Substansi dari naskah kerja ini esensinya untuk menjawab pertanyaan pokok: bagaimana tingkat kesiapan IMK dalam mengadopsi teknologi maju berbasis digital adalam rangka memperkuat produktivitas dan daya saingnya ke depan? Kesiapan ini ditinjau dari kapasitas IMK dari satu sisi, dan dukungan Pemda terhadap IMK pada sisi lain, dalam mengadopsi teknologi yang lebih maju. Hasil penelitian Tim Ekonomi Digital PRE-BRIN menemukan lima permasalahan utama yang dihadapi IMK dalam mengadopsi teknologi maju yaitu: (1) Rendahnya pemahaman IMK terhadap teknologi digital; (2) Keterbatasan jenis mesin dan peralatan produksi IMK; (3) Keterbatasan SDM IMK dalam mengadopsi teknologi digital; (4) Kesulitan IMK dalam aspek pembiayaan; (5) Rendahnya kualitas jaringan dan kemampuan IMK dalam menggunakan internet. Sementara itu, penelitian tersebut juga menemukan masih lemahnya dukungan Pemda kepada IMK dalam upaya meningkatkan produktivitas dan daya saingnya melalui penguatan teknologi. Berdasarkan pemetaan kendala di atas, bagian akhir working paper ini merumuskan empat rekomendasi kebijakan yang penting untuk dilakukan. Pertama, perluasan program literasi digital bagi IMK. Kedua, program penguatan adopsi IMK terhadap teknologi berbasis digital. Ketiga, program pengembangan koperasi berbasis klaster sebagai hub (penyambung) pengembangan kapasitas usaha IMK. Keempat, dukungan kebijakan penguatan ekosistem penguatan teknologi berbasis kolaborasi.
Substansi dari naskah kebijakan ini esensinya untuk menjawab pertanyaan pokok: bagaimana tingkat kesiapan IMK dalam mengadopsi teknologi maju berbasis digital adalam rangka memperkuat produktivitas dan daya saingnya kedepan? Kesiapan ini ditinjau dari kapasitas IMK dari satu sisi, dan dukungan Pemda terhadap IMK pada sisi lain, dalam mengadopsi teknologi yang lebih maju. Hasil penelitian Tim Ekonomi Digital PRE-BRIN menemukan lima permasalahan utama yang dihadapi IMK dalam mengadopsi teknologi maju yaitu: (1) Rendahnya pemahaman IMK terhadap teknologi digital; (2) Keterbatasan jenis mesin dan peralatan produksi IMK; (3) Keterbatasan SDM IMK dalam mengadopsi teknologi digital; (4) Kesulitan IMK dalam aspek pembiayaan; (5) Rendahnya kualitas jaringan dan kemampuan IMK dalam menggunakan internet. Sementara itu, penelitian tersebut juga menemukan masih lemahnya dukungan Pemda kepada IMK dalam upaya meningkatkan produktivitas dan daya saingnya melalui penguatan teknologi. Berdasarkan pemetaan kendala di atas, bagian akhir policy paper ini merumuskan dua rekomendasi kebijakan yang penting untuk dilakukan. Pertama, Program Penguatan Kapasitas Teknologi IMK. Kedua, Program Dukungan Pemerintah bagi Peningkatan Adopsi Teknologi IMK. Masing-masing program tersebut diturunkan lebih kongkrit dalam bentuk rangkaian kegiatan spesifik yang harus dilakukan, para pemangku kepentingan yang perlu dilibatkan, dan pihak penanggung jawab.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.