Kepatuhan dalam penggunaan partograf merupakan salah satu hal yang sangat penting dilakukan oleh seorang bidan untuk membuat keputusan klinik, memantau, mengevaluasi, menangani persalinan, mendeteksi dini masalah dan penyulit dalam persalinan, sehingga dapat merencanakan tindakan mengatasi masalah tersebut atau merujuk ibu dalam kondisi yang tepat. Tujuan penelitian ini diketahuinya hubungan pengetahuan dengan kepatuhan bidan dalam penggunaan partograf di Kamar Bersalin RSUD Undata Palu pada Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain observasional analtik dengan pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian adalah semua bidan yang bekerja di Kamar Bersalin RSUD Undata Palu pada bulan Maret-Juni Tahun 2018 sebanyak 26 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa univariat pada variabel pengetahuan dan kepatuhan menggunakan mean. Analisa bivariat menggunakan uji Sperman Rank. Hasil penelitian ini adalah bidan berpengetahuan baik sebanyak 18 responden (69,3%), bidan yang patuh sebanyak 16 responden (61,5%), dan hasil analisa bivariat diperoleh bahwa hubungan pengetahuan dengan kepatuhan bidan dalam penggunaan partograf adalah rs 0,529 dan p-value 0,005 (p-value < 0,05) dengan Hitung> Tabel. Kesimpulan : ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan bidan dalam penggunaan Partograf di Kamar Bersalin RSUD Undata Palu Tahun 2018 dengan kekuatan korelasi sedang. Saran : sebagai bahan evaluasi bagi responden dalam penggunaan partograf.Kata Kunci : Pengetahuan, Kepatuhan, Partograf
Introduction: Early menarche age is associated with an increase in body mass index. Nutrient intake also affects the sexual maturity of adolescent girls. Adolescent girls who get early menarche tend to have more weight and height than those who have not. The purpose of this study was to determine the relationship between nutritional status and age of menarche at SMP Negeri 6 Palu. Methods: This study uses a cross sectional approach, a sample of 45 people from March to July 2020 using purposive sampling technique, measuring nutritional status using BMI and data analysis using chi square. The results showed that there was no relationship between nutritional status and age at menarche, p-value 0.542. The age at which menarche occurs is not affected by either being thin, normal or obese. It is advisable for young women to eat a balanced diet to maintain a healthy nutritional status during menarche. Inadequate nutrition will interfere not only with growth and organ function, but also reproductive function, especially menstrual disorders. ABSTRAK Pendahuluan: Cepatnya usia Menarche dikaitkan dengan meningkatnya Indeks Masa Tubuh. Asupan zat gizi juga mempengaruhi kematangan seksual remaja putri. Remaja putri yang mendapatkan Menarche dini cenderung memiliki berat badan dan tinggi badan yang lebih dibandingkan dengan yang belum Menarche. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dengan usia Menarche di SMP Negeri 6 Palu. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, sampel 45 orang pada bulan Maret sampai Juli 2020 menggunakan teknik purposive sampling, pengukuran status gizi menggunakan IMT dan analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian didaptkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dengan usia menarche p-value 0,542. usia menarche terjadi tidak dipengaruhi baik dari kurus, normal atau gemuknya seseorang. Sebaiknya remaja putri mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk menjaga status gizi yang sehat selama menarche. Gizi yang tidak adekuat akan mengganggu tidak hanya pertumbuhan dan fungsi organ tubuh, tetapi juga fungsi reproduksi terutama gangguan mentrusi.
ASI memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan susu formula. ASI murah, sehat, dan mudah diberikan. Pemberian ASI eksklusif di Kota Palu relatif menurun dari tahun 2015 (68%) menjadi (64%) pada tahun 2016. Sementara pemberian ASI eksklusif di Rumah Sakit Umum Anutapura di Palu pada tahun 2016 (74%) atau 1.462 jiwa dari total kelahiran 1954 jiwa dan belum mencapai target Nasional yaitu 80%. Tujuan penelitian ini diketahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas dengan pemberian ASI Ekslusif di RSU Anutapura Palu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik yang menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 48 responden. Hasil uji statistik dari pengetahuan ibu nifas dengan pemberian ASI Ekslusif diperoleh nilai p value = 1,000 pada fisher’s exact test, dengan tingkat kepercayaan α = 0,05, sehingga p value > α maka H1 diterima dan H0 ditolak, berarti secara statistik tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas dengan pemberian ASI Ekslusif. Sedangkan hasil uji statistik dari sikap ibu nifas dengan pemberian ASI Eksluisf diperoleh nilai p value = 0,009 pada fisher’s exact test, dengan tingkat kepercayaan α = 0,05, sehingga p value < α maka H1 diterima dan H0 ditolak, berarti secara statistik ada hubungan antara sikap ibu nifas dengan pemberian ASI Ekslusif. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas dengan pemberian ASI Ekslusif dan terdapat hubungan antara sikap ibu nifas dengan pemberian ASI Ekslusif di RSU Anutapura Palu.
Compliance in the use of partographs is one of the most important thing done by midwives to make clinical decisions, monitoring, evaluation, handling labor, early problem detection and complicated labor so that they can plan actions to overcome the problem or to give refferal the mother in the right conditions. The purpose of this study was to find out the relationship between knowledge with the compliance of midwives in the use of partographs. This study used an analytical observational design with a cross-sectional approach. The subjects in the study were all midwives who worked in the Maternity Room of Undata Palu Hospital in March-June 2018 as many as 26 respondents. Bivariate analysis used the Sperman Rank test. The results of this study were good knowledgeable midwives as many as 18 respondents (69.3%), obedient midwives as many as 16 respondents (61.5%), and the results of bivariate analysis showed that the relationship of knowledge with midwife compliance in using partograph was rs 0.529 and p-value 0.005. Conclusion: There was a relationship between knowledge and compliance of midwives in using Partographs with medium correlation strength. Suggestion: This result can be an evaluation material for respondents about the use of partograph
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.