Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh aspek religiusitas dan job satisfaction terhadap organizational citizenship behavior. Adapun penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 122 orang anggota instansi X. Pengambilan sampel sendiri menggunakan pengambilan sampel secara acak. Penelitian ini sendiri menerapkan metode kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik anakova. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh variabel religiusitas pada organizational citizenship behavior sebesar 7,1 %, selain itu religiusitas juga memiliki pengaruh pada organizational citizenship behavior sebesar 6,7 %. Penelitian ini menunjukan bahwa anggota instansi X yang telah menikah memiliki organizational citizenship behavior yang lebih tinggi dibandingkan anggota yang belum menikah, dan anggota instansi X yang memiliki pendapatan lebih tinggi memiliki organizational citizenship behavior yang tinggi dibandingkan anggota instansi X dengan pendapatan yang lebih rendah. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memuat perbandingan demografis lebih banyak lagi dan melakukan penelitian pada variabel lain yang dapat meningkatkan organizational citizenship behavior.
Penelitian ini bertujuan untuk meperoleh gambaran proses pengambilan keputusan menjadi LGBT pada individu yang religius. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Penelitian dilakukan di Surabaya dengan satu informan lesbian dengan karakteristik religius. Data dalam penelitian menggunakan wawancara semi terstruktur. Metode analisis data menggunakan analisis Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dengan karakteristik religius mengambil keputusan menjadi lesbian melalui beberapa tahapan yaitu menilai tantangan, mensurvei alternatif, mempertimbangkan alternatif, menyatakan komitmen, bertahan terhadap feedback negatif. Faktor yang berperan dalam pengambilan keputusan terdiri dari faktor internal berupa religiusitas partisipan yang memberi pertimbangan terkait pengambilan keputusan, serta faktor eksternal berupa dukungan sosial dari pasangan, teman dekat, keluarga dan ketiadaan penolakan secara langsung dari lingkungan sekitar. Dimensi religiusitas yang dimiliki pada partisipan adalah dimensi intelektual, dimensi ideologi, dimensi ritualistik, dimensi perasaan dan dimensi konsekuensial. This study aimed to find out the decision-making process of religious lesbian individual. The approach used was qualitative phenomenology. The study was conducted in Surabaya with one lesbian informant, who was identified as a religious person. The data were collected with semi-structured interview. The method of data analysis was Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). The results showed that the individual, who was identified as religious person, decided to be a lesbian through stages of decision making. The stages were assessing challenges, surveying alternatives, considering alternatives, expressing commitment, and surviving negative feedback. Factors that played a role in the decision making were internal factor, participant's religiosity affected the the decision making, and external factor, social support from partners, close friends, family and the acceptance from her circle. The dimensions of religiosity of the participant were intellectual dimensions, ideological dimensions, ritualistic dimensions, feelings dimensions, and consequential dimensions.
Competition that occurs in the port service industry makes companies strive to create superior and professional quality human resources. To increase the capacity and capability of employees, PT. X was quite determined during the HR development process with the aim that employees have the potential to become a talent company, through work program plans, one of which is education and training. However, these human resource development efforts were not followed up with training evaluations resulting in the uncertainty of the effectiveness and contribution of the program to individual and company performance. This study aims to develop an evaluation process to determine the effectiveness and contribution of education and training programs. This study refers to the Phillips Return of Investment Model to develop a training evaluation design. The results of the study show that the Training Return-of-Investment (ROTI) intervention in the form of a standard operating procedure (SOP) is accepted by users and can be used as a reference for implementing HR development through training evaluations for companies. Meanwhile, the evaluators can provide evaluation guidelines and assignments during the training evaluation session. The results of training programs cannot always be measured in monetary terms, so this training evaluation activity can also measure intangible benefits.Persaingan yang terjadi pada industri pelayanan kepelabuhan membuat perusahaan berupaya menciptakan kualitas SDM yang unggul dan professional. Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas karyawan, PT. X cukup bertekad selama proses pengembangan SDM dengan tujuan karyawan berpotensi tersebut menjadi talent perusahaan, melalui rencana program kerja salah satunya pendidikan dan pelatihan. Namun upaya pengembangan SDM tersebut tidak diikuti dengan evaluasi pelatihan mengakibatkan tidak diketahui secara pasti efektivitas dan kontribusi program tersebut terhadap kinerja individu hingga perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun proses pelaksanaan evaluasi untuk mengetahui efektivitas dan kontribusi program pendidikan dan pelatihan. Penelitian ini mengacu pada Phillips Return Of Investment Model untuk menyusun rancangan evaluasi pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi Training Return-of-Investment (ROTI) dalam bentuk standard Operating Procedure (SOP) diterima oleh user dan dapat menjadi referensi acuan pelaksanaan pengembangan SDM melalui evaluasi pelatihan ke perusahaan. Sedangkan kepada para evaluator dapat memberikan panduan dan penugasan evaluasi selama sesi evaluasi pelatihan berlangsung. Hasil program pelatihan tidak selalu dapat diukur ke nilai uang/moneter sehingga kegiatan evaluasi pelatihan ini juga dapat mengukur manfaat yang bersifat intangible (tidak terlihat).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.