Baby blues syndrome merupakan gangguan perasaan akibat penyesuaian terhadap kelahiran bayi dengan gejala memuncak pada hari ke lima postpartum yang dipicu oleh banyak faktor antara lain faktor umur, pendidikan, pekerjaan, paritas dan dukungan suami. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi karakterisik ibu postpartum berdasarkan umur, pendidikan, paritas, dan pekerjaan, mengidentifikasi ibu postpartum dengan baby blues syndrome dan dukungan suami. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan dengan teknik sampling yaitu purposive sampling. Besar sampel sejumlah 31 orang ibu postpartum yang berada di wilayah UPTD Puskesmas Petang 1 periode Maret-Mei 2022. Jenis data adalah data primer. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa dari 31 sampel, terdapat 24 responden (80.6%) dengan rentang umur antara 20-35 tahun, berpendidikan tinggi sebanyak 16 responden (51.6%), merupakan kehamilan pertama sebanyak 18 responden (58.1%) dan bekerja sebanyak 20 responden (64.5%), serta dukungan suami dalam kategori baik 25 responden (80.6%). Ibu yang mengalami gejala baby blues syndrome sebanyak 6 responden (19.4%) dengan dukungan suami dalam kategori cukup. Simpulan penelitian ini bahwa baby blues syndrome dapat dialami ibu berdasarkan karakteristik dan dukungan suami. Ibu dapat mempersiapkan secara dini baik secara fisiologis dan psikologis dalam menghadapi persalinan sehingga tidak mengalami gejala baby blues syndrome.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.