Sampai saat ini sistem absensi di hampir seluruh institusi Pendidikan masih menggunakan kertas dan tinta. Hal ini menyebabkan sering munculnya celah bagi para siswa untuk tidak absen dan membolos saat kegiatan belajar mengajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah sistem informasi absensi dengan menggunakan teknologi nirsentuh yang dalam hal ini adalah RFID (Radio Frequency Identification). Teknologi ini nantinya akan menggantikan peran kertas dan tinta untuk merekam kehadiran siswa dan guru agar mempermudah operator sekolah dalam pelaporan absensi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Hasil menunjukkan bahwa sistem sudah mampu untuk mengendalikan proses absensi yang terjadi pada SMK Ar-Rahmah dan sudah dapat dilaporkan dengan baik. Namun perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai peningkatan peran teknologi nirsentuh dalam menangani absensi siswa agar sistem dapat berjalan lebih baik dengan mengkolaborasikan peran manusia dengan peran teknologi informasi itu sendiri.

Banyaknya varian perangkat lunak sejenis yang dipasarkan, membuat para pengguna perangkat lunak menjadi harusbersikap lebih spesifikatif dalam menentukan pilihannya. Banyak faktor luar yang dapat dijadikan pertimbangan untuk proses pemilihan tersebut, misalnya biaya, perangkat keras yang digunakan, dan sebagainya. Hal ini merupakansebuah masalah yang harus dipecahkan dengan lebih teliti, karena dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan dimasa yang akan datang. Timbulnya kriteria dan alternatif,menjadikan sebuah permasalahan menjadi sulit untuk dipecahkan. Dalam proses pengambilan keputusan, terdapat sebuah metode yang dapat menentukan keputusan secara berpasangandalam bentuk hirarki. Metode ini disebut dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat memungkinkan metode AHP ini untuk diterapkan kedalam sebuah sistempendukung keputusan, yang dapat membantu pengambil keputusan dalam menentukan keputusan yang memiliki kemungkinan keuntungan yang lebih baik, termasuk dalam hal pemilihan perangkat lunak yang akan digunakan.

Lembaga pendidikan seperti sekolah atau madrasah memerlukan perencanaan untuk mewujudkan peningkatan. Kurangnya perencanaan dalam suatu organisasi pendidikan dapat menjadikan hambatan untuk bisa memajukan organisasi itu sendiri. Penganggaran pada lembaga pendidikan merupakan serangkaian rencana kegiatan sekolah yang meliputi aspek-aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan belajar mengajar pada waktu tertentu dan pada waktu yang akan datang. Rencana Kegiatan dan Anggaran  Madrasah yang lebih dikenal dengan (RKAM) adalah implementasi atau penerapan anggaran sekolah merupakan hal penting dalam tahap pengelolaan keuangan madrasah, dimana sebuah pengelolaan keuangan akan dapat berjalan dengan baik. Dalam merealisasikan anggaran agar sesuai, Tentu perlu adanya kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan, sehingga menghasilkan terbentuknya anggaran yang diharapkan.