Teknologi merupakan sarana pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk teknologi berupa media audiovisual yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Kegagalan dalam pemahaman belajar Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia bagi siswa sekolah kesehatan bisa berdampak buruk dalam menentukan tindakan keperawatan di klinik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media audiovisual terhadap tingkat pemahaman siswa tentang anatomi fisiologi tubuh manusia di SMK Kesehatan Hamzar Bayan Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini adalah penelitian quasy experiment dengan desain non-equivalent control group design. Sampel penelitian sebanyak 44 siswa diambil dengan menggunakan total sampling, yang kemudian dibagi menjadi 22 siswa sebagai kelas kontrol dan 22 siswa sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberikan materi dengan media audiovisual, sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan buku paket. Pemahaman siswa dinilai dengan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian didapatkan, setelah dilakukan intervensi, tingkat pemahaman siswa kelompok eksperimen sebagian besar pada kategori pemahaman baik sebanyak 18 siswa (81,2%), sedangkan pemahaman siswa kelompok kontrol sebagian besar pada kategori kurang baik sebanyak 15 orang (68,2%). Berdasarkan hasil dari uji dengan independent sampe t-test didapatkan p value 0,000 < 0,05. Dengan demikian disimpulkan ada pengaruh media audiovisual terhadap tingkat pemahaman siswa tentang anatomi fisiologi tubuh manusia.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada penderita diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya masalah pembuluh darah dan saraf yang akan berujung pada ulkus kaki diabetik/ulkus diabetik. Ulkus kaki diabetik merupakan komplikasi kronis dari diabetes yang muncul sebagai luka terbuka pada permukaan kulit, yang dapat disertai dengan kematian jaringan lokal. Perawatan luka kaki diabetik yang tepat merupakan tindakan pencegahan kedua setelah manajemen diabetes itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga dalam perawatan luka dengan kecepatan penyembuhan luka pada pasien ulkus diabetikum di rawat jalan Rumah Sakit Umum Dr. R. Soedjono Selong. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional untuk melakukan penelitian kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 responden yang diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan aksidendal sampling. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Untuk angket peran keluarga, proporsi angket mendapatkan peran keluarga baik adalah 73,3%. Kemudian diketahui lukanya sembuh dengan sangat cepat, mencapai 40%. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara peran keluarga dalam perawatan luka dengan kecepatan penyembuhan luka pada penderita diabetes ulseratif, dengan nilai 0,009 kurang dari 0,05. Pelayanan kesehatan rumah sakit khususnya perawatan luka oleh perawat hendaknya tetap melibatkan pasien dan keluarganya dalam asuhan keperawatan Dr. R. Soedjono Selong.
Background: Telehealth in the setting of patient with stroke or widely known as a telestroke has been researched and practiced in various ways in past decades, but recently with the appearance of pandemic Covid-19 the utilization of telestroke needs to synthesis of the existing literature. This has been reported that there are changes in the utilization of of technology-based health services, includes in the use of telestroke. This study aims to review the utilization of telestroke during this recent pandemic Covid-19. Subjects and Method: This study used scoping review as a method to answer the research question. The study was permormed by searching PubMed, Science Direct, BMJ, and Wiley Online Library databases from 2020 to June 2022. The studies that investigating the uses of telestroke during the period of pandemic Covid-19 were included to this scoping review. The PEOS framework and PRISMA flowchart has been utilized as a method to identifying and selecting the studies, as well as inclusion and exclusion criteria. Results: There were 8 studies that relevant to inclusion criteria and reviewed in this study. The majority of telestroke studies were observational study using retrospective method. Five studies stated that the decreased number of utilization of telestroke during pandemic. Demographic characteristics of the study shown the mean age were >60 years old (87.5%), female patients were more than male (62.5%), primary diagnosed with ischemic stroke (87.5%), severity from mild to severe (62.5%), stroke patients were received thrombolysis (75%), and two studies stated shorter duration for patient to receive treatment. Conclusion: Telestroke has been proven as an effective way in caring patient with stroke. Significant decreased number of telestroke admission was shown from most of the studies due to the Covid-19 while the explanation for this phenomena is still unclear.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.