Aim: To document current usage of antiplatelet therapy and the implementation of ACC/AHA 2007 guideline in the clinical management of unstable angina/ non-ST-elevation myocardial infarction (UA/NSTEMI) patients not undergoing PCI procedure in Indonesia (medically managed) and their risks according to Global Registry of Acute Coronary Events (GRACE) score as well as in-hospital mortality. Method: A multicenter observational, prospective disease registry, recruiting patients with UA/NSTEMI. No specific treatment will be recommended in this disease registry. Data will be collected based on Physician's applicable daily practices without any intervention. Results: A total of 467 eligible patients, 246 patients with UA and 221 with NSTEMI, aged 18 years or older were recruited from 18 hospitals during December 2009 -January 2011. Most recruited patients were at low risk (63.9%) and only 0.9% patients were at high risk according to the GRACE score. Patients were treated with ASA (90.6%) and Clopidogrel (96.6%) when they reached the emergency department. Medical therapy instituted during hospitalization were injectable anticoagulant (91.4%), oral anticoagulant (0.9%), oral nitrate (82.7%), beta blocker (60.8%), ACE inhibitor (49%), angiotensin receptor blocker (20.3%), calcium channel blocker (19.9%), statin (13.1%), and other medications given according the presentation of complications or comorbidities. In-hospital mortality was documented in 3.2% of patients. At discharge ASA was given to 87.6% and clopidogrel to 94.2% patients. Conclusion: The result showed that most of the patients admitted with UA/NSTEMI were at low or moderate risk according to GRACE score. Although treatment with antiplatelet and anticoagulant largely followed the ACC/AHA guidelines, however, this registry documented under treatment of other medications such as ACE-inhibitors and beta blockers. Reinforcement of the guideline compliance and continuous medical education would provide better outcomes for the patients.(J Kardiol Indones. 2015;36:130-7)Tujuan: Registri ini utamanya bertujuan melakukan dokumentasi terhadap pasien yang mendapatkan terapi antiplatelet dan implementasi pedoman tatalaksana klinis dari ACC/AHA bagi pasien angina tidak stabil/infark miokard tanpa elevasi segmen ST yang tidak menjalani terapi reperfusi di Indonesia (Medically Managed Registry). Tujuan tambahan adalah mengetahui tingkat risiko pasien berdasarkan Global Registry of Acute Coronary Events (GRACE) dan tingkat kematian selama perawatan di rumah sakit. Metodologi: Registri prospektif dan multi-senter dengan cakupan pasien yang telah terdiagnosis angina tidak stabil/infark miokard tanpa elevasi segmen ST yang tidak menjalani terapi reperfusi. Registri ini tidak merekomendasikan intervensi apapun. Data dicatat sesuai praktik dokter yang merawat. Hasil: Dari 18 rumah sakit di Indonesia, selama periode Desember 2009 sampai dengan Januari 2011, tercatat 467 pasien yang mempunyai kesesuaian dengan inklusi dan eksklusi, terdiri dari 246 pasien dengan angina tidak stabil da...
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab kematian utama di berbagai negara maju maupun yang berkembang danbiasanya terjadi bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi, serta berusia lanjut. Namun baru-baru ini, penyakit jantung koronerlebih sering terjadi pada usia muda dan kadar kolesterol yang normal. Beberapa telitian menunjukkan bahwa LDL terdiri atas tujuhsubtype yaitu small dense Low Density Lipoprotein (sd-LDL) merupakan subtipe LDL yang jauh lebih aterogenik, sehingga sangat mudahmenyebabkan aterosklerosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sd-LDL dan persentaseaterosklerosis secara angiografi di penyakit jantung koroner. Rancangan penelitian adalah potong lintang, subjek penelitian 54 pasienPJK dipilih secara berurutan, yang menjalani pemeriksaan angiografi di RSUP. Dr. Sardjito, Yogyakarta. Penyakit jantung koronerditetapkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan EKG, aterosklerosis ditetapkan dengan pemeriksaan angiografi, sedangkansd-LDL merupakan angka banding LDL-C/Apo-B yang <1,2 diukur dengan metode enzimatik homogeneous dan Immunoturbidimetry.Kenasaban antara sd-LDL dengan aterosklerosis dianalisis dengan uji Spearman. Pada penelitian ini terteliti terdiri atas 37 laki-laki dan17 perempuan dengan gejala terbanyak nyeri dada 47(87%), diagnosis didominasi oleh angina pektoris stabil 49(90,8%) dan pengobatanpaling banyak adalah golongan statin. Ciri angka banding LDL-C/Apo-B serta persentase aterosklerosis subjek penelitian ditunjukkan diTabel 4, terlihat bahwa sd-LDL mempunyai rerata 1,06 dengan nilai minimal 0,81 dan maksimal 1,16, serta large buoyant LDL memilikirerata 1,34 dengan nilai minimum 1,20 dan nilai maksimum 1,48, sedangkan persentase aterosklerosis bernilai rerata 46,68% dengannilai minimal 0% dan maksimal 100%. Ditemukan kenasaban negatif, sedangkan yang bermakna antara small dense Low DensityLipoprotein (sd-LDL) dengan persentase aterosklerosis secara angiografi (r=-0,451; p=0,014).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.