Generasi muda Indonesia saat ini mengalami krisis moralitas. Krisis moral dapat diatasi dengan mengoptimalkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan upaya membentuk kepribadian suatu bangsa. Sumber pembelajaran pendidikan karakter adalah budaya dan tradisi. Satu dari sekian sumber pendidikan karakter berbasis budaya adalah Kadeso. Kadeso merupakan tradisi masyarakat Kemiri Temanggung. Tujuan penelitian ini melakukan kajian nilai-nilai pendidikan karakter yang ada pada tradisi Kadeso. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan karakter dalam tradisi Kadeso yaitu religius, toleransi,disiplin, kerja keras, bersahabat, peduli sosial, dan peduli lingkungan. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran pendidikan karakter bagi generasi muda.
People of Yogyakarta have an indigenous knowledge about catastrophe that is starting to be abandoned, due to the development of science and technology. Catastrophe events are considered more accurate when examined in a technological perspective, even thought technology has not been able to explain the meaning and philosophy of indigenous communities. The purpose of this research is; (a) identify traces of ancient catastrophe in Yogyakarta based on a philoarchaeological perspectiveand (b) analyze the relationship between the emergence of natural disaster folklore and the potential of natural disasters.The method of data collection is done online. The data were analyzed with a philoarchaeological approach. The results of this study show that ancient catastrophe consists of earthquakes, tsunamis, mountain eruptions, and floods. There is a link between the emergence of folklore and natural disasters. Folklore Ratu Kidul, Labuhan, and Merti Desa are related to earthquakes and tsunamis. Folklore Mbah Petruk, Labuhan, and Merti Desa are related to mountain eruptions.
Tujuan penelitian ini ialah menganalisis ragam temuan peninggalan arkeologi di Candi Gondosuli dan menganalisis konsep pemanfaatan peninggalan arkeologi di Candi Gondosuli sebagai destinasi wisata edukasi. Metode kualitatif digunakan sebagai dasar penelitian terkait pemanfaatan peninggalan arkeologi Candi Gondosuli sebagai destinasi wisata edukasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ragam peninggalan arkeologi yang ditemukan di Candi Gondosuli ialah komponen batu candi, Yoni, arca Nandi, dan Prasasti Gondosuli. Peninggalan arkeologi tersebut dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi dengan menggabungkan potensi yang ada di Desa Gondosuli berupa sumberdaya alam dan budaya. Daya dukung sumberdaya alam di sekitar Candi Gondosuli di antaranya ialah Gunung Sumbing, lahan pertanian, dan sungai. Potensi di bidang budaya ialah kerajinan, kesenian, dan tradisi. Peninggalan arkeologi yang ada dapat dibuatkan paket wisata edukasi dengan menggabungkan potensi di Desa Gondosuli. Pengembangan wisata dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran tutorial dan kegiatan eksplorasi. Alur kunjung yang bisa rancang ialah Candi Gondosuli, Prasasti Gondosuli, Gunung Sumbing, susur sungai, dan permukiman masyarakat.
Abstrak Mataram Kuno merupakan kerajaan bercorak Hindu Buddha yang berkembang abad VIII-X Masehi. Kerajaan Mataram Kuno memiliki beberapa peninggalan sejarah. Salah satu wilayah yang menyimpan peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno adalah Kabupaten Magelang. Peninggalan sejarah yang ditemukan berupa candi, arca, dan prasasti. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis corak pendidikan dan nilai pendidikan karakter berdasarkan sejarah Kerajaan Mataram Kuno abad VIII-X Masehi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo, dengan tahapan yaitu: (1) pemilihan topik, (2) pengumpulan sumber, (3) kritik sumber, (4) interpretasi, (5) penulisan sejarah. Hasil dari penelitian ini yaitu, pendidikan di Kerajaan Mataram Kuno bercorak keagamaan. Hasil dari kegiatan pendidikan tersebut berupa pengetahuan di bidang keagamaan dan penanggalan atau astronomi. Nilai pendidikan karakter yang dapat dipelajari adalah local genius dan toleransi yang diwujudkan dalam bangunan candi. Nilai pendidikan karakter selanjutnya adalah kesetaraan gender. Berdasarkan prasasti yang ditemukan di Kabupaten Magelang dapat diketahui adanya pejabat perempuan di tingkat wanua. Kata Kunci: Pendidikan karakter, Mataram Kuno, Sejarah Abstract The Mataram Kuno Kingdom is a thriving Buddhist Hindu in 8th-9th centuries AD. The Mataram Kuno Kingdom has some historical relics. One area which houses historical relics of Mataram Kuno Kingdom is Magelang Regency. Historical heritage that is found in the form of temples, statues, and inscriptions. The purpose of this research is to analyze the pattern of education and character education based on the history of the Mataram Kuno Kingdom in 8th-9th centuries AD. This research uses the methods of historical research, according to Kuntowijoyo, by stages, namely: (1) selection of topics, (2) the collection of sources, (3) source criticism, (4) interpretation, (5) writing of history. The results of this study, namely, education in the religious institution of the ancient Mataram Kingdom. The result of these educational activities in the form of knowledge in the field of religious and astronomical or calendar. The value of character education that can be learned is local genius and tolerance is manifested in temple building. The value of the next character education was gender equality. Based on inscriptions found in Magelang Regency knowable existence of women officials at the level of wanua.Keywords: character education, the ancient Mataram, history
Tujuan penelitian ini ialah menganalisis relevansi isi Prasasti Sumuṇḍul dengan kompetensi dasar mata pelajaran IPS serta menganalisis potensi isi Prasasti Sumuṇḍul sebagai sumber pembelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prasasti Sumuṇḍul memiliki relevansi dengan kompetensi dasar serta indikator mata pelajaran IPS jenjang SMP/MTs kelas VII. Kompetensi dasar dan indikator tersebut membahas mengenai aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan masa Kerajaan Mataram Kuno. Isi Prasasti Sumuṇḍul membantu peserta didik untuk mengetahui beberapa aspek materi pembelajaran mengenai Kerajaan Mataram Kuno yaitu (1) struktur pemerintahan, (2) pejabat pemerintahan, (3) sistem penanggalan, (4) pembangunan sarana irigasi, (5) alat pertukaran, serta (6) pelestarian peninggalan sejarah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.