Air limbah dari proses pewarnaan pada benang dan kain industri tekstil umumnya mengandung senyawa Azo serta polutan organik yang sulit untuk terurai secara biologis dan membutuhkan waktu yang lama. Penanganan polutan organik ini dapat dilakukan dengan teknologi alternatif advance oxidation processes (AOPs) diantaranya dengan metode Elektro-Fenton. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi operasi yang optimum pengurangan chemical oxygen demand (COD) dan warna dalam air limbah industri tekstil menggunakan metode Elektro-Fenton. Pengolahan yang dilakukan adalah dengan Metode Elektro-Fenton secara batch dengan variasi waktu 30,60,90,120,180 menit. Menggunakan variasi tegangan listrik sebesar 6volt jarak elektroda 4cm, 7volt jarak elektroda 2cm, 8volt jarak elektroda 6cm, variasi dosis fenton berdasarkan perbandingan rasio molar H2O2:FeSO4 sebesar (10:0,1),(10:0,2),(10:0,3). Selain secara batch, penelitian ini juga dilakukan percobaan Elektro-Fenton secara kontinyu dengan menggunakan tegangan listrik dan jarak elektroda serta waktu kontak terbaik dari proses batch. Berdasarkan penelitian, efisiensi pengolahan COD dan Warna pada limbah industri tekstil yang dihasilkan menggunakan metode Elektro-Fenton masing-masing sebesar 94,1 %, dan 99,2%, pada perbandingan rasio molar H2O2:FeSO4 10:0,1 dengan tegangan lsitrik 7 volt dan jarak elektroda 4 cm dalam waktu kontak 180 menit dan kondisi pH 4.
Logam kromium merupakan logam berat yang berasal dari proses pewarnaan batik yang bersifat toksik dan dapat mencemari lingkungan apabila melebihi ambang batas yang ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode uji toksisitas akut dengan mengamati jumlah kematian biota uji selama 96 jam (4 hari) dan dicari nilai kadar dimana 50% biota uji mati (LC50). Air toksikan yang digunakan adalah limbah cair batik tulis dari beberapa rumah yang dihomogenkan. Biota uji yang digunakan adalah ikan sepat (Trichogaster tricopterus), dikarenakan biota uji merupakan salah satu biota yang hidup dialiran sungai yang terkena limbah cair batik tulis tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat responsif ikan sepat terhadap limbah cair batik tulis dan untuk menentukan pengaruh tingginya kadar zat toksik kromium (Cr) yang terkandung dalam biota uji. Pengujian pada penelitian ini menggunakan variasi toksikan pada uji toksisitas akut dengan kadar 0%, 0,6%, 0,12%, 0,18%, 0,24%, 0,3%. Parameter yang dianalisa adalah suhu, pH, DO dan kromium (Cr). Hasil dari penelitian didapatkan nilai LC50 ikan sepat untuk limbah cair batik tulis adalah 0,186%. Pada kadar ikan sepat 0,6% nilai BCF adalah 0,002 mg/l dan pada kadar 3,0% adalah 0,028. Terlihat sisik ikan yang terkelupas dan insang mengalami iritasi kemudian mengeluarkan lendir akibat kandungan logam berat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.