Infiltration is the inclusion of water into the soil through the soil surface due to differences in matrix potential, gravitational potential and pressure potential Infiltration is an important component in soil conservation. It is because the efforts are fundamental in managing the relationship between rainfall intensity and infiltration capacity, as well as run off. The magnitude of surface flows due to disruption of characteristics and potential land will change the ecosystem which can reduce the function of river basin (DAS). This study aims to measure the infiltration rate in the Krueng Mane watershed in North Aceh District. The method used in this research was survey method where to measure infiltration rate using infiltrometer method. The results revealed that the highest infiltration rate was 8.20 cm / h. It was found in mixed plantation land cover, 0-3% slope and latosol soil type. The lowest infiltration rate was 1.906 cm/h, found in oil palm plantation cover, slope of 3-8% and yellow podzolic soil type (PMK). Soil texture is dominated by clay fraction, porosity value is 43,23-45,56%, moisture content is between 1.01-4,38%, C-organic content is 0,32-2,93%, soil permeability is 0, 28-11.12 cm / hour and bulk density ranged from 1.13 to 1.35 gr / cm³. The result of statistical analysis indicated that the fraction of dust had a positive correlation with the C-organic content (r = 0.851 **). The porosity of the soil is positively correlated with the permeability (r = 0.844 **).
Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang berperan penting sebagai sumber devisa negara. Saat ini peningkatan produksi kopi di Indonesia masih terhambat oleh rendahnya mutu biji kopi yang dihasilkan sehingga mempengaruhi pengembangan produksi ataupun kualitas benih kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman pada larutan telur keong mas terhadap perkecambahan benih kopi arabika dan untuk mendapatkan konsentrasi larutan telur keong mas yang lebih baik pada lama perdendaman tertentu terhadap perkecambahan benih kopi arabika. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh bulan Maret sampai Juni 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial yaitu terdiri dari dua faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama konsentrasi (E0=0%, E1=25%, E2=50%, E3=75%). Faktor kedua lama perendaman (L0=0 jam, L1=12 jam, L2=24 jam, L3=36 jam). Parameter pengmatan meliputi Potensi Tumbuh Maksimum, Daya Berkecambah, Keserempakan Tumbuh, Kecepatan Tumbuh, Indeks Vigor, Berat Segar dan Panjang Akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi larutan telur keong mas meningkatkan nilai perkecambahan benih kopi terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, keserampakan tumbuh, kecepatan tumbuh, dan indeks vigor. Perlakuan konsentrasi larutan telur keong mas tertinggi terdapat pada kontrol. Perlakuan lama perendaman meningkatkan nilai perkecambahan benih kopi terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, keserampakan tumbuh, kecepatan tumbuh, dan indeks vigor. Perlakuan lama perendaman terbaik terdapat pada perendaman selama 36 jam. Kombinasi perlakuan antara konsentrasi larutan telur keong mas dan lama perendaman dapat meningkatkan nilai daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan indeks vigor. Kombinasi perlakuan terbaik terdapat pada kontrol dengan lama perendaman 36 jam.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk merancang alat penunjang perkecambahan benih yang simpel, efektif dan ideal bagi perkecambahan benih dalam pengujian di laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pasa Agustus-November 2021 di laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh dan di Desa Tumpok Teungoh Lhokseumawe dengan menggunakan metode pengamatan secara langsung dari aplikasi alat yang dibuat dengan menggunakan metode pengamatan dan pengukuran langsung dari data hasil penelitian yang dibandingkan dengan metode terdahulu. Faktor pertama adalah pengujian benih dengan metode yang berbeda yang berbeda terdiri dari Metode UDKdp (M1), Metode dengan penggunaan alat pengecambah benih (M2) dan Metode menggunakan media (M3). Sedangkan faktor kedua adalah perlakuan Jenis Benih yang berbeda, yaitu Penggunaan benih jagung (B1), Penggunaan Benih Padi (B2), Penggunaan Benih kedelai (B3). Hasil penenelitian menunjukkan bahwa Metode perkecambahan benih dengan menggunakan alat pengecambah benih hasil rancangan meperlihatkan performa benih terbaik dengan menghasilkan nilai potensi tumbuh, daya berkecambah, indeks vigor, keserempakan tumbuh dan kecepatan tumbuh benih yang lebih tinggi dari metode yang lain.
Mapping using Geographic Information System (GIS) in food crops is an efficient and effective way to know land characteristics and their development potential in determining land suitability class in a region. This study aims to investigate the suitability class of food crops in the Krueng Pase River Basin (DAS) of North Aceh Regency, which starts from December 2016 until March 2017. The method used in this study is a survey method consisting of the preparation stage, survey introduction, main survey, data analysis and presentation of results. Some soil properties that affect land suitability classes for food crops are soil texture, cation exchange capacity (CEC), pH, basic saturation (KB), C-organic, Nitrogen, Phosphorus and Potassium. The results showed that the land suitability class for rainfed lowland rice on SPL 29, SPL 30 and SPL 31 was marginal (S3) with drainage limiting factor, phosphorus, potassium, slope and erosion hazard. Unsuitable land suitability class (N) with slope limiting factor and erosion hazard is found in SPL 26. The soil suitability class for corn and soybean is marginal (S3) with texture limiting factor, C-organic, phosphorus, potassium, slope and hazard (SP), SPL 17, SPL 18, SPL 20, SPL 21, SPL 22 and SPL 23. While the land suitability class is not suitable (N) with slope limiting factor and erosion hazard is found in SPL 15. The suggested soil conservation techniques are drainage drainage, organic and inorganic fertilizer application combined, and the making of guludan terraces
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perkecambahan biji jagung manis pada media kertas yang berbeda menggunakan alat perkecambahan F&F manual germinator. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor dimana faktor yang diuji adalah media kertas merang dengan UKDdp (M1), Media kertas stensil dengan UKDdp (M2), Media kertas merang dengan slot (M3), media kertas stensil dengan slot alat perkecambahan benih (M4), media kertas koran dengan slot alat perkecambahan benih (M5), media kertas HVS dengan slot alat perkecambahan benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa perkecambahan benih jagung manis terbaik menggunakan kertas merang. Perlakuan menggunakan slot alat perkecambahan F&F manual germinator lebih tinggi terhadap daya berkecambahan benih, indeks vigor benih, berat kering dan keserempakan tumbuh benih. Sedangkan perlakuan menggunakan metode UKDdp lebih tinggi terhadap panjang plumula, panjang, radikula, dan potensi tumbuh maksimum dan berat basah kecambah normal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.