This study focuses on the assessment of flood-vulnerable areas in the Minraleng watershed, Maros Regency, where the area experiences floods every year. Spatial analysis in the Geographic Information System (GIS) environment has been applied to estimate flood-vulnerable zones using six relevant physical factors, such as rainfall intensity, slope, Elevation, distance from the rivers, land use and soil type. The relative importance of physical factors has been compared in paired matrices to obtain weight values using the Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) method. The result showed that the areas located in Camba sub-district had the high vulnerability. The region with a high and very high vulnerability to flood were spread with an area of 436 ha (0,84 %) and 6.168 ha (11.8%).
Kebutuhan lahan pemakaman di Provinsi DKI Jakarta terus meningkat, sedangkan lahan terbuka di Provinsi DKI Jakarta terus menerus mengalami penurunan untuk pembangunan lahan terbangun seperti permukiman, gedung bertingkat, dan fasilitas umum lainnya. Sementara itu, luas pemakaman umum di Provinsi DKI Jakarta tidak bertambah. Salah satu hal untuk mengatasinya adalah dengan mengembangkan makam umum. Karenanya diperlukan studi penentuan lokasi makam umum di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis mengenai wilayah yang sesuai untuk pemakaman di Provinsi DKI Jakarta. Wilayah kesesuaian untuk pemakaman dibuat dengan menggunakan beberapa variabel diantaranya jarak dari sungai, jenis tanah, jarak dari jalan sekunder dan penggunaan lahan, selanjutnya ditentukan bobot skor kesesuaian lahan untuk setiap variabel penelitian. Bobot skor variabel menjadi dasar analisis sehingga diketahui lokasi alternatif. Dari hasil analisis diketahui lokasi makam umum yang paling sesuai di Provinsi DKI Jakarta yakni berada di wilayah Provinsi DKI Jakarta bagian barat dan selatan dengan luas area sekitar 2700,283 ha. Lokasi tersebut dipilih karena dinilai paling mudah dalam sirkulasi pengunjung karena berdekatan dengan jalan kolektor sekunder dan memiliki kondisi tanah yang sesuai untuk pemakaman serta jauh dari sungai sehingga merupakan daerah yang tidak rawan banjir.
This research presents the results of a landslide susceptibility mapping using Geographic Information Systems (GIS) based statistical namely Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) in Camba Sub-district, Maros Regency, South Sulawesi. Ten physical factors encompassed soil type, slope, slope aspect, rock type, altitude, land cover, distance from the river, rainfall, distance from faults, and distance from the road that collected from several sources and used to determined landslide susceptible areas. SMCE was applied to classify the degree of landslide susceptibility from low to very high classes. Validation using 30 points of landslide events obtained from field survey. The result showed an area with high and very high classes has an area 2079 ha (18,3 %) and 52,5 ha (0,46 %) distributed in the southern region. The results of validation using the R-index for very high and high classes is 55% and ROC shows that of 96.4%, for the P show method of 98%. This landslide mapping can be used for disaster mitigation and disaster preparedness planning purposes.
Tanaman lada (Piper nigrum L.) tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita. Dialah salah satu tanaman cash crop penghasil bahan perdagangan yang cukup vital. Menurut sejarah dan sumber literature, tanaman lada termasuk tanaman yang banyak dikembangkan di Indonesia berasal dari daerah Ghat Barat, India. Buktinya pada tahun 100-600 SM banyak koloni Hindu yang datang ke Indonesia. Diperkirakan mereka inilah yang membawa bibit lada pertama kalinya ke Indonesia. Tanaman lada merupakan salah satu komoditas tanaan utama di Provinsi Banten, lada dikembangkan dengan memperhatikan kondisi lingkungan disekitarnya seperti curah hujan, jenis tanah, dan ketinggian. Dengan kondisi yang sesuai tentu lada akan berkembang dan tumbuh dengan baik. Namun saat ini kualitas dan produktivitas lada masih rendah. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui wilayah yang sesuai untuk penanaman lada, sehingga didapatkan hasil akhir berupa peta wilayah kesesuaian lahan untuk tanaman lada. Penelitian ini dikaji secara geografis dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis berbasis software (ArcGis 10.1), dimana dilakukan proses analisis overlay Union terhadap curah hujan, jenis tanah, dan ketinggian yang mempunyai nilai masing-masing sehingga terbentuk wilayah kesesuaian lahan untuk tanaman lada di Provinsi Banten. Dari hasil analisis diketahui lokasi wilayah yang sangat sesuai untuk tanaman lada didominasi di bagian utara Provinsi Banten yaitu disekitar Kabupaten dan Kota Serang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.