Sistem agroforestri diyakini dapat menjadikan lahan terlantar dan terdegradasi menjadi produktif dan dapat memulihkan kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji prospek rehabilitasi lahan terdegradasi dengan beberapa model agroforestri di Kabupaten Kutai Timur, Paser, dan Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian desk work dan survey lapangan ini dilaksanakan dari tahun 2016 sampai 2017. Pemilihan komoditas dilakukan berdasarkan komoditas unggulan kabupaten, kesesuaian lahan, preferensi petani, dan diikuti dengan analisis finansial untuk membandingkan pola monokultur dengan pola agroforestri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan luas lahan terdegradasi selama periode 2000-2015 di ketiga kabupaten, dari 1,54 juta ha menjadi sekitar 1,75 juta ha. Luas lahan terdegradasi yang berpotensi untuk dimanfaatkan adalah sekitar 0,821 juta ha (47%) dari luas lahan terdegradasi di ketiga kabupaten, sisanya merupakan kawasan hutan, areal ijin konsesi, dan lahan yang tidak sesuai. Tren utama perubahan penggunaan lahan adalah untuk kelapa sawit dan lada monokultur. Keuntungan bersih terkini (NPV) untuk kedua sistem ini berturut-turut adalah sekitar Rp 51 juta dan 87 juta ha-1 tahun-1. Model agroforestri berbasis gaharu-lada, berpotensi memberikan NPV sampai 6,9 kali lebih tinggi dibandingkan sawit monokultur serta memberikan Internal Rate of Return (IRR) sampai 49,3% dan benefit cost (B/C) ratio 8,54. Terlepas dari tingginya potensi keuntungan sistem agroforestri tersebut, sistem monokultur kelapa sawit tetap lebih menarik, kemungkinan karena kepastian pasar dan kepraktisan pengelolaan. Berbagai sistem, baik berupa monokultur ataupun sistem agroforestri, bila diterapkan pada lahan berlereng curam, perlu dilengkapi dengan penerapan konservasi tanah seperti peningkatan proporsi tanaman tahunan, sistem tanam searah kontur, dan penanaman cover crop di antara tegakan pohon.
Dosis biochar yang diberikan ke dalam tanah merupakan salah satu faktor yang menentukan efektivitas pemberian biochar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa dosis biochar kulit buah kakao dan residunya terhadap penurunan kemasaman tanah, peningkatan kandungan hara makro dan hasil jagung di lahan kering masam. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan di Taman Bogo, Kabupaten Lampung Timur, selama tiga musim tanam yaitu Pebruari-Mei 2015, Juli-Nopember 2015 dan Nopember 2015-Pebruari 2016. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok, 4 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah dosis biochar kulit buah kakao 0; 5; 10; 15; 25 dan 40 t ha -1 dan jagung sebagai tanaman indikator. Parameter yang diamati adalah pH, P, K, Ca, Mg, dan Al 3+ tanah, serta berat pipilan kering jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar kulit buah kakao dosis 15-40 t ha -1 mampu meningkatkan pH, kandungan P dan K potensial, Ca dan Mg, rasio Ca/Al serta menurunkan Al 3+. Respon paling konsisten terjadi pada pemberian biochar kulit buah kakao 40 t ha -1 . Efektivitas pemberian biochar kulit buah kakao terhadap hasil pipilan jagung tertinggi terjadi pada musim tanam ketiga dengan dosis optimum 34,39 t ha -1 dan hasil 8,31 t ha -1 . Hasil jagung pipilan kering berkorelasi negatif dengan kandungan Al 3+ (r=0,9117; p< 0,001). Biochar kulit buah kakao sangat prospektif untuk ameliorasi lahan kering masam dan peningkatan produktivitas jagung dengan dosis cukup tinggi 35 t ha -1 dan diberikan pada musim tanam pertama tanpa pemberian lagi pada dua musim tanam berikutnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.