Remaja adalah kelompok daur hidup yang sangat memerlukan informasi tentang gizi seimbang. Hal ini dikarenakan, remaja mengalami masa transisi menuju dewasa yang perlu asupan gizi yang optimal agar terhindari dari masalah kesehatan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan informasi gizi seimbang kepada siswa Madrasah Aliyah Daarul Fataa. Edukasi dilakukan menggunakan media sosial Whatsapp dengan mengumpulkan siswa dalam satu grup. Nilai rata-rata skor pengetahuan pre dan post test yaitu 21,33 dan 49,33. Dan ditemukan bahwa skor pengetahuan pre dan post test berbeda secara signifikan (pvalue=0,000). Disimpulkan bahwa edukasi menggunakan Whatsapp efektif dalam memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan pada siswa Madrasah Aliyah. Kegiatan ini dapat dilakukan kembali dengan tetap mengupayakan inovasi dalam pemberian materi sehingga umpan balik peserta meningkat.
Abstrak Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat sangat cocok diajarkan sejak usia anak-anak karena usia anak-anak merupakan usia yang tepat dalam mengenalkan perilaku baru serta menyampaikan pesan kesehatan. Terutama pada masa pandemi covid-19, masyarakat dianjurkan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui konsumsi makanan sehat serta rajin mencuci tangan pakai sabun. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak tentang manfaat konsumsi buah dan sayur serta cara mencuci tangan pakai sabun yang benar. Kegiatan yang dilakukan berupa edukasi gizi dan demonstrasi cuci tangan pakai sabun pada anak-anak di UPTD Dinas Sosial, Provinsi Banten. Anak-anak mengetahui pentingnya konsumsi buah dan sayur untuk menjaga imunitas tubuh serta dapat mempraktekkan cara mencuci tangan pakai sabun dengan tahapan-tahapan yang tepat. Abstract The application of healthy and clean lifestyle is good to be taught to the children starting from an early age because this is the right time to introduce new behavior and deliver health information. Especially in the pandemic covid-19 situation, people are encouraged to apply healthy and clean lifestyle through the consumption of healthy food and behavior of washing hands with soap. This activity aims to increase children’s knowledge about benefits of consuming fruits and vegetables for their health and how to wash their hands properly with soap. The activities done in the form of nutritional education and demonstrations for washing hands with soap for children at UPTD Dinas Sosial, Banten Province, to educate and let the children knows the importance of consuming fruits and vegetables to maintain immunity system, and to practice directly how to wash their hands in the right steps.
Triglycerides is a compound consisting of three molecule fatty acid, synthesized from carbohydrates and deposited as animal fats in the body. Finding suggests that elevated levels of triglyceride were one of the risks of cardiovascular disease. Hypertriglyceridemia can lead to increased LDL cholesterol and lower HDL cholesterol, which became an indicator of cardiovascular disease. Previous finding found that age, sex, obesity, fatty food, coffee, and smoking associated with triglycerides. The aims of this study to identify the main factor associated with the levels of triglyceride in Indonesian adult (26-45 years). Data taken from secondary data Basic Health Reseach (RISKESDAS) with the specific criteria. The total respondents were 11421. Data analyzed with logistics multiple regression prediction model. The results showed 23.2% of respondents have abnormal levels of triglyceride (150 mg/dl). The main factors associated with the abnormal levels of triglyceride were sex [OR = 3,215 (2,745-3,765)], central obesity [OR= 2,664 (2,393-2,967)], and smoking [OR = 1,222 (1,048-1,426)]. Finding suggested keeping healthy lifestyle so not to be central obesity, especially men. In addition, leave cigarettes by reducing the number of cigarettes every day gradually, can decrease the abnormal levels of triglyceride. Keywords: Triglycerides, Sex, Central Obesity, Smoking, Adult Abstrak Trigliserida merupakan senyawa yang terdiri dari 3 molekul asam lemak, disintesis dari karbohidrat dan disimpan sebagai lemak hewani dalam tubuh. Temuan menegaskan bahwa peningkatan kadar trigliserida dalam darah merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskular. Hipertrigliseridemia dapat menyebabkan peningkatan LDL Kolesterol dan penurunan HDL Kolesterol yang menjadi indikator penyakit kardiovaskular. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa usia, jenis kelamin, kegemukan, makanan berlemak, kopi, dan merokok berhubungan dengan trigliserida. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor utama yang berhubungan dengan kadar trigliserida pada penduduk dewasa (26-45 tahun) di Indonesia. Data diambil dari data sekunder yang berasal dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) dengan kriteria khusus. Total responden sebanyak 11421. Data dianalisis menggunakan uji Regresi Logistik Berganda model prediksi. Hasil penelitian menunjukkan 23,2% responden memiliki kadar trigliserida tidak normal (>150 mg/dl). Faktor utama yang berhubungan dengan kadar trigliserida tidak normal tersebut adalah jenis kelamin [OR = 3,215 (2,745-3,765)], obesitas sentral [OR= 2,664 (2,393-2,967)], dan merokok [OR = 1,222 (1,048-1,426)]. Hasil temuan ini menyarankan kepada penduduk dewasa untuk menjaga gaya hidup sehat agar tidak mengalami obesitas sentral, utamanya kelompok laki-laki. Selain itu, meninggalkan rokok dengan mengurangi jumlah rokok yang dikonsumsi setiap harinya secara bertahap sehingga terjadi penurunan kadar trigliserida yang tidak normal.
<p class="16aJudulAbstrak"><span>Remaja merupakan masa terjadinya pertumbuhan yang cepat serta adanya perubahan komposisi tubuh, pematangan reproduksi dan perkembangan psikosial. Remaja memerlukan konsumsi buah dan sayur yang cukup untuk mempertahankan berat badan normal dan menghindari risiko penyakit kronis. Secara global, sebelum pandemic Covid-19 diketahui bahwa konsumsi buah dan sayur pada remaja sangat kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecukupan konsumsi buah dan sayur remaja pada masa pandemi Covid-19. Data dikumpulkan pada bulan Juli 2020 menggunakan <em>form online</em> dan diperoleh jumlah responden sebanyak 309 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 59,5% responden memiliki konsumsi buah dan sayur yang kurang. Sebagian besar hanya mengonsumsi buah atau sayur 2-3 kali per hari dan tidak dilakukan setiap hari dalam seminggu. Jenis buah yang paling sering dikonsumsi yaitu jeruk, dan jenis sayur yaitu kangkung. Namun, frekuensi tersebut belum sesuai dengan anjuran Kemenkes. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi gizi untuk meningkatkan pengetahuan remaja akan fungsi dan peran buah dan sayur sehingga dapat meningkatkan konsumsi buah dan sayur remaja. </span></p><div class="WordSection1"><p class="16cKataKunci"><strong>Kata kunci</strong> : konsumsi buah; konsumsi sayur; remaja</p></div>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.