It is a common expectation that bookworm students can perform well and contribute more towards enhancement in academic performance instead of physically active student or best known as sport students. Thus, this study seeks to measure the level of physical activity and explore academic achievement, as well as to examine if there is a relationship between physically active students and academic achievement among studentathletes in a public secondary school in Kedah. Survey method was employed using a set of questionnaires. Purposive sampling method was used to gather information from 22 selected students-athletes involving 8 classes from various sports backgrounds. Results indicated that the associations of physical activity and fitness with cognitive function are relatively few but generally showed a positive association between physical activity and cognitive function of students.
It is a common expectation that bookworm students can perform well and contribute more towards enhancement in academic performance instead of physically active student or best known as sport students. Thus, this study seeks to measure the level of physical activity and explore academic achievement, as well as to examine if there is a relationship between physically active students and academic achievement among student-athletes in a public secondary school in Kedah. Survey method was employed using a set of questionnaires. Purposive sampling method was used to gather information from 22 selected students-athletes involving 8 classes from various sports backgrounds. Results indicated that the associations of physical activity and fitness with cognitive function are relatively few but generally showed a positive association between physical activity and cognitive function of students.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan kreativitas siswa jika diterapkan pembelajaran ilmu pengetahuan alam terpadu dengan pokok bahasan gerak benda dan makhluk hidup dengan pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas VIII.3 MTsS Manongkoki Palombangkeng Utara. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII.3 MTsS Manongkoki Palombangkeng Utara. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus dimana setiap siklusnya terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi. Adapun alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi berbasis masalah untuk guru, lembar observasi sikap kreatif untuk siswa, dan lembar observasi berpikir kreatif untuk siswa. Selain itu digunakan juga lembar evaluasi hasil siswa berupa tes tertulis dan angket refleksi untuk melihat perilaku belajar siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, tes dan angket. Sementara untuk analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, analisis data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa pembelajaran berbasis masalah yang telah dilaksanakan di kelas VIII.3 MTsS Manongkoki Palombangkeng Utara dapat meningkatkan kreativitas siswa, hal ini dapat terlihat dari skor rata-rata dari rata-rata skor kreativitas siswa dari siklus I adalah 2, 67 sedangkan pada siklus II adalah 2, 76.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evektifitas pembelajaran dengan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu siswa MTss Manongkoki kabupaten takalar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen dengan pendekatan One-shot case study dimana pendekatan ini hanya memberikan satun kali perlakuan. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IX.I berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dokumentasi, tes dan observasi. Instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 43 butir soal. Untuk menentukan tingkat kemampuan atau pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dilakukan dengan teknik tes dengan standar ketuntasan minimum >75. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode pembelajaran inovatif dengan pendekatan kontesktual pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu mampu mencapai tujuan instruksional khusus yang ditunjukkan dari telah terpenuhinya kriteria belajar tuntas secara indivudu maupun secara klasikal. Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar yang dicapai siswa melalui metode kontekstual yaitu 84,2 lebih besar dari 75. Ditinjau dari ketuntasan hasil belajar secara klasikal menunjukkan bahwa 70 siswa atau 97,18% telah mencapai batas minimal ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 85% siswa dalam kelas memperoleh nilai melebihi 75. Karena batas ketuntasan siswa secara klasikal yaitu 85% telah tercapai menunjukkan bahwa metode ini sangat efektif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.