Sebagian besar pantai di sisi barat pulau Sumatera merupakan pantai wisata. Keindahan pantai dapat meningkatkan perekonomian masyarakat ternyata diikuti oleh ancaman gelombang swell dari Samudera Hindia. Struktur pelindung pantai yang umumnya digunakan adalah breakwater. Di Indonesia, sangat banyak dijumpai breakwater yang memiliki gradien kemiringan 1:2. Semakin besar gradien kemiringan breakwater maka semakin banyak volume armor breakwater yang digunakan, sehingga berdampak pada besarnya biaya pembangunan breakwater. Oleh sebab itu, penelitian ini mengkaji konfigurasi gradien kemiringan pada submerged breakwater. Penilitian ini berfokus pada struktur submerged breakwater dikarenakan puncak strukturnya berada di bawah muka air sehingga ramah bagi pantai wisata. Penelitian ini menggunakan variasi gradien kemiringan struktur 1:2 dan 1:1.5, sedangkan diameter pori struktur submerged breakwater adalah 2 cm. Berdasarkan hasil yang diperoleh, struktur submerged breakwater dengan kemiringan 1:1.5 puncak tanpa lubang menghasilkan kecepatan arus yang besar, nilai koefisien tranmisi gelombang terkecil dan presentase efektifitas struktur yang paling besar. Peneliti berkesimpulan bahwa kemiringan gradien struktur submerged breakwater sangat berpengaruh terhadap penjalaran gelombang. Semakin besar kecuraman struktur submerged breakwater maka semakin efektif dalam mengurangi tinggi gelombang datang. Selain itu, kondisi tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kondisi gelombang datang. Sehingga disain submerged breakwater dapat menjadi kunci bagi transport sedimen dan perubahan batimetri di pantai wisata.Kata Kunci : pantai, gelombang, erosi, submerged breakwater
Berdasarkan dokumen Rencana Strategis Pengelolaan Wilayah Pesisir Provinsi Lampung (2000) diketahui telah terjadi erosi/abrasi dan sedimentasi di wilayah pesisir Provinsi Lampung. Salah satu wilayah pesisir yang rentan mengalami proses erosi adalah pantai Krui yang merupakan pantai wisata. Lokasi pantai Labuhan Jukung Krui berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Peneliti berpendapat perlu dilakukan kajian awal tentang kondisi hidro-oceanografi dan struktur pelindung pantai yang sesuai dengan fungsi pantai di lokasi penelitian. Data angin yang digunakan dalam peramalan gelombang pada penelitian ini bersumber dari ECMWV, sedangkan untuk data kedalaman perairan digunakan peta batimetri yang diproduksi oleh DISHIDROS TNI-AL. Berdasarkan peramalan gelombang, diketahui bahwa tinggi gelombang ekstrim di lokasi studi mencapai 6,04 meter untuk periode ulang 25 tahun. Gelombang tersebut dapat menjadi ancaman bagi area sekitar pantai, sehingga peneliti berpendapat struktur groin dan atau submerged breakwater merupakan pilihan yang tepat untuk pantai wisata Labuhan Jukung, Krui. Elevasi puncak groin adalah 10.3 meter dari dasar perairan.Kata Kunci : gelombang, erosi, groin, submeged breakwater
Kecamatan Bumi Waras merupakan kecamatan yang terletak di wilayah pesisir di sekitar Teluk Lampung yang memiliki jumlah penduduk yang cukup padat dan keadaan ekonomi yang cukup berkembang. Letak kecamatan Bumi Waras sendiri menjadi ancaman bagi masyarakat sekitar karena adannya salah satu potensi gelombang ekstrim yang dapat menyebabkan abrasi pantai dan merusak bagunan warga sekitar pesisir. Keberadaan ancaman gelombang ektrim di Teluk Lampung harus menjadi perhatian dalam menentukan perencanaan mitigasi bencana dan tata wilayah di sekitar Teluk Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi potensi gelombang ektrim yang dapat terjadi di sekitar Teluk Lampung sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam perencanaan mitigasi bencana. Data yang digunakan merupakan data pasang surut dan data angin yang dapat digunakan sebagai prediksi gelombang ektrim. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menggunakan data tahun 2009-2018 tidak ditemukan potensi gelombang ekstrim di wilayah Teluk Lampung karena banyaknya pulau-pulau yang menjadi penghalang secara langsung.Bumi Waras is a sub-district located in the coastal area around Lampung Bay, which has a fairly dense population and a fairly developed economy. The location of Bumi Waras poses a threat to the surrounding community because of the potential for extreme waves that can cause coastal abrasion and damage the buildings of residents around the coast. The existence of the threat of extreme waves in Lampung Bay should be a concern in determining disaster mitigation planning and regional planning around Lampung Bay. This study aims to predict the potential for extreme waves that can occur around Lampung Bay so that it can be used as a consideration in disaster mitigation planning. The data used are tidal data and wind data that can be used as extreme wave predictions. Based on the results of research conducted using data from 2009-2018, there was no potential for extreme waves in the Lampung Bay area because of the many islands that became a direct barrier.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.