Pada era new normal terjadinya peningkatan penggunaan internet, sehingga membuat web server akan terus menerus bekerja tanpa berhenti. Semakin tinggi sebuah permintaan pada web server maka beban web server akan semakin bertambah dan server akan mengalami down. Solusinya adalah dengan adanya server yang mempunyai kehandalan dan mampu mengatasi masalahnya sendiri. Jika menggunakan sebuah server saja tidak dapat disebut handal dikarenakan jika server tersebut mati maka sistem akan mati dan tidak dapat melayani sebuah permintaan tanpa adanya server cadangan. Solusinya adalah dengan menerapkan high availability dengan metode heartbeat untuk memastikan failover clustering disaat server utama mati maka akan digantikan dengan server cadangan. Heartbeat dibangun dalam beberapa web server yang terpasang pada private cloud. Private cloud digunakan karena memiliki banyak manfaat seperti kendali penuh dapat menyesuaikan penggunaan sumber daya dengan kebutuhan server dengan lebih baik. Faktor penelitian berdasarkan dari nilai downtime dan nilai availability yang menjadikan sebuah parameter server cluster dapat berjalan dengan baik. Pengujian dilakukan melalui 5 variasi jumlah koneksi, yaitu 200 koneksi, 400 koneksi, 600 koneksi, 800 koneksi, dan 1000 koneksi dengan laju 100 permintaan/detik. Hasil pengujian menunjukkan nilai rata-rata throughput semua variasi sebesar 5,254 Mbit/s dengan tertinggi pada 600 koneksi yaitu 6,233 Mbit/s. Delay menunjukkan kategori Sangat Baik berdasarkan standarisasi TIPHON yaitu kurang dari 150 ms. Presentasi packet loss juga menunjukkan kategori Sangat Baik hingga 1000 koneksi semua paket diloloskan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa High Availability Cluster Server menggunakan Heartbeat pada private cloud menunjukan hasil yang sangat baik dimana sistem masih optimal hingga beban 1000 koneksi.
Desa Melung memiliki produksi kopi yang disebut Kopi Melung, namun datangnya COVID-19 berdampak langsung pada petani dan produk kopi. Hal inilah yang menjadi latar belakang kegiatan, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui "Optimalisasi Produk Kopi di Desa Melung Pasca Pandemi Penyakit Virus Corona (COVID-19)". Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas penjualan Kopi Melung dilakukan melalui program rebranding, perbaikan kemasan, dan pendirian usaha perdagangan kopi di desa Melung. Program rebranding dan repackaging bertujuan untuk membuat nama, logo, desain kemasan baru yang unik yang menambah daya tarik pembeli. Output yang diperoleh adalah produksi kopi dan tempat usaha, nama produk baru, IPR, dan PIRT sesuai standar peredaran.
Pesatnya perkembangan internet berdampak ke semua elemen orang yang memunculkan kebutuhan baru bagaimana menggunakan internet dengan cepat dan aman terutama bagi suatu perusahaan yang ingin terhubung dengan cabangnya. DMVPN menghadirkan sebuah solusi bagaimana menhubungkan beberapa perusahaan secara dinamis, fleksibel,cepat dan aman. Penelitian ini berusaha untuk mengimplementasikan DMVPN dengan routing IGP link state dan distance vector. Model pada penelitian akan menerapkan juga konsep bernama high availability yang akan menghasilkan ketersediaan yang tetap tinggi bahkan ketika salah satu perangkat pada DMPVN mengalami down dengan cara menambahkan sebuah hub baru (dual hub) sebagai router pusat dari DMVPN. Hasil yang didapatkan ketika menerapkan pada jaringan DMVPN dual hub menunjukan jika baik dari segi throughput, delay, jitter dan packet loss nilai terbaiknya terjadi ketika scenario komunikasi antar spoke atau antar cabang dengan menggunakan EIGRP. Nilai parameter yang ada berdasarkan standar tiphon tergolong kedalam kategori sangat bagus untuk throughput, jitter, dan packet loss dan masuk ke kategori bagus pada delaynya. Skenario pemodelan berikutnya mencoba hanya menggunakan satu buah hub saja, dari scenario tersebut diperoleh jika parameter yang dihasilkan routing EIGRP dan OSPF sama sama berimbang dengan throughput terbaik dimiliki oleh OSPF dengan kategori , delay dimiliki oleh EIGRP kategori standar sedang, jitter beserta packet loss kategori standar sangat bagus, keduanya dimilki OSPF dan EIGRP dengan catatan model komunikasi terbaiknya sama-sama menggunakan komunikasi hub spoke.
Abstrak Software defined network merupakan konsep baru yang memisahkan data plane dengan control plane. Kontroler menjadi suatu hal yang penting dalam membangun arsitektur software defined network, sehingga dibutuhkan informasi terkait performansi kontroler untuk mengetahui tingkat kemampuan suatu kontroler, bebarapa kontroler yang ada diantaranya POX, Ryu dan ONOS. Pada penenelitan ini menggunakan topologi jaringan linear yang menggunakan 10 switch dan 10 host, 12 switch dan 12 host, 14 switch dan 14 host dan 16 Switch 16 host pada background traffic 50 Mbps hingga 200 Mbps. Dari pengujian ini diperoleh hasil bahwa kenaikan nilai troughput, delay dan jitter berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah switch, kontroler POX memiliki performa terbaik dibandingkan dengan kontroler Ryu dan ONOS dengan nilai troughput yang didapatkan sebesar 5.139,456 Kbits/sec hingga 5.142,139 Kbits/sec, untuk nilai delay yang didapatkan sebesar 0,078 ms hingga 0,110 ms sedangkan untuk nilai jitter diperoleh 0,037 ms hingga 0,070 ms. Abstract Software defined network is a new concept that separates the data plane from the control plane. The controller is an important thing in building a software defined network architecture, so information regarding controller performance is needed to determine the level of capability of a controller, some of the existing controllers include POX, Ryu and ONOS. This research uses a linear network topology that uses 10 switches and 10 host, 12 switches and 12 host, 14 switches and 14 host and 16 switches and 16 host on 50 Mbps to 200 Mbps background traffic. From this test, the results show that the increase in throughput, delay and jitter values is directly proportional to the increase in the number of switches, the POX controller has the best performance compared to the Ryu and ONOS controllers with the throughput value obtained from 5,139,456 Kbits/sec to 5,142,139 Kbits/sec. , for the delay value obtained is 0.078 ms to 0.110 ms while the jitter value is obtained from 0.037 ms to 0.070 ms.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.