup, terjadi penurunan tingkat aktivitas fisik dan peningkatan indeks massa tubuh. Diketahui bahwa aktivitas fisik dan indeks massa tubuh merupakan faktor resiko terjadinya gangguan muskuloskeletal. Perkuliahan daring menurunkan aktifitas fisik dan meningkatkan waktu duduk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan indeks massa tubuh dengan gangguan muskuloskeletal pada mahasiswa kedokteran Universitas Jember di masa pandemi COVID-19. Penelitian dengan metode cross sectional yang diikuti oleh 248 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Kuisiouner digunakan untuk menilai perubahan aktifitas fisik sebelum dan saat pandemi, aktifitas fisik dan indeks massa tubuh saat pandemi. Kuesioner dibagikan secara online pada 27 Maret - 12 April 2021. Data dianalisis menggunakan uji deskriptif dan uji chi square. Perubahan aktivitas fisik mahasiswa sebelum dan saat pandemi, yaitu 69,4% mengalami penurunan aktivitas fisik, 19,4% tetap, dan 11,3% mengalami kenaikan aktivitas fisik. Tingkat aktivitas fisik mahasiswa saat pandemi, yaitu 40,3% aktifitas fisik sedang, 33,9% aktifitas fisik rendah, dan 25,8% aktifitas fisik tinggi. Indeks massa tubuh mahasiswa, 61,7% normal, 14,5% gemuk berat, 10,5% kurus ringan, 9,7% gemuk ringan dan 3,6% kurus berat. Sebanyak 67,3% mahasiswa mengalami gangguan muskuloskeletal dengan lokasi terbanyak di pinggang (66,5%), punggung (60,5%), dan leher atas (58,7%). Dari uji chi-square diketahui bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat aktivitas fisik dan perubahan aktivitas fisik sebelum dan saat pandemi dengan gangguan muskuloskeletal dengan nilai p=0,034 dan p=0,047, sedangkan hubungan antara indeks massa tubuh dengan gangguan muskuloskeletal tidak signifikan (p=0,766). Kesimpulan penelitian adalah aktivitas fisik mahasiswa kedokteran Universitas Jember di masa Pandemi Covid-19 berhubungan dengan terjadinya gangguan musculoskeletal, sedangkan tidak demikian untuk indeks massa tubuh.
Stroke dengan infeksi SARS-CoV-2 merupakan komplikasi penyakit yang serius. Fakta menunjukkan bahwa stroke memiliki persentase kematian sebesar 49%, sehingga stroke dengan infeksi SARS-CoV-2 memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dengan manifestasi penyakit yang lebih parah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi pemeriksaan lesi pasien stroke dengan COVID-19 menggunakan Magnitude Resonance Imaging (MRI). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan tinjauan literatur. Sumber data pada penelitian tinjauan literatur ini diambil dari artikel penelitian nasional dan internasional dengan menggunakan basis data PubMed, Science Direct, Cochrane Library, dan Portal Garuda. Hasil dari penelitian ini didapatkan 24 artikel yang memenuhi kriteria inklusi sebagai sampel. Data yang diekstraksi menunjukkan bahwa lokasi anatomi lesi sistem saraf pusat pada pasien stroke dengan infeksi SARS-CoV-2 yaitu pada cerebrum, cerebellum dan ganglia basalis. Lokasi lesi pada otak besar paling sering ditemukan di lobus frontal dan parietal, diikuti oleh lobus temporal. Dari penelitian ini dengan menggunakan metode tinjauan literatur didapatkan gambaran lesi hiperintensitas melalui pemeriksaan MRI dengan berbagai lokasi lesi mulai dari lobus frontalis, parietalis, temporalis, occipitalis, insula, dan basal ganglia, serta cerebellum. Munculnya lesi pada pasien stroke dengan COVID diduga akibat hiperkoagulabilitas yang menyebabkan tromboemboli dan pada pemeriksaan MRI tampak adanya gambaran lesi hiperintensitas.
Aluminum compounds can be easily found in the environment. Aluminum contamination is the environmental factor as one of the risk factors for Alzheimer's disease (AD). In the animal model, aluminum chloride (AlCl3) induces inflammation and oxidative stress. Inflammation and oxidative stress are important pathogenesis pathways in the AD. This study was conducted to determine whether AlCl3 can impair spatial memory and induce senile plaques formation. A total of 24 young adult Wistar rats were used in this study. The rats were divided into four groups; one control group and three AlCl3 treated groups with doses of 150 mg/kg, 300 mg/kg, and 600 mg/kg, respectively for 8 weeks. The spatial memory test was measured using Morris water maze and the histopathology was done by identification of senile plaques formation in the hippocampal tissue. Statistical analysis was performed using one-way analysis of variance (ANOVA) followed by Tukey's test for multiple comparisons. The level of statistical significance was set at a p value < 0.05. This study showed that there are significant differences (p<0,05) between the control group and all the AlCl3 treatment groups in the memory test, however, there is no change in the senile plaque’s expression in all groups. Administration of AlCl3 for 8 weeks can cause the impaired of spatial memory without senile plaques formation.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.