Ficus septica Burm. f. merupakan tumbuhan liar yang memiliki senyawa antifungi. Eksplorasi senyawa antifungi dari bahan alam sangat penting untuk menghambat pertumbuhan Aspergillus niger, salah satu jamur perusak lontar Bali. Bahan alam digunakan untuk mengurangi kerusakan lontar akibat bahan sintetis. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan ekstrak metanol daun awar-awar dalam menghambat pertumbuhan A. niger secara in vitro. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 7 perlakukan yaitu konsentrasi 10.000, 20.000, 30.000, 40.000, 50.000 ppm (b/v), kontrol positif (nystatin), dan kontrol negatif (metanol). Uji minimum inhibitory concentration (MIC) menggunakan 6 perlakuan yaitu konsentrasi 100, 500, 1000, 2000 ppm (b/v), kontrol positif (nystatin), dan kontrol negatif (metanol). Pemberian ekstrak pada sumur difusi dengan media potato dextrose agar (PDA). Data penelitian dianalisis statistik ANOVA (DMRT taraf signifikansi 5%) dengan perangkat SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak metanol daun awar-awar memiliki MIC pada konsentrasi 500 ppm (b/v). Konsentrasi 10.000-50.000 ppm (b/v) menunjukkan diameter zona hambat berturut-turut sebesar 20.50 mm; 23.00 mm; 23.50 mm; 23.75 mm; 24.75 mm. Konsentrasi 10.000 ppm (b/v) memiliki daya hambat yang lebih tinggi dibadingkan dengan kontrol positif. Konsentrasi 20.000 ppm (b/v) merupakan konsentrasi optimum penghambatan ekstrak metanol daun awar-awar. Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak metanol daun awar-awar memiliki senyawa antifungi yang menghambat pertumbuhan A. niger. Ekstrak metanol daun awar-awar dapat dijadikan alternatif untuk menghambat pertumbuhan jamur penyebab kerusakan lontar. Kata kunci: Aspergillus niger, jamur perusak, Ficus septica Burm. f.