Kondisi pandemi menyebabkan pembelajaran belum dapat dilakukan secara In Class Training. Termasuk pembelajaran yang berisi praktik. Untuk pembelajaran yang hanya berisi teori tanpa praktik, dapat dilakukan menggunakan aplikasi video conference seperti zoom, google meet, dan lain-lain. Sedangkan untuk pembelajaran yang mengandung praktik tidak bisa optimal jika hanya menggunakan video conference. Untuk itu diperlukan suatu metode untuk mengatasi permasalahan tersebut. Permasalahan ini juga terjadi untuk praktik Sistem Otomasi Gardu Induk (SOGI). Pada praktik SOGI, peserta harus bisa mengoperasikan peralatan SOGI, yang memiliki tombol dan display. Salah satu solusi supaya praktik bisa dilakukan secara jarak jauh adalah dengan menggunakan aplikasi arduino dan remote desktop. Untuk aplikasi arduino dibangun dengan hardware arduino, software arduino dan Visual Basic. Sedangkan aplikasi remote desktop menggunakan anydesk atau aplikasi yang sejenis seperti team viewer dan lain-lain. Hardware yang diperlukan untuk praktik secara jarak jauh meliputi : arduino (mega 2560), button pusher, relay 5VDC, komputer, dan webcam. Hasil yang diperoleh dengan menerapkan aplikasi arduino dan remote desktop ini para peserta dari luar UPDL Semarang dapat mengoperasikan peralatan SOGI melalui komputernya masing-masing dengan tingkat keberhasilan 100% yaitu dapat mengoperasikan 10 tombol dan melihat display LCD peralatan SOGI (IED), sehingga praktik SOGI bisa dilakukan jarak jauh.
Perkembangan pemanfaatan teknologi informasi dalam sektor ketenagalistrikan mendorong perkembangan teknologi gardu induk konvensional ke arah Digital substation. Sebagai pertimbangan sebelum diimplementasikan di PT PLN (Persero), maka dilakukan kajian literatur terkait standar, protokol komunikasi, network redundancy, time synchronization, serta kelebihan dan isu pada teknologi tersebut seperti yang disajikan pada makalah ini; selain itu, diskusi dengan pabrikan Digital substation yang ada di Indonesia juga dilakukan untuk memperkaya studi literatur yang dilakukan. Teknologi Digital substation mengacu pada standar IEC 61850, dapat dilengkapi dengan network redundancy berupa parallel redudancy protocol (PRP) atau high-availability seamless redudancy (HSR), serta precission time protocol (PTP) untuk kebutuhan sinkronisasi waktunya. Digital substation memiliki banyak kelebihan diantaranya yaitu kebutuhan copper wire yang rendah, transportasi dan space yang lebih sedikit, instalasi peralatan sekunder lebih singkat, penghematan biaya (instalasi, operasi, dan pemeliharaan), pemadaman lebih singkat, peningkatan keamanan dan utilisasi aset. Sedangkan isu yang ada pada Digital substation diantaranya maturity, interoperability, reliability, time synchronisation, network configuration dan bandwith management, cyber security, mixed mode, backward compatibility, suhu dan kelembaban. Selain itu, masih terdapat permasalahan pada substation automation system (SAS) yang sudah terpasang dalam rangka menuju teknologi Digital substation, namun belum tertangani dengan baik. Maturity level dari teknologi Digital substation menjadi bahan pertimbangan dalam penerapan teknologi tersebut di sistem ketenagalistrikan.
PLN sudah banyak menerapkan Sistem Otomasi Gardu Induk (SOGI), khususnya pada gardu induk baru ataupun penambahan bay baru pada Gardu Induk Konvensional. Penerapan SOGI ini tentunya tidak lepas dari protokol IEC 61850 yang merupakan protokol standar pada SOGI. Salah satu komunikasi yang penting dalam protokol IEC 61850 ini adalah GOOSE (Generic Object Oriented Substation Event). Dalam GOOSE dikenal GOOSE publisher dan GOOSE subscriber. Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kajian literatur, konfigurasi GOOSE publisher, GOOSE subscriber, dan pengujian. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan , maka dapat disimpulkan bahwa GOOSE publisher (IED proteksi merk Scheneider tipe P141) dapat mengirimkan data ke jaringan ethernet (IEC 61850) dan GOOSE subscriber (IED controller/BCU merk Siemens tipe 7SJ642) bisa menerima data dari GOOSE publisher. GOOSE ini dapat diimplementasikan pada IED yang sama-sama support IEC 61850 walupun dari merk/pabrikan yang berbeda. Untuk implementasinya di lapangan,GOOSE dapat digunakan untuk interlocking, tripping, blocking dan lain-lain, di mana GOOSE ini menggantikan hardwire. Dengan implementasi GOOSE pada Sistem Otomasi Gardu Induk diharapkan dapat mengurangi biaya dan waktu untuk instalasi hardwire.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.