Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, terhadap suatu objek. Penyuluhan dilakukan dengan menyebarkan pesan menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat sadar, tahu, dan mengerti. Penyuluhan dapat dilakukan dengan menggunakan media atau alat peraga/bantu. Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efektifitas penyuluhan dengan media poster dan phantom gigi terhadap tingkat pengetahuan tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar pada siswa/I kelas IV SDN 065015. Jenis penelitiannya adalah deskriptif dengan metode survey, dengan populasi sampel kelas IV yang berjumlah 36 sampel. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa tingkat pengetahuan siswa/i dengan penyuluhan menggunakan media poster pada kategori baik sebanyak 18 orang (50%), kategori sedang sebanyak 10 orang (27,8%) dan kategori buruk sebanyak 8 orang (22,2%). Gambaran tingkat pengetahuan siswa/i dengan penyuluhan menggunakan media phantom gigi pada kategori baik sebanyak 27 orang (75%), kategori sedang sebanyak 6 orang (16,7%) dan kategori buruk sebanyak 3 orang (8,3%).Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media phantom gigi sebagai alat peraga dalam melakukan penyuluhan lebih efektif dibanding dengan penggunaan media poster. Hal ini berarti bahwa dalam proses pendidikan, benda asli mempunyai intensitas yang paling tinggi untuk mempersepsi bahan pendidikan/pengajaran.
Maintaining oral and dental health is definitely one effort to improve health. One of the reason some people keep ignoring oral and dental health problem is lack of knowledge and awareness the importance of dental and oral health. Therefore, it is necessary to give education about it. This study was conducted for 5th grade students in 107955 Lubuk Pakam, Deli Serdang Regency. Total samples are 40 students. The result of this study showed that there were 20 students’ knowledge level was good (100%) after given education with models, however there were 16 students’ knowledge level was good (80%) and 4 students’ knowledge was average (20%). Therefore, it is known that education with models can improve students’ knowledge level so that it’s understandable rather than without models.
Teh hijau mengandung polyphenol, theofilin, tannin, katekin , serta sejumlah mineral seperti Zn, Se, Mo,fluoride. Kandungan polyphenol dan katekin yang tekandung dalam teh mengurangi plak dan produksiasam oleh bakteri Streptococcus Mutans yang menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi. Tujuanpenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berkumur dengan larutan teh hijau terhadap pH salivapada siswa/i SD Negeri 024761 Kecamatan Binjai Utara Tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakanadalah penelitian analitik. Metode yang digunakan quaisi experiment, rancangan dalam penelitian ini adalahpre-test and post-test. Adapun cara pengambilan sampel dengan Purposive Sampling, menggunakan siswa/ikelas V SDN 024761 Kecamatan Binjai Utara sebanyak 30 orang siswa/i, dengan menggunakan test PaperDental Saliva pH Indikator Untuk mengetahui kriteria asam. Penelitian ini menggunakan uji Wilcon SignedRank Test Hasil penelitian dikutahui terjadi perubahan kriteria pH saliva yaitu asam dari 80% menjadi 0%,netral dari 20% menjadi 43,33% dan basa dari 0% menjadi 56,66%. Menunjukkan bahwa ada pengaruhberkumur dengan larutan teh hijau terhadap pH saliva. Hasil uji statistik dengan mengunakan WilcoxonSigned Rank Test dihasilkan nilai signifikasi 000 (2-tailed) <0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima.Disarankan kepada siswa untuk berkumur menggunakan larutan teh hijau sebagai alternatif tindakanpencegahan terjadinya karies.
Objectives: The purpose of this research was to determine the difference in the effectiveness of mouthwash of red betel leaf extract on the dental plaque index. Design:This research design is Quasi experimental. The ethanol extract of red betel leaf was prepared in various concentrations for use by the correspondents as a mouthwash. Dental plaque was observed before and after treatment, then compared the differences in results between groups. Interventions:The intervention variable in this study was a mouthwash preparation containing 4% and 5% ethanol extract of red betel leaf, then compared with a positive control mouthwash preparation containing Chlorhexidine. Main outcome measure:The results showed a decrease in the dental plaque index in the correspondents who were given mouthwash containing 4% and 5% red betel leaf ethanol extract. The anova test showed a significant difference between the dental plaque index between before and after treatment (p <0.05). Conclusion:Mouthwash containing ethanol extract of red betel leaves is effective in reducing the dental plaque index value.
Oral hygiene needs to be maintained to avoid dental and oral diseases and decreased self-confidence. Betel-chewing habit could affect dental and oral health inter alia the occurrence of stains and plaque on the teeth that make the teeth lose their aesthetics. One way that can be used to whiten the teeth is to use baking soda. This study aimed to analyze the effectiveness of baking soda solution in reducing stain and plaque index on the teeth. This was a pre and post-test randomized single blind control trial design. There were 60 women with the habit of betel-chewing as subjects at Gunung Tinggi Village, Pancur Batu District, Deli Serdang. All subjects were treated with 2.5% baking soda solution applied on the teeth. Analyses were carried out before and after treatment whether the stains and plaque index decreased or not. The results showed that the average of stain index before treatment was 2.18 and after treatment it decreased to 1.27. While the average plaque index before treatment was 1.28 and after treatment it decreased to 0.85. In conclusion, baking soda solution is effective in reducing the stain and dental plaque index in women having betel chewing habit at Gunung Tinggi Village, Pancur Batu District, Deli Serdang, Indonesia. Keywords: baking soda; betel-chewing habit; dental plaque; stain Abstrak: Kebersihan rongga mulut perlu dijaga untuk menghindarkan penyakit gigi dan mulut dan penurunan kepercayaan diri seseorang. Kebiasaan menyirih memiliki pengaruh bagi kesehatan gigi dan mulut yaitu antara lain menimbulkan stain dan plak pada gigi yang membuat gigi kehilangan estetiknya. Salah satu cara untuk memutihkan gigi ialah menggunakan baking soda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas baking soda dalam menurunkan stain dan indeks plak pada gigi. Penelitian ini menggunakan rancangan pre dan post-test randomized single blind control trial. Perlakuan yang diberikan ialah pengolesan gigi dengan larutan baking soda 2,5%. Subyek penelitian ini ialah 60 orang wanita dengan kebiasaan menyirih di Desa Tanah Tinggi Kecamatan Pancur Batu Deli Serdang. Analisis dilakukan sebelum dan setelah perlakuan terhadap menurun tidaknya indeks stain dan plak pada gigi. Hasil penelitian memperlihatkan rerata indeks stain sebelum perlakuan sebesar 2,18 dan setelah perlakuan menurun menjadi 1,27. Rerata indeks plak pada gigi sebelum perlakuan sebesar 1,28 dan setelah perlakuan menurun menjadi 0,85. Simpulan penelitian ini ialah larutan baking soda efektif menurunkan indeks stain dan plak gigi pada wanita yang menyirih di desa Gunung Tinggi Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Kata kunci: baking soda; menyirih; plak gigi; stain
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.