A two years old male cat domestic long hair was brought to the Tabby Pet Care clinic with the owner's complaint that the cat often scratches his right and left ears. The results of clinical examination showed scratching marks on the pinna, blackish yellow, wet, and smelly ear serumen on the ear canal. Investigations include microscopic examination of ear swabs and cerumen swab cytology. Ear swab examination results observed the presence of Otodectes cynotis and Otodectes cynotis eggs. The results of cytological examination of cerumen swabs using the rapid stain method were observed to have bacterial infections in the form of bacilli, coccus, and the presence of neutrophil infiltration. Based on clinical symptoms and the results of investigations, the patient was diagnosed with external otitis with a fausta prognosis. Treatment of otitis externa is carried out with topical therapy Ilium® ear drop. Therapy is carried out for seven days. On the eighth day the patient was declared cured and allowed to go home.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai doses limbah cair VCO terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman A. gangetica (L.) subsp. Micrantha telah dilakukan di Rumah Kaca Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Penelitian berlangsung selama 8 minggu dari bulan Februari sampai Maret 2021. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 6 ulangan, sehingga terdapat 30 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah dosis limbah cair virgin coconut oil yaitu : 0 l ha-1 (D0), 2.500 l ha-1 (D1), 5.000 l ha-1 (D2), 7.500 l ha-1 (D3), dan 10.000 l ha-1 (D4). Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, hasil dan karakteristik tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman A. gangetica (L.) subsp. Micrantha yang dipupuk dengan berbagai dosis limbah cair virgin coconut oil dapat meningkatkan berat kering daun, berat kering batang, dan berat kering total hijauan dengan rataan pada berat kering daun sebesar 3,35 g, berat kering batang 6,08 g, dan berat kering total hijauan 9,43 g. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian limbah cair virgin coconut oil mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman A. gangetica (L.) subsp. Micrantha, dan penggunaan limbah cair virgin coconut oil dosis 10.000 l ha-1 menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman A. gangetica (L.) subsp. Micrantha terbaik. Kata kunci: Asystasia gangetica, dosis, hasil, pertumbuhan, limbah virgin coconut oil
Penelitian bertujuan untuk mengetahui respons Clitoria ternatea L. terhadap berbagai level dosis dan lamawaktu inkubasi inokulan Rhizobium, serta untuk mengetahui interaksi antara level dosis inokulan Rhizobiumdan lama inkubasi terhadap respon tanaman C. ternatea. Percobaan dilakukan di Rumah Kaca, StasiunPenelitian Sesetan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana di Denpasar, Bali. Percobaan berlangsungselama 3 bulan, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama terdiri atas level dosis Rhizobium yaitu: 0 g kg-1 biji (D0), 7,5 g kg-1 biji (D1), 15 g kg-1 biji (D2) 22,5 g kg-1 biji (D3), faktor kedua terdiri atas lama waktu inkubasi yaitu: 1 jam (W1), 2 jam (W2), 3 jam (W3). Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali, sehingga terdapat 48 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, variabel hasil dan variabel karakteristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara level dosis dan lama waktu inkubasi terhadap variabel bintil akar efektif. Level dosis 22,5 g kg-1hasil terbaik pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, bintil akar efektif, berat kering daun, berat kering batang, berat kering akar, berat kering total hijauan dan luas daun. Perlakuan waktuinkubasi 3 jam memberikan hasil tertinggi pada variabel bintil akar efektif, berat kering batang dan berat kering total hijauan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi interaksi antara leveldosis Rhizobium dan lama inkubasi terhadap variabel bintil akar efektif dan perlakuan level dosis Rhizobium22,5 g kg-1 biji dan lama waktu 3 jam memberikan pengaruh terbaik terhadap tanaman C. ternatea.Kata kunci: Clitoria ternatea, dosis inokulan Rhizobium, waktu inkubasi
Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil rumput gajah (Pennisetumpurpureum cv. Taiwan) yang diberi pupuk kascing dengan dosis berbeda. Percobaan dilakukan di RumahKaca, Stasiun Penelitian Sesetan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana. Percobaan berlangsung selama8 minggu, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan enam ulangan sehinggaterdapat 30 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah dosis pupuk kascing yang terdiri atas 0 t ha-1, 5 t ha-1, 10 t ha-1, 15 t ha-1, dan 20 t ha-1. Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, hasil dankarakteristik tumbuh. Variabel pertumbuhan tinggi tanaman tertinggi pada dosis 20 t ha-1. Jumlah daundan anakan menunjukkan berbeda tidak nyata. Variabel hasil pada pemberian pupuk kascing meningkatkan secara nyata berat kering daun, batang, akar dan total hijauan dan tertinggi pada dosis 20 t ha-1tumbuh tidak berbeda nyata pada nisbah berat kering daun dengan berat kering batang dan nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar. Luas daun per pot tertinggi pada dosis 20 t ha-1. Dapat disimpulkan bahwa rumput gajah (Pennisetum purpureum cv. Taiwan) yang diberi pupuk kascing pada dosis 20 t ha-1 memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik.Kata kunci: pertumbuhan, hasil, rumput gajah, pupuk kascing
Sebuah percobaan telah dilaksanakan di Stasiun Penelitian Sesetan Denpasar selama 12 minggu yangbertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi waru (Hibiscus tilliaceus L.) pasca kloning yangditanam pada tekstur tanah berbeda. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri ataslima perlakuan dan enam ulangan sehingga didapatkan 30 unit percobaan. Kelima perlakuan adalah A (lempungberdebudengankadarpasir 43,82%), B(lempung berpasirdengan kadarpasir 63,43%), C(lempungberpasirdengankadarpasir80,36%),D(pasirdengankadarpasir88,22%),danE(pasirdengankadar pasir90,98%).Peubahyang diamati yaitu diameterbatang, jumlah daun, jumlah cabang, luas daun per pot,tinggitanaman,beratkeringdaun, batang, total hijauan,akar, nisbahberat keringdaun denganbatang dan top root ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05)terhadap diameter batang, tinggi tanaman, berat kering daun, batang, total hijauan, dan berat kering akar.Tetapi berbeda tidak nyata terhadap jumlah daun, jumlah batang, nisbah berat kering daun dengan batang,dan top root ratio. Diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun, berat kering daun, total hijauan, akardan top root ratio tertinggi diperoleh pada perlakuan B (tekstur tanah lempung berpasir dengan kadarpasir 63,43%). Hasil tertinggi terhadap luas daun, berat kering batang dan jumlah cabang diperoleh padaperlakuan A (tekstur lempung berdebu dengan kadar pasir 43,82%), namun tidak berbeda nyata (P>0,05)dengan perlakuan B. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tekstur tanah lempung berpasir dengankadar pasir 63,43% (perlakuan B) dapat menghasilkan pertumbuhan dan produksi waru (Hibiscus tilliaceusL.) pasca kloning yang lebih baik daripada perlakuan lainnya.Kata kunci: Hibiscus tilliaceus L., kloning, tekstur tanah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.