ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh regulasi emosi terhadap pengungkapan diri pada pengguna Twitter rentang usia dewasa awal di Malang. Metodologi yang digunakan kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Subjeknya 348 akun pengikut akun Twitter @infomalang yang diambil menggunakan metode random sampling. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok regulasi emosi rendah, semakin stabil regulasi emosi maka semakin tinggi pengungkapan diri. Pada kelompok regulasi emosi tinggi, semakin stabil regulasi emosi maka semakin menurun pengungkapan diri pengguna Twitter rentang usia dewasa awal di Malang.
Kata Kunci: Regulasi Emosi; Pengungkapan Diri; Twitter; Perilaku Media Sosial; Emosi
Keberadaan komunitas game online telah menjadi wadah untuk bertemunya orang-orang yang memiliki minat kesamaan dalam bermain game online, komunitas tersebut menjadi sarana untuk para gamers saling berkomunikasi hingga menjalin interaksi satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsep diri terhadap interaksi sosial remaja komunitas Mobile Legends Kota Malang. Konsep diri merupakan pandangan dan perasaan tentang diri sendiri. Sedangkan interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu atau lebih, yang menjalin berbagai jenis relasi sosial secara dinamis. Populasi penelitian sejumlah 218 orang dengan rentan usia 13-21 tahun yang telah bergabung dengan komunitas Mobile Legends Kota Malang, dengan menggunakan sampel penelitian sejumlah 139 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data product moment. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,840 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti sangat signifikan. Maka dapat dikatakan bahwa hipotesis diterima, artinya terdapat hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada remaja komunitas Mobile Legends Kota Malang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan gaya pengambilan keputusan menikah mudah. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X,XI dan XII dengan rentang usia 15-18 tahun. Metode penelitian merupakan metode kuantitatif denagn instrumen berupa kuisioner. Alat ukur konsep diri menggunakan dimensi pengetahuan, harapan dan penilaian. Pengukuran gaya pengambilan keputusan menggunakan instrumeny GDMS (general Decision Making Scale) dengan menggunakan 5 gaya pengambilan keputusan yaitu: Rational, intuisi, avoidance, dependent, dan Spontaneous. Uji analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini menggunakan Product Moment. Hasil penelitian menunjukan nilai p variabel X= 0,991, yang berarti bahwa konsep diri mempunyai hubungan dengan gaya pengambilan keputusan menikah dini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.