This paper aims to examine the positive relationship between the audit committee (AC) and the reporting quality proxied by the reporting timeliness in the Indonesian context. The AC effectiveness is measured by the committee size, number of its expertise or competence, and its meeting frequency. This study employs 240 observations from 48 manufacturing companies from 2014 to 2019 in the Indonesian Stock Exchange (IDX) as samples. A logit regression analysis is used to test the hypotheses in this study. The findings reveal that the AC size and financial expertise are not significantly associated with the audit report timeliness, whereas the meeting frequency has a significant effect on it. The results indicate that the AC effectiveness depends on the occurrence of communication between members. The more frequent the AC meets, the more effective their communication will be. This study findings also suggest that the number of the AC meetings is crucial in ensuring its oversight roles in companies, leading to timely submission of audited financial statements. The findings provide significant contributions to the existing literature on corporate governance (CG), especially the AC effectiveness in emerging economies. This study fills research gaps on the AC effectiveness and

This study aims to examine empirically the effect of earnings management which is moderated by dividend payout policy on audit fee. This research uses agency theory. The sample was selected by using purposive sampling method, and get go companies listed in BEI 2013-2016. This research found that earnings Management has no effect on Audit Fee, Dividend Payout Policy cannot modereted the effect of Earning Management on Audit Fee, Based on the results of this study the authors suggest that management will voluntary disclosure audit fees because it makes this research and previous research difficult to find data regarding the audit fees because that so many things must be explored about audit fees.Keywords: audit fee, earnings management, dividend payout policy

The purpose of this study was to analyze the effect of audit committee characteristics, kap sizes, and internal auditor's role on accuracy of audit reporting time. The data used in this study are annual and financial reports in manufacturing companies listed on the indonesia stock exchange (idx) in the period 2014-2018. The method of taking data samples using purposive sampling method based on certain criteria. Based on the retrieval method obtained A sample of 240 companies. Hypothesis testing in this study uses Logistic regression analysis. The results show that the size of the audit committee, the financial expertise of the audit committee members, the size of the public accounting firm, the role of the internal auditor has no effect on accuracy of audit reporting time and the frequency of meetings of audit committee members has an effect on accuracy of audit reporting time.

Lemahnya daya ekonomi masyarakat Gampong Mancang Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara mendorong untuk melakukan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan menggali bakat dan produktivitas peci bertujuan untuk mengembangkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan generasi hebat yang penuh bakat. Pengembangan ekonomi kreatif  merupakan pilihan tepat untuk menjaga ketahanan ekonomi dalam kondisi krisis global. Ekonomi kreatif adalah pemanfaatan cadangan sumber daya yang bukan hanya terbarukan, bahkan tak terbatas, yaitu ide, gagasan, bakat atau talenta dan kreativitas. Kegiatan ini dilakukan menggunakan metode pembinaan dan pelatihan. Kegiatan ini berjalan baik sesuai harapan dan target yang telah direncanakan, dengan adanya pembinaan dan pelatihan ini diharapkan mampu menggali bakat masyarakat sehingga mampu meningkatkan Kegiatan pengabdian daya ekonomi yang lebih baik serta juga dapat meningkatkan kualitas generasi berbakat dan produktivitas dalam menghadapi arus globalisasi 4.0, serta dapat mencetak generasi yang paham tentang melestarikan kebudayaan khas daerah dari Gampong Mancang Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena yang ada di SMA Negeri 5 Bukittinggi yang menunjukkan dimana siswa masih bergantung pada orang lain dalam belajar, kurang mampu menentukan pihannya dan bertanggung jawab terhadap pilihannya. Jadi, kemandirian siswa dalam belajar yang rendah dapat dibantu dengan memberikan layanan bimbingan dan konseling yang salah satunya yaitu layanan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikannya layanan informasi terhadap kemandirian belajar Penelitian ini tergolong penelitian pre eksperimen model One Group Pretest Postest Design. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X MIPA 2 di SMA Negeri 5 Bukittinggi yang berjumlah 36 orang, sedangkan teknik yang dipakai dalam pengambilan sampel adalah teknik Purposif Sampling dimana pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 2. Data tentang kemandirian belajar siswa dikumpulkan melalui pretest dan postest, kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Rank Test dengan bantuan SPSS 22. Hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat perbedaan antara nilai pretest dan postest, hal ini juga dibuktikan dengan nilai zhitung (5,144) >  ztabel (1.645) pada taraf signifikan 0,05. Maka dapat dikatakan Ha diterima artinya terdapat pengaruh layanan dasar dengan strategi layanan informasi terhadap kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 5 Bukittinggi.